Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Termasuk Daerah Rawan Bencana, Solo Siapkan Tiga Posko

Istimewa

Solo, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendirikan tiga posko kebencanaan. Posko tersebut akan dioperasikan selama 24 jam untuk menghadapi cuaca ekstream yang terjadi di Solo, Jawa Tengah.

1. Bangun tiga posko

istimewa

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan jika Kota Solo masuk dalam kategori rawan bencana. Untuk mengoptimalkan kesiap siagaan bencana, pihaknya mensiagakan tiga posko yang berlokasi di beberapa Kecamatan di Solo.

Ketiga posko terpadu kebencanaan tersebut berlokasi di Banjarsari, Jebres, dan Pasar Kliwon yang dibangun di tiap pos pemadam kebakaran.

"Kita membuat tiga posko, satu di Banjarsari, Jebres dan satu di Pasar Kliwon. Posko terpadu, dari kesehatan ada dari PMI ada dan dari SAR juga ada. Nantinya semua dikendalikan dari Balaikota sebagai posko induk," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengelar apel siaga bencana, Jumat (10/1) di Plaza Manahan, Solo, Jawa Tengah.

2. Siagakan personel kebencanaan

Istimewa

Selain membangun tiga posko bencana, Wali Kota juga mensiagakan personel kebencanaan yang terdiri dari beberapa unsur, seperti BPBD, Tim SAR, Dinas Kesehatan, Satpo PP, Linmas, relawan, dan juga element masyarakat.

Wali Kota yang juga menjabat sebagai kepala tanggap kebencanaan mengatakan potensi bencana alam yang mengancam Kota Solo adalah banjir. Saat ini Pemkot Solo memiliki sebuah alat pengolahan air banjir, dan sudah memetakan beberapa lokasi rawan banjir.

“Kami petakan lokasi rawan bencana banjir berada di wilayah Jebres berada di Pucangsawit, Jagalan, Jebres. Kemudian, di Kecamatan Pasar Kliwon berada di Sangkrah, Joyosuran, Joyotakan, Kedung Lumbu, dan Semanggi,” tambahnya.

3. Merupakan posko siaga bencana pertama di Solo

Istimewa

Kepala Pelaksana Harian BPDB Kota Solo, Eko Prajudhy Noor Aly mengaku selama ini di Kota Solo belum ada posko siaga bencana yang dibentuk sebelumnya. Sehingga dengan adanya posko ini sebagai bentuk kinerja Pemkot untuk mengantisipasi bencana.

Pihaknya juga telah memetakan potensi bencara yang terjadi di Solo selama musim hujan, diantaranya angin kencang, tanah longsor, dan juga banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

"Jadi posko terpadu yang kita bentuk untuk menghadapi cuaca ekstream, entah itu hujan deras, pohon tumbang, puting beliung, longsor, rumah roboh," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Larasati Rey
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us