- Febriansyah (5) – pukul 13.39 WIB
- Rizky Pratama (9) – pukul 13.43 WIB
- Dani Setiawan (29) – pukul 13.45 WIB
- Satini (28) – pukul 14.22 WIB di Worksite A-3
- Rusyanto (60) – pukul 14.21 WIB di Worksite A-1
Update Longsor Cilacap: 11 Ditemukan Meninggal, 12 Warga Masih Hilang

- 11 korban longsor di Cilacap meninggal, 12 warga masih hilang
- Korban ditemukan di hari ketiga longsor, proses pencarian dilanjutkan pada sektor lain
- Ratusan personel dan K9 dikerahkan, faktor cuaca menjadi halangan
Cilacap, IDN Times - Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, kembali menemukan delapan korban pada Sabtu (15/11/2025). Dengan temuan tersebut, total korban meninggal dunia menjadi 11 orang, sementara 12 warga lainnya masih dinyatakan hilang.
Bencana longsor terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam sekitar pukul 19.00 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah Majenang selama beberapa hari berturut-turut. BMKG sebelumnya menyatakan longsor dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang menyebabkan tanah jenuh air sehingga lereng bukit mudah bergerak.
1. Korban ditemukan di hari ketiga longsor

Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah menjelaskan, kedelapan korban ditemukan pada hari ketiga operasi pencarian di sejumlah titik.
“Penemuan pertama terjadi pukul 10.06 WIB atas nama Muhammad Dadi (9). Selanjutnya pukul 10.44 WIB kami menemukan korban bernama Nur Isnaini (30), dan pukul 11.17 WIB Hasmanto berhasil dievakuasi,” katanya.
Ketiga korban ditemukan di sektor Worksite A-2, yang masih menyisakan lima warga belum ditemukan. Proses pencarian berlanjut di sektor lain, termasuk A-1 dan A-3.
Pada periode berikutnya, tim menemukan:
Setelah seluruh korban di Worksite A-3 ditemukan, area tersebut dinyatakan clear.
Abdullah menyebut proses pencarian dihentikan sementara Sabtu (15/11/2025) pukul 16.00 WIB karena cuaca tidak mendukung dan dilanjutkan pada Minggu (16/11/2025) mulai pukul 06.00 WIB.
“Fokus hari ini berada di sektor A dan sektor B. Masih ada lima korban hilang di A-2 dan dua korban di A-1,” jelasnya.
2. Ratusan personel dan K9 dikerahkan

Untuk mempercepat pencarian, Polisi mengerahkan 205 personel dan 10 anjing pelacak K9 dari berbagai satuan pada hari kedua pencarian.
Kapolres Cilacap, Kombes Budi Adhy Buono mengatakan, kehadiran anjing pelacak sangat membantu pencarian karena medan sulit dan tertutup material longsoran.
“K9 digunakan untuk mempercepat identifikasi titik-titik yang diduga terdapat korban di bawah timbunan tanah,” ujarnya.
3. Faktor cuaca menjadi halangan

Cuaca menjadi tantangan besar bagi petugas, terutama karena hujan kembali turun pada malam hari. Untuk mengatasi hambatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap mendorong upaya modifikasi cuaca.
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman mengatakan, langkah tersebut diperlukan agar proses pencarian bisa berlangsung 24 jam tanpa gangguan hujan.
“BMKG akan melakukan modifikasi cuaca. Harapannya pencarian bisa dilakukan siang dan malam,” kata Syamsul saat meninjau lokasi pencarian.
Menurut Syamsul, hingga Minggu pagi 22 alat berat berupa ekskavator telah dikerahkan, dibantu lebih dari 600 personel SAR gabungan.
“Jika sore belum selesai, kami akan lanjut sampai malam asalkan cuaca kondusif,” tambahnya.


















