Pertashop Pertamina Rambah Daerah Perkotaan di Solo

1. Pertama kali di Kota Solo

Pertashop perdana di Kota Solo berada di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari. Pertashop tersebut menyalurkan produk bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax karena kebutuhan masyarakat akan BBM berkualitas diklaim yang terus meningkat.
“Dengan kapasitas penyimpanan sebesar 3 Kiloliter (KL), kehadiran Pertashop Banjarsari dapat semakin memudahkan masyarakat maupun konsumen kami untuk memperoleh BBM yang kualitas dan harganya dijamin setara dengan SPBU,” jelas Unit Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, Selasa (31/8/21).
2. Menjadi peluang investasi

Brasto menambahkan Pertamina terus menggali potensi kecamatan atau kelurahan dan desa lainnya, baik di Kota Solo maupun lebih luas di daerah lainnya untuk mendirikan Pertashop. Salah satunya dengan menjalankan skema kemitraan dengan pegusaha lokal untuk berinvestasi Pertashop.
“Kami telah membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop, yang tentu nilai investasinya lebih rendah dari SPBU reguler dan bisnisnya sangat menjanjikan,” ucapnya.
Lebih jauh, syarat utamanya adalah badan usaha seperti CV, PT, Koperasi, Usaha Dagang (UD). Untuk persyaratan dan penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada tautan ptm.id/MitraPertashop.
“Selain masyarakat umum bisa merasakan manfaat kemudahan akses energi yang berkualitas, tapi juga menjadi peluang usaha tersendiri yang memberikan keuntungan, baik yang berbasis kelompok masyarakat maupun pengusaha swasta,”pungkasnya.
3. Salurkan energi berkualitas

Pertashop merupakan lembaga penyalur dengan skala kecil yang resmi dioperasikan oleh Pertamina, utamanya untuk daerah pedesaan yang belum tersedia Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan Pertashop dioperasikan di wilayah perkotaan seperti Kota Solo.
“Tujuan utama Pertashop adalah untuk menghadirkan energi berkualitas yang lebih dekat dengan masyarakat, agar akses akan kebutuhan energi semakin mudah didapat,” ungkap Brasto.