Lahir di Klaten pada 4 Mei 1977, perempuan bernama Sri Mulyani ini kini menjabat sebagai bupati di kota kelahirannya tersebut. Sri Mulyani kecil mungkin tidak menyangka akan menjadi orang nomor satu di Klaten.
Nama Sri Mulyani sebagai Bupati Klaten cukup sering diperbincangkan, baik karena prestasi hingga kontroversi kebijakan. Untuk mengenal lebih jauh sosok Sri Mulyani, berikut beberapa hal tentang Bupati Klaten 2017-2021:
Sri Mulyani remaja bersekolah di SMKN 3 Klaten kurun waktu 1994-1997. Sebelumnya, ia juga mengambil Sekolah Kepribadian Abhiseka training center sekitar tahun 1991 hingga 1994.
Di awal masa jabatannya, Sri Mulyani mengikuti Pelatihan integritas anti Korupsi KPK 2017 sebagai langkah pencegahan perilaku korup pimpinan daerah. Sri Mulyani suka tidak suka dibebani kasus korupsi yang melibatkan Bupati Klaten sebelumnya yakni Sri Hartini.
Kiprahnya di dunia politik tentu tidak bisa dilepaskan dari sang suami, Sunarna yang merupakan mantan Bupati Klaten. Hingga kesempatannya sendiri tiba dengan cara tidak terduga yakni sebagai pengganti Bupati aktif, Sri Hartini yang terjerat kasus korupsi.
Sunarna menjabat sebagai Bupati Klaten pada dua periode yakni 2005-2010 dan periode 2010-2015. Bukan waktu sebentar bagi Sri Mulyani untuk belajar banyak hal, terlebih ia juga terlibat dalam organisasi PKK sebagai ketua TP PKK.
Pengalaman menjadi istri bupati memberi Sri Mulyani banyak kesempatan berkecimpung dalam organisasi. Ditambah setelah resmi bergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mengasah kemampuan politiknya.
Sri Mulyani menjadi Ketua TP PKK 2005-2015, Ketua umum P2TP2A MWC3 2010-2013 dan Ketua Karang Taruna Klaten 2015 hingga sekarang. Dalam tubuh partai, ia mendapat posisi Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPC PDI-P 2017-2019, kemudian Ketua DPC PDIP 2019- sekarang.
Setelah masa jabatan Sunarna habis, Sri Hartini yang merupakan wakil bupati sebelumnya mencalonkan diri sebagai bupati dan sri Mulyani sebagai calon wakil bupati dalam Pilkada 2016. Pasangan Sri-Sri ini menang atas lawannya dan dilantik sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Klaten pada Februari 2015.
Sayangnya jabatan tidak berjalan mulus sebab pada 2017, karena kasus korupsi melibatkan Bupati Sri Hartini, Sri Mulyani ditunjuk sebagai Plt Bupati Klaten 2017, hingga kemudian ditetapkan sebagai Bupati Klaten untuk sisa periode hingga 2020.
Sempat Jadi Plt Bupati
Sebelum menjabat Bupati, Sri Mulyani adalah Wakil Bupati dan Sri Hartini sebagai Bupati. Memegang amanah jabatan ternyata bukan hal yang mudah, Sri Hartini terlibat kasus korupsi dan dinonaktifkan sebagai Bupati Klaten.
Tepatnya 5 Januari 2017, Kementerian Dalam Negeri menunjuk Sri Mulyani sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Klaten, baru pada November 2017, Sri Mulyani resmi dilantik sebagai Bupati Klaten untuk sisa jabatan.
Setelah masa jabatan sebelumnya selesai, Sri Mulyani kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Klaten. Kali ini ia berpasangan dengan Yoga Hardaya didukung PDI-P dan Partai Golkar.
Pasangan ini menang pada Pilkada serentak dengan mendapat suara mayoritas dibanding dua pasangan lain. Februari 2021, keduanya resmi dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sri Mulyani sempat jadi trending di media sosial lantaran kebijakannya yang dianggap menguntungkan diri sendiri. Muasalnya dari hand sanitizer dan beberapa bantuan pemerintah pusat ditempeli foto sang gubernur.
Hal tersebut dianggap tidak seharusnya dilakukan terlebih mendekati waktu Pilkada termasuk di Klaten. Banyak orang menganggap hal tersebut sengaja dilakukan untuk menarik perhatian para pemilih.