Penjualan Rumah di Semarang Anjlok hingga 60 Persen Saat PPKM 

Dua pameran properti batal digelar

Semarang, IDN Times - Penjualan rumah selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Semarang anjlok hingga mencapai 60 persen. Bahkan, sepanjang bulan Juli sampai Agustus lalu dua pameran properti juga batal digelar.

1. PPKM Darurat berdampak pada penjualan rumah

Penjualan Rumah di Semarang Anjlok hingga 60 Persen Saat PPKM Warga melintas di depan sebuah gerai di pusat perbelanjaan Jatinangor Town Square yang tutup pukul pukul 18.00 WIB di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Ketua panitia Property Expo Semarang (PES), Dibya K Hidayat mengatakan, PPKM Darurat hingga Level 4 di Kota Semarang berdampak pada penjualan rumah. Terjadi penurunan penjualan yang signifikan.

‘’Kondisi itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor, pengembang tidak bisa menggelar pameran karena mal tutup. Kemudian, masyarakat juga tidak berani keluar rumah dan melakukan aktivitas mengingat kondisi tidak memungkinkan. Sehingga, penjualan rumah menurun,’’ ungkapnya saat membuka PES ke-7 di Mal Paragon Semarang, Rabu (8/9/2021).

Baca Juga: COVID-19 di Semarang Naik, Penjualan Properti Loyo, Cuma Laku 22 Rumah

2. Penjualan rumah secara online tidak maksimal

Penjualan Rumah di Semarang Anjlok hingga 60 Persen Saat PPKM Ilustrasi pameran perumahan. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Selama PPKM, pengembang juga sudah berupaya untuk melakukan penjualan secara online. Akan tetapi berdasarkan pengamatan pengembang, konsumen justru lebih mudah mendapatkan rumah idaman dengan datang ke pameran atau ke kantor pemasaran langsung. 

‘’Mereka lebih mantap jika bisa bertatap muka dengan penjual atau melihat lokasi. Hal itu membuat konsumen lebih nyaman,’’ tutur Wakil Ketua DPD REI Jawa Tengah itu.

Kendati demikian, seiring menurunnya kasus COVID-19 dan level PPKM penjualan rumah kembali bergairah. Kondisi itu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti masih adanya program insentif PPN 10 persen yang diperpanjang hingga akhir tahun. 

3. Perbankan mulai memberikan kemudahan untuk KPR

Penjualan Rumah di Semarang Anjlok hingga 60 Persen Saat PPKM Pegawai BNI Syariah Kantor Cabang Semarang (kanan) memberikan penjelasan kepada nasabah terkait informasi kredit pemilikan rumah (KPR) atau BNI Griya iB Hasanah, di Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

‘’Hal itu memberikan dampak yang baik bagi bisnis properti. Kemudian, perbankan juga mulai menawarkan program menarik untuk KPR. Sehingga, ini mendorong konsumen untuk membeli rumah, apalagi rumah ini kan kebutuhan pokok jadi masyarakat akan tetap melakukan transaksi,” jelas Dibya.

Disamping itu, pembukaan kembali mal mendorong pengembang untuk menggelar pameran. Seperti kali ini PES ke-7 diselenggarakan mulai 8--19 September 2021 di Mal Paragon Semarang. Pada pameran itu diikuti oleh delapan pengembang perumahan yang ada di Kota Semarang. 

Baca Juga: Bank Selektif Kucurkan KPR, Penjualan Rumah Akhir Tahun di Jateng Naik

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya