Imbas Virus Corona, Waspada Lonjakan Harga Bawang Putih Impor

Sebanyak 95 persen masih impor dari Tiongkok

Solo, IDN Times - Wabah virus corona di Wuhan, China mengancam distribusi impor bawang putih ke Indonesia, termasuk di Kota Solo. Kendati harga  bawang putih masih cinderung stabil yakni di angka Rp30.000,- per kg, namun kenaikan harga bawang putih akibat tersandatnya distribusi perlu diwapadai.

Baca Juga: 143 Dinyatakan Sembuh, Ini Perawatan Kepada Penderita Virus Corona

1. Sebanyak 95 % bawang putih putih berasal dari China

Imbas Virus Corona, Waspada Lonjakan Harga Bawang Putih ImporIDN Times/Larasati Rey

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo mengatakan jika 95 persen pasokan bawang putih ke Indonesia berasal dari China. Pasalnya saat ini produksi bawang putih di tanah air belum bisa memenuhi kebutuhakan stok di tanah air.

“95 persen bawang putih masih dari luar. Meski kita sudah menciptakan bibit-bibit dan penanaman bawang putih lokal namun itu belum bisa memenuhi stok,” ujar Wakil TPID sekaligus Kepala KPw Bank Indonesia Solo, Bambang Pramono, Jumat (1/2).

2. Waspadai kenaikan harga

Imbas Virus Corona, Waspada Lonjakan Harga Bawang Putih ImporIDN Times/Larasati Rey

Bambang  mengatakan saat ini sedang melakukan indentifikasi kebutuhan bawang putih di Indonesia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat untuk melakukan pemetaan kawasan di China yang tidak terdampak virus corona.

“Ya ini coba identifikasi stoknya ada atau tidak, tadi salah satu pedagang mereka bilang masih ada barang, sampai bebebera bulan. Selain itu, kita lihat wilayah China kan banyak kita akan cari yang tidak terdampak corona,” ungkapnya.

3. Pasokan impor bawang putih berkurang

Imbas Virus Corona, Waspada Lonjakan Harga Bawang Putih ImporIlustrasi pertumbuhan ekonomi. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Asistem Perekonomian Setda Solo, Agus Sutrisn mengatakan distribusi impor bawang putih di pasar Indonesia pada bulan Januari jumlahnya lebih sedikit dari rata-rata distribusi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Seperti di gudang Pedaringan Solo, bawang impor yang datang dari China pada bulan Januari hanya empat kontainer.

“Saya bandingkan data impor bulan Desember, jumlah bawang putih yang dikirim mencapai 16 kontainer. Sementara pada Januari Solo hanya mendapatkan empat kontainer saja,” ungkapnya.

Menurut Agus, berkurangnya pasokan impor bawang putih disebabkan dengan perayan Tahun Baru Imlek di China, dan ditutupnya beberapa pelabuhan dan bandara sehingga distribusi bawang putih menjadi tersandat.

Baca Juga: Darurat! Menyebar ke 21 Negara, Korban Virus Corona Melonjak 213 Tewas

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya