Wuih, Budidaya Padi Biosalin di Pesisir Semarang Sudah Capai 20 Hektar

Semarang, IDN Times - Budidaya padi Biosalin di lahan pesisir di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang sudah mencapai 20 hektare. Inisiatif untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional ini merupakan kolaborasi dari Pemkot Semarang, Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
1. Padi Biosalin atasi permasalahan lahan pesisir

Dalam Riset Smart Farming Biosalin 1 dan 2, penanaman padi Biosalin ini juga dilakukan untuk mengatasi permasalahan lahan pesisir yang terdampak salinitas.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, padi Biosalin dipilih karena varietas ini memiliki ketahanan tinggi terhadap kadar garam yang tinggi, sehingga cocok untuk ditanam di lahan pesisir.
"Program biosalin ini merupakan bentuk dukungan serius terhadap program swasembada pangan Presiden Prabowo. Untuk di Kota Semarang, ada 400 hektare tanah sejenis yang bisa ditanami dengan varietas biosalin. Program ini juga mendukung Indonesia Emas 2045," ungkapnya, Minggu (22/12/2024).
Dalam menjalankan program ini, Pemkot Semarang menggandeng PGN dan BRIN untuk pendampingan kelompok tani Sumber Rejeki. Sehingga, para petani dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya wilayah pesisir.
2. Kembangkan sistem mina padi

"Lahan salin atau payau tentu berbeda dengan sawah pada umumnya. Namun, pada wilayah payau ini akan coba dikembangkan sistem mina padi yang dapat mengakomodir penanaman padi dan pembudidayaan ikan nila khusus payau dari BRIN pada wilayah yang sama," jelas perempuan yang akrab disapa Ita.
Pemkot Semarang berharap PGN dan BRIN tetap dapat melakukan pendampingan di wilayah payau lainnya. Sebab, di Kecamatan Tugu saja luasnya mencapai 400 hektare. Sedangkan, pemkot sendiri, telah melakukan pendampingan pengembangan wilayah payau dengan melakukan revitalisasi pintu air, drainase, pembuatan embung geomembran untuk pengairan sementara serta pendampingan dari Dinas Pertanian.
Sementara, Kepala Pusat Riset Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi BRIN, Nugroho Nur Susanto menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan stakeholder untuk mendukung program-program pemerintah pusat.
3. PGN bantu bibit hingga pendampingan pasca panen

"BRIN bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk mendukung program pemerintah melalui riset dan pengembangan keilmuan. Kami harapkan hasil riset bisa diaplikasikan dan bermanfaat untuk masyarakat, seperti yang kami lakukan bersama Pemkot Semarang dan PGN hari ini," katanya.
Sementara, PGN turut berperan aktif dalam program ini melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Langkah kami dalam budidaya Biosalin in merupakan bagian dari komitmen PGN untuk memberikan manfaat sosial dan lingkungan bagi masyarakat sekitar. Melalui pemanfaatan lahan tidur ini, juga bagian dari dukungan PGN untuk menjaga ketahanan pangan, selaras dengan program ketahanan pangan Presiden RI," tandasnya.
PGN dalam hal ini mendukung bantuan berupa bibit, pupuk dan pendampingan hingga pasca panen untuk lahan awal seluas 20 hektar dan terdapat potensi diperluas hingga 400 ha.