Mahasiswa Diminta Jauhi Khilafah, Gus In'am Sebut Nabi Cinta Negara

Mantapkan ideologi Pancasila

Semarang, IDN Times - Sejumlah mahasiswa Muslim yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Islam (Fokmi) Universitas Semarang (USM) diminta untuk menjauhi ideologi khilafah yang hendak disusupkan oleh sejumlah oknum. Pasalnya, paham khilafah berpotensi mengacaukan keamanan bangsa dan bisa memecah belah kerukunan umat Muslim yang ada saat ini.

Hal itu diungkapkan KH In'amuzzahidin saat menggelar kajian tafsir Alquran dal rangka Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di USM belum lama ini.

1. Lebih baik menjunjung ideologi Pancasila dan rasa nasionalisme

Mahasiswa Diminta Jauhi Khilafah, Gus In'am Sebut Nabi Cinta Negarahttp://ditpsmp.kemdikbud.go.id

Menurut Gus In'am, sebaiknya para mahasiswa Muslim tetap menjunjung tinggi jiwa nasionalis dengan mengedepankan ideologi Pancasila.

"Negara kita sudah final dengan ideologi Pancasila, sudah tidak usah diganti-ganti dengan sistem khilafah karena Pancasila sudah menjadi kesepakatan pendiri bangsa," katanya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Kamis (14/11).

Baca Juga: Waspada! Radikalisme Sasar Anak Muda Paling Banyak Lewat Medsos

2. Dikisahkan Nabi Muhammad juga cinta negaranya

Mahasiswa Diminta Jauhi Khilafah, Gus In'am Sebut Nabi Cinta Negarapinterest.com/Bethany B

Ia pun mencontohkan bahwa Rasulullah SAW semasa hidupnya juga mencintai negaranya di Tanah Arab.

Bahkan, suatu ketika Rasulullah pernah bermunajat untuk meminta keselamatan dan meningkatkan jiwa nasionalismenya bagi negaranya. "Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Makkah, atau melebihi cinta kami pada Makkah," katanya mengutip salah satu tafsir hadist dalam Alquran.

3. Mahasiswa USM harus hindari paham Khilafah

Mahasiswa Diminta Jauhi Khilafah, Gus In'am Sebut Nabi Cinta NegaraIDN Times/Fariz Fardianto

Karenanya, ia mengingatkan supaya mahasiswa Muslim menjauhi segala bentuk ajakan yang mengarah pada penyebaran paham Khilafah.

"Andaikan negara kita memakai sistem Khilafah maka mungkin Indonesia tidak akan bersatu lagi, terpecah belah karena penduduk yang mayoritas muslim belum tentu akan setuju dengan sistem tersebut" tuturnya.

Sementara Pembina Fokmi, Saiful Hadi menekankan kepada aktivis dakwah kampus untuk menjunjung tinggi akhlak, dan moralitas.

"Jadi seorang aktivis dakwah bukan hanya pandai namun juga harus didasari dengan akhlak yang baik" ujarnya.

"Dan sesuai dengan visi perguruan tinggi mencetak mahasiswa yang berkarakter keindonesiaan menjadikan dasar bahwa seorang aktivis dakwah di USM juga harus menjunjung tinggi rasa nasionalis untuk menjaga persatuan bangsa," pungkasnya.

Baca Juga: USM Bangun Gedung Parkir 26,5 Meter, Mampu Menampung 2.000 Kendaraan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya