Fish On, Aplikasi bagi Nelayan untuk Mencari dan Menjual Ikan Segar

Bisa memotong rantai distribusi ikan

Semarang, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman membuat menjalankan program sejuta nelayan berdaulat. Dengan menggandeng PT Daya Gagas Indonesia program tersebut bertujuan mengentaskan kemiskinan di Indonesia, di mana 25 persennya disumbang dari nelayan. Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang disasar untuk pelaksanaan program tersebut.

Baca Juga: [FOTO] Indofishery, Startup yang Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan

1. Aplikasi yang bermanfaat bagi nelayan

Fish On, Aplikasi bagi Nelayan untuk Mencari dan Menjual Ikan SegarANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Program sejuta nelayan berdaulat diwujudkan dengan pemberian sebuah aplikasi bernama Fish On. Aplikasi tersebut diberikan secara cuma-cuma alias gratis untuk para nelayan dengan kapal di bawah 10 gross ton.

Fitur ampuh dari aplikasi fish on itu adalah fish finder atau pencarian ikan yang tersambung dengan satelit oceanographic. Melalui fitur itu, nelayan bisa langsung mengetahui tempat berkumpulnya ikan. Sehingga, akan lebih efektif dan hemat Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam mendapatkan ikan.

2. Adanya aplikasi bertujuan memotong rantai distribusi ikan

Fish On, Aplikasi bagi Nelayan untuk Mencari dan Menjual Ikan SegarANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Dalam aplikasi itu juga terdapat fitur lelang ikan online, yang memungkinkan hasil tangkapan ikan nelayan mendapatkan pembeli dari seluruh Indonesia bahkan dunia. Dengan adanya fitur itu, nelayan akan mendapatkan harga terbaik dan konsumen mendapatkan harga lebih rendah. Sebab, fitur tersebut memotong rantai distribusi.

"Nantinya, nelayan di satu desa yang baru mampu menyewa kapal atau memiliki kapal di bawah 10 gross ton, rencananya diberikan handphone (HP) gratis yang sudah terinstall aplikasi fish on," kata Marketing dan Komunikasi PT Daya Gagas Indonesia, Nur Ihsan di sela-sela audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dari keterangan resminya belum lama ini.

3. Aplikasi menyediakan tambahan modal untuk nelayan

Fish On, Aplikasi bagi Nelayan untuk Mencari dan Menjual Ikan SegarANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Selain itu, kata Nur Ihsan, dalam aplikasi terdapat fitur e-money yang sudah berisikan modal melaut sebesar Rp1 juta. Uang dapat dicairkan melalui gerai fishmart, yang harapannya dapat dikelola BUMDes. Tujuannya, sekaligus untuk mengenalkan keuangan inklusif.

"Jadi tiap desa yang punya BUMDes, membuka usaha namanya fishmart. Fishmart itu akan di-support barang-barang transmart dengan harga yang lebih murah dari minimarket eksisting. Rancangannya, nelayan yang ingin mendaftar, datang ke fishmart membawa KTP dan KK. Dia akan mendapat HP, uang satu juta, dan terbentuk rekening BNI. Bagi yang terjerat utang rentenir, akan di-take over BNI, utang dikonversi BNI dengan instrumen KUR tanpa collateral, karena semua uang hasil penjualan ikan akan masuk ke rekening BNI,” kata Nur Ihsan.

4. Sejumlah kampus akan dilibatkan

Fish On, Aplikasi bagi Nelayan untuk Mencari dan Menjual Ikan SegarANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Di kalangan nelayan, transisi dari tradisional ke digital akan memunculkan budaya baru. Untuk itu, pihaknya sudah mengantisipasi dengan bekerja sama dengan Universitas Diponegoro, melalui KKN Tematik. Mahasiswa KKN akan memberikan pendampingan dalam mengoperasikan alat maupun pengelolaan manajemen fishmart.

"Tentu ada kejutan budaya. Mungkin nelayan tidak educated. Kami sudah menyiapkan dengan kolaborasi dengan institusi pendidikan malalui KKN tematik. UNDIP siap mendukung. Kalau masih kurang akan menggandeng UGM dan Unsoed,” tambahnya.

5. Pemprov Jateng akan memberikan data pemetaan nelayan

Fish On, Aplikasi bagi Nelayan untuk Mencari dan Menjual Ikan Segarhumas.jatengprov.go.id

Wakil Gubernur Taj Yasin mengaku tertarik dengan program dan aplikasi tersebut. Pemkab Jawa Tengah menginginkan program tersebut diterapkan di beberapa daerah di Jawa Tengah, yang sebagian besar warganya bekerja sebagai nelayan kecil. Tidak perlu banyak daerah, karena dia ingin fokus dan berhasil.

Keberhasilannya kelak, bisa dijadikan contoh untuk kampung nelayan lain. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membantu data, daerah-daerah mana saja yang bisa diterapkan penggunaan aplikasi tersebut.

Baca Juga: Resah Tingkat Konsumsi Ikan Rendah,3 Anak Muda ini Dirikan Indofishery

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya