PPKM Level 1, Pengembang Properti Semarang Tancap Gas Penjualan Rumah

Dari pameran, mereka menargetkan penjualan 30 persen

Semarang, IDN Times - Penurunan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di Kota Semarang disambut baik para pelaku usaha properti. Momen tersebut dimanfaatkan oleh pengembang perumahan untuk mendongkrak penjualan rumah.

1. Penurunan status PPKM level 1 menggembirakan pengembang

PPKM Level 1, Pengembang Properti Semarang Tancap Gas Penjualan RumahIlustrasi Perumahan (IDN Times/Arief Rahmat)

Pengembang yang tergabung dalam DPD REI Jawa Tengah kembali menggelar Property Expo Semarang (PES) ke-9 di Mal Paragon Semarang, 3--14 November 2021. Upaya itu dilakukan untuk menjangkau konsumen dan menggenjot pemasaran.

Wakil Ketua Bidang Promosi, Humas dan Publikasi DPD REI Jawa Tengah, Dibya K Hidayat mengatakan, penurunan status PPKM level 1 menjadi kabar gembira bagi para pengembang. Situasi tersebut menjadi kesempatan bagi pihaknya untuk meningkatkan penjualan rumah.

“Penurunan status PPKM ke level 1 menjadi berkah bagi kami. Ini merupakan kondisi terbaik di properti selama pandemik COVID-19,” ungkapnya, Jumat (5/11/2021).

Baca Juga: Rumah Stok di Semarang Laris Manis Berkat Insentif PPN 

2. Target penjualan rumah 30 persen

PPKM Level 1, Pengembang Properti Semarang Tancap Gas Penjualan RumahIlustrasi rumah KPR (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Pelonggaran aktivitas masyarakat melalui PPKM level 1 membuat masyarakat kembali mengunjungi mal. Kondisi itu sedikit mampu memulihkan perekonomian daerah dan memperbaiki iklim usaha di sektor properti yang sempat terdampak COVID-19.

‘’Dengan diikuti delapan pengembang dan tiga tenant pendukung kami optimistis transaksi pada pameran ini akan meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya diikuti lima pengembang. Kami menargetkan penjualan bisa naik 30 persen daripada pameran lalu,’’ tutur Dibya yang juga ketua panitia PES ke-9.

3. Belum ada kenaikan harga rumah

PPKM Level 1, Pengembang Properti Semarang Tancap Gas Penjualan RumahSeorang pengunjung mencari informasi tentang rumah di pameran perumahan Property Expo Semarang ke-7 di Mal Paragon Semarang, Rabu (9/9/2021). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Menurut Dibya, membeli rumah merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa ditunda-tunda. Sebab, seiring dengan kenaikan harga bahan bangunan, harga rumah ke depan juga akan naik. 

‘’Saat ini memang belum ada kenaikan harga rumah. Namun, ke depan kemungkinan harga akan naik. Misalnya, sekarang rumah yang diminati di harga Rp1 miliaran, tahun depan belum tentu dengan rumah tipe yang sama bisa dapat harga tersebut,’’ tandasnya. 

Baca Juga: COVID-19 di Semarang Naik, Penjualan Properti Loyo, Cuma Laku 22 Rumah

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya