Satria Gerindra Banyumas Tolak Budie Arie, Jangan Jadi Tempat Suaka

- Indikasi pragmatis dan merusak kredibilitas
- Dukung Prabowo, tapi bukan alasan timbal balik
- Penolakan dari berbagai daerah termasuk Banyumas.
Banyumas, IDN Times - Penolakan terhadap rencana Ketua Umum Projo, Budi Arie untuk bergabung dengan Partai Gerindra terus bergulir di berbagai daerah. Kali ini, giliran Pengurus Cabang Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Kabupaten Banyumas yang menyatakan sikap tegas.
Melalui Ketua Cabangnya, Adhi Wiharto, PC Satria Banyumas secara resmi menolak keras kehadiran Budi Arie di Partai Gerindra. Adhi, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Banyumas, mengatakan pihaknya akan segera melayangkan surat ke Pimpinan Pusat Satria untuk diteruskan kepada Prabowo Subianto selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
"Kami dengan tegas menolak Budi Arie bergabung ke Partai Gerindra," kata Adhi Wiharto kepada IDN Times, Minggu (9/11/2025).
1. Indikasi pragmatis dan merusak kredibilitas

Adhi menjelaskan, Partai Gerindra pada dasarnya terbuka bagi siapa saja yang ingin berjuang bersama untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Namun, kasus Budi Arie dinilai berbeda. Menurutnya, ada indikasi kepentingan pragmatis atau bahkan mencari suaka politik, yang bisa merusak kondusivitas dan kredibilitas partai.
"di Gerindra, ada sekolah kader dari jenjang pratama hingga utama. Ini yang mendasari keberatan kami ada orang luar yang secara tiba-tiba dan masih dipertanyakan maksud serta tujuannya bergabung ke partai Gerindra,"ujar Adhi.
Dia menekankan bahwa bergabungnya Budi Arie terlihat seperti manuver politik pragmatis yang justru bisa merugikan Gerindra. Adhi bersama seluruh kader Satria Gerindra Banyumas, yang telah berjuang belasan tahun di tingkat akar rumput, merasa mentalitas pejuang sejati bisa terkikis dengan masuknya sosok seperti Budi Arie yang motifnya tidak jelas.
"Jangan sampai mentalitas pejuang itu terkikis dengan masuknya Budi Arie secara tiba-tiba dengan motif yang juga tidak jelas,"katanya.
2. Dukung Prabowo, tapi bukan alasan timbal balik

Adhi memahami bahwa Budi Arie bersama gerbong Projo mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 lalu. Namun, hal itu tidak lantas menjadi dasar timbal balik untuk bergabung ke Gerindra.
"Tapi hal itu tidak lantas menjadi hal yang sifatnya timbal balik, karena tidak hanya Budi Arie yang berjuang pada Pilpres kemarin,"ujarnya.
Menurut Adhi, Partai Gerindra adalah partai para pejuang rakyat yang fokus pada hasil terbaik untuk rakyat, bukan untuk pribadi atau kelompok tertentu. Apalagi, di tengah maraknya isu negatif tentang Budi Arie, pihaknya tidak rela jika partai hanya dijadikan tempat perlindungan.
"Kami tidak rela apabila partai kami hanya untuk tempat perlindungan, kami tidak rela marwah partai dan Pak Prabowo diciderai,"tegas Adhi.
3. Penolakan dari berbagai daerah

Diketahui, penolakan ini bukan yang pertama, sebelumnya, penolakan serupa marak terjadi di hampir semua daerah terhadap sikap politik Budi Arie yang hendak bergabung dengan Gerindra.
Adhi kembali menegaskan bahwa dia bersama jajaran pengurus PC Satria Kabupaten Banyumas menolak dengan keras Budi Arie bergabung ke Gerindra.
"Kami bersama jajaran pengurus PC Satria Kabupaten Banyumas menolak dengan keras Budi Arie bergabung ke Gerindra,"tegasnya.


















