Terdampak Efisiensi, Public Relation Solo Raya Cari Solusi Bersama

- Kebijakan efisiensi pemerintah berdampak pada sektor perhotelan.
- Hotel-hotel mengurangi jam kerja karyawan dan beralih ke tamu leisure untuk bertahan.
- Solusi yang dilakukan antara lain memperkuat fasilitas in-house hotel dan kolaborasi dengan media.
Surakarta, IDN Times - Kebijakan efisiensi yang dilakukan pemerintah berdampak pada banyak sektor, termasuk perhotelan. Hingga hari ini, hotel-hotel masih berupaya keras mengantisipasi imbas dari kebijakan tersebut. Mulai dari mengurangi jumlah jam kerja karyawan, sampai yang terpenting adalah switch market dari tamu MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition) ke tamu leisure.
1. Cari solusi selama ada efisiensi

Sektor perhotelan terus mencari solusi untuk bertahan di situasi saat in. Pengurangan jam kerja menjadi solusi tepat agar hotel-hotel tidak bergantung sepenuhnya dengan anggaran MICE dari pemerintah.
"Mulai bulan Mei ini, alhamdulillah pick-up mulai naik. Banyak long weekend yang berpengaruh terhadap peningkatan okupansi dan revenue. Namun, diakui atau tidak kebijakan efiensi ini menjadi tamparan keras buat kami di sektor perhotelan,” ungkap Koordinator Komunitas Public Relations Solo Raya (ProSolo), Dhani Wulandari saat halal bihalal ProSolo bersama media, Selasa (6/5/2025) di Atria Eatery Coffee.
“Artinya, saat ini kita tidak bisa sepenuhnya berharap revenue dari tamu MICE, namun harus mencari segmen market baru di luar itu," sambungnya.
2. Berdiskusi bersama

Dhani menyebut masing-masing hotel memiliki fasilitas yang khas untuk menggaet tamu-tamu non-MICE atau leisure. Karena tujuan tamu leisure menginap di hotel untuk liburan, maka sebisa mungkin hotel tersebut memberikan experience yang menyenangkan. Ambil contoh, perkuat fasilitas in house hotel atau bundling paket wisata.
"Semua cara bisa dilakukan. Memang harus memutar otak lebih kreatif lagi. Khususnya kami sebagai Public Relations. Kamilah yang menjadi ujung tombak untuk menarik tamu-tamu leisure ini," sambungnya.
Penasihat ProSolo, Soemartono Hadinoto menambahkan agenda halal bihalal menjadi salah satu ajang diskusi antar Public Relations masing-masing instansi. Saling berbagi informasi dan bertukar pikiran dalam menghadapi kondisi yang cukup menantang saat ini. Sebagai informasi, anggota ProSolo adalah Public Relations dari hotel, mal, sampai rumah sakit di Solo Raya.
"Kita perlu momen untuk bisa berkumpul dan berdiskusi bersama. Agar kita bisa saling menguatkan satu sama lain," ujarnya.
3. Dampak dari kebijakan efisiensi

Dalam kesempatan ini, beberapa rekan media juga turut hadir memeriahkan acara. Salah seorang perwakilan wartawan, Tono mengungkapkan imbas kebijakan efisiensi pemerintah juga dirasakan perusahaan media.
Untuk itu, perlu kolaborasi yang saling menguntungkan agar tercapai tujuan masing-masing pihak.
"Kolaborasi ini bisa dalam bentuk menciptakan event yang menarik. Sehingga secara nilai jurnalistik dan kebutuhan promosi hotel sama-sama terpenuhi," pungkasnya.