Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Siswi SMK Jatuh Dari Lantai 4 UT Purwokerto, Kemendikbud Ristek Didesak Turun Tangan

idntimes.com
Tokoh masyarakat Banyumas Eddy Wahono (kanan) dan pengacara Djoko Susanto (kiri) saat menyampaikan pandangan dan duka mendalam atas peristiwa abai di UT Purwokerto, Jumat (1/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Intinya sih...
  • Tidak ada pagar pengaman, Eddy sebut sebagai bentuk pembiaran
  • Bukan hanya panitia teknis yang bertanggung jawab
  • Kemendikbud ristek dan DPR harus evaluasi UT Purwokerto

Banyumas, IDN Times - Tragedi jatuhnya MA (17), siswi SMK Negeri 3 Banyumas dari lantai 4 gedung Universitas Terbuka (UT) Purwokerto pada Kamis (31/7/2025), terus menuai sorotan publik.

Tokoh masyarakat Banyumas Eddy Wahono, menilai insiden ini tidak bisa dianggap sebagai musibah biasa, melainkan sebagai potensi kelalaian serius dalam pengelolaan infrastruktur kampus.

"Gedung yang belum rampung tak seharusnya digunakan untuk kegiatan besar seperti peresmian," kata Eddy saat dihubungi IDN Times, Jumat (1/8/2025).

1. Tak ada pagar pengaman, Eddy sebut sebagai bentuk pembiaran

idntimes.com
Tempat kejadian jatuhnya siswi SMK Banyumas hingga meninggal yang hadir dalam rombongan kesenian saat opening gedung Universitas Terbuka baru di Purwokerto, Kamis (31/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Menurut Eddy, lokasi kejadian yang belum dilengkapi pagar pengaman maupun papan peringatan menandakan adanya kelalaian. "Tidak adanya pagar pengaman, larangan masuk, ataupun peringatan visual yang jelas menunjukkan kelalaian serius, ini semacam pembiaran terhadap potensi bahaya yang sangat nyata,"tegasnya.

Ia menyoroti bahwa penggunaan gedung secara prematur demi kepentingan seremoni peresmian merupakan cerminan dari kegagalan tata kelola risiko di institusi pendidikan.

2. Bukan hanya panitia teknis yang bertanggung jawab

idntimes.com
Tulisan menyambut kedatangan tamu dalam peresmian gedung UT di Purwokerto yang dibarengi dengan peristiwa tragis jatuhnya siswi SMK hingga meninggal, Kamis (31/7/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Eddy mendorong aparat penegak hukum untuk tidak hanya menyelidiki staf pelaksana atau panitia acara, tetapi juga manajemen kampus yang memberi izin atas penggunaan ruang.

"Ada sistem dan otoritas yang memberi lampu hijau penggunaan ruang yang belum aman, karena ini bukan hanya soal teknis semata, tapi kegagalan pengelolaan risiko yang menyebabkan hilangnya nyawa," katanya.

Eddy berharap kasus ini menjadi titik balik untuk mengevaluasi standar keselamatan di lingkungan pendidikan, terutama di Kabupaten Banyumas.

3. Kemendikbud ristek dan DPR harus evaluasi UT Purwokerto

idntimes.com
Pemerintah diharap periksa standar keselamatan gedung gedung di lingkungan Universitas Terbuka, Sabtu (2/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Eddy juga menyerukan agar Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi segera turun tangan melakukan audit menyeluruh atas standar keselamatan gedung gedung di lingkungan Universitas Terbuka di Purwokerto.

Ia mengingatkan bahwa UT merupakan perguruan tinggi negeri yang pembangunannya dibiayai oleh APBN. "Komisi V DPR RI juga harus ikut mengawasi kualitas infrastruktur dan penggunaan anggaran di UT Purwokerto,"ujarnya.

Eddy berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. "Kita tidak bisa menunggu tragedi berikutnya, kita butuh tindakan tegas, reformasi pengelolaan kampus, dan pemulihan kepercayaan publik,"tutup Eddy.

4. UT Purwokerto sepakat selesaikan secara Kekeluargaan, sebut insiden murni musibah

Gambar WhatsApp 2025-08-02 pukul 19.39.52_4b0b2305.jpg
Direktur UT Purwokerto, Prasetyarti Utami, menggelar keterangan resmi kepada media terkait tragedi siswi SMK 4 yang jatuh dari lantai 4 UT Purwokerto. (IDN Times/Cokie Sutrisno)

Direktur Universitas Terbuka (UT) Purwokerto, Dr. Prasetyarti Utami, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa pihak kampus dan keluarga korban telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Hal ini disampaikannya saat memberikan keterangan resmi kepada media, Sabtu (2/8/2025).

"Kami sampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah ini, sejak hari pertama kejadian, kami langsung berkoordinasi dengan keluarga korban dan berkomitmen untuk memberikan dukungan moral maupun material," ungkap Dr. Prasetyarti.

Menurutnya, kejadian yang menewaskan pelajar tersebut merupakan murni musibah tanpa adanya unsur kesengajaan atau kelalaian yang disengaja. Hal ini juga telah dikonfirmasi dan diterima oleh pihak keluarga korban. "Mereka, secara tegas menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum, baik secara pidana maupun perdata, terkait insiden tersebut," tambahnya.

5. Santunan, beasiswa, dan kesempatan kerja untuk keluarga korban

Gambar WhatsApp 2025-08-02 pukul 19.39.51_189dc30a.jpg
Direktur UT Purwokerto, Prasetyarti Utami, menggelar keterangan resmi kepada media terkait tragedi siswi SMK 4 yang jatuh dari lantai 4 UT Purwokerto. (IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral, UT Purwokerto memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga korban seperti pendidikan dan keberlanjutan ekonomi keluarga yang ditinggalkan.

Beasiswa penuh diberikan kepada dua saudara kandung almarhumah, yakni Reno Subakti dan Fatimah, untuk menempuh pendidikan tinggi selama delapan semester. Selain itu, UT Purwokerto juga menyalurkan santunan senilai Rp15 juta, dengan Rp10 juta di antaranya telah diserahkan kepada keluarga pada malam setelah kejadian.

Ditambahkan pihak kampus juga memberikan kesempatan kerja sebagai pegawai teknis di lingkungan UT Purwokerto kepada kakak korban sebagai bentuk dukungan jangka panjang. UT juga mengadakan doa bersama dan tahlilan selama tujuh hari berturut-turut sejak 1 Agustus 2025 sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi almarhumah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us