Ditetapkan Jadi Desa Wisata, Tunggulsari Tawarkan Wisata Edukasi

Daerah konservasi mangrove

Pati, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Pati menetapkan Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu sebagai desa wisata yang ada di Pati Bumi Mina Tani. Hal ini tidak lepas karena di desa tersebut terdapat potensi wisata mangrove dan wisata edukasi pertambakan.

Baca Juga: Mengembangkan Daya Tarik Desa Wisata Jateng lewat Startup Pramuwisata

1. Usung konsep wisata mina Mangrove

Ditetapkan Jadi Desa Wisata, Tunggulsari Tawarkan Wisata EdukasiIDN Times/Humas Pemkab Pati

Kepala Desa Tunggulsari Jarot Supriyanto mengatakan, wisata di desanya mengusung konsep wisata Mina Mangrove. Hal tersebut tidak lepas karena ada dua kelompok besar dalam wisata yang ada di Pati bagian utara ini. Pertama kelompok Mina dan kelompok Mangrove.

Untuk Kelompok Mangrove menawarkan wisata pantai dan area konservasi bakau. Terdapat hamparan tanaman bakau hijau-rimbun seluas 30 hektar. Pada setengah hektar di antaranya, telah dibangun trek-trek kayu dan gardu pandang yang dapat menjadi lokasi berfoto ria.

“Sedangkan untuk kelompok Mina (perairan tambak) menawarkan wisata edukasi pertambakan,” kata dia.  

2. Wisata konservasi dan edukasi

Ditetapkan Jadi Desa Wisata, Tunggulsari Tawarkan Wisata EdukasiIDN Times/Humas Pemkab Pati

Menurutnya, di Desa Tunggulsari memang memiliki area pertambakan cukup luas, tepatnya 146 hektar. Terdiri atas 50 hektar tambak nila salin, 60 hektar tambak bandeng semi intensif, dan sisanya adalah tambak bandeng tradisional.

"Selain wisata edukasi, dari kelompok Mina, Desa Wisata Tunggulsari juga memiliki pemancingan, restoran apung, kolam renang, dan toko oleh-oleh olahan hasil tambak dengan branding Rakarori," ujarnya.

3. Pemkab dorong potensi wisata yang ada di Desa Tunggulsari

Ditetapkan Jadi Desa Wisata, Tunggulsari Tawarkan Wisata EdukasiIDN Times/Humas Pemkab Pati

Menanggapi hal tersebut Bupati Pati Haryanto menyebut Desa Tunggulsari adalah desa wisata kedua yang ia tetapkan setelah Desa Talun Kecamatan Kayen. 

"Sejak dulu para petani dari luar daerah sering berkunjung ke sini. Karena petani tambak di sini berhasil membudidayakan bandeng semiintensif. Kemudian sekarang juga mengembangkan budi daya nila salin," jelasnya.

Menurutnya, pengunjung tidak rugi ketika berkunjung ke wisata tersebut. Area konservasi bakau yang luas, lanjut Bupati, juga merupakan daya tarik wisata yang unggul di desa ini.

Oleh karena itu,  dengan segala keunggulan yang dimilikinya, Desa Wisata Tunggulsari bisa terus berkembang. Ia pun berharap penetapan desa wisata ini, tidak sebatas seremoni tanpa ada action ke depan.

"Harus ditunjang sarana dan prasarana yang memadai. Terutama terkait kebersihan. Makanya hari ini kami serahkan gerobak sampah dan tempat sampah. Jangan sampai orang ke sini terganggu karena tempatnya kurang bersih," tambahnya.

Baca Juga: Desa Wisata Jalan di Tempat, Wagub Inginkan Kerja keras Pelaku wisata

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya