4 Makanan yang Tidak Boleh Dibekukan, Bisa Kehilangan Kualitas!

- Sayuran berair seperti timun dan selada tidak cocok dibekukan karena rentan rusak, lembek, dan kehilangan gizi.
- Produk olahan susu seperti yoghurt dan keju lembut tidak dianjurkan untuk dibekukan karena struktur emulsi lemaknya dapat terpisah.
- Makanan yang digoreng renyah seperti kentang goreng dan nugget siap saji rentan kehilangan kerenyahan ketika dibekukan dan dicairkan.
Menyimpan makanan dalam freezer memang menjadi solusi praktis untuk memperpanjang usia simpan dan mencegah potensi pemborosan. Namun, ternyata tidak semua jenis makanan cocok dibekukan karena bisa rentan mengalami perubahan tekstur, rasa, hingga kehilangan nilai gizi.
Beberapa makanan justru akan mudah rusak, berubah bentuk, hingga tidak layak dikonsumsi setelah dicairkan dari kondisi beku. Oleh sebab itu, ketahuilah beberapa makanan berikut ini yang tidak boleh dibekukan agar tidak sampai mengalami kerusakan atau bahkan kehilangan kualitasnya.
1. Sayuran berair seperti timun dan selada

Sayuran dengan kandungan air yang tinggi seperti timun dan selada sebetulnya tidak cocok untuk dibekukan karena struktur selnya akan rentan rusak setelah dicairkan. Sayuran ini biasanya akan berubah menjadi lembek, berlendir, hingga kehilangan kesegaran.
Selain tekstur yang tidak lagi renyah, namun kandungan gizi di dalamnya juga ikut menurun akibat proses pembekuan yang memecah jaringan air di dalam sayuran. Oleh sebab itu, timun dan selada memang semestinya disimpan dalam kondisi segar di lemari pendingin dan dapat segera dikonsumsi.
2. Produk olahan susu seperti yoghurt dan keju lembut

Yoghurt, cream asam, dan keju lembut seperti ricotta atau cream cheese tidak dianjurkan untuk dibekukan karena struktur emulsi lemaknya dapat terpisah pada saat dicairkan. Produk ini cenderung menggumpal dan rentan mengeluarkan cairan, sehingga rasanya berubah aneh ketika dikonsumsi.
Alih-alih mempertahankan tekstur halus dan rasa yang creamy, justru pembekuan akan membuat produk susu tersebut kehilangan daya tarik. Jika memang ingin menyimpan lebih lama, maka sebaiknya beli dalam porsi kecil dan simpai dalam suhu kulkas biasa, bukan di dalam freezer.
3. Makanan yang digoreng renyah seperti kentang goreng dan nugget siap saji

Makanya sudah digoreng garing, seperti kentang goreng matang atau nugget siap saji ternyata rentan kehilangan kerenyahan ketika dibekukan dan dicairkan. Proses pencairan dapat menyebabkan kelembaban masuk ke dalam lapisan renyahnya, sehingga membuat hasil akhirnya justru berubah lembek dan berminyak.
Meski ada beberapa jenis nugget mentah yang dapat disimpan di dalam freezer, namun versi yang sudah digoreng semestinya dapat langsung dikonsumsi. Mengulang proses pemanasan dari makanan beku hanya akan membuatnya menjadi berminyak dan tidak lagi menggugah selera ketika disajikan.
4. Makanan berbasis telur rebus

Telur rebus terutama bagian putihnya akan rentan berubah tekstur menjadi kenyal seperti karet ketika dibekukan. Proses pembekuan dapat memecah struktur protein di dalam telur rebus, sehingga setelah dicairkan justru tidak akan lezat lagi pada saat dikonsumsi.
Bukan hanya menurunkan rasa, namun tekstur putih telur akan berubah keras dan sulit dikunyah, sehingga tidak cocok disimpan di dalam freezer. Jika memang ingin menyimpan telur lebih lama, maka sebaiknya dapat disimpan dalam kondisi mentah di kulkas dengan cangkang yang masih utuh.
Meski freezer sangat berguna untuk penyimpanan makanan jangka panjang, namun penting untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang sebaiknya tidak dibekukan. Pembekuan yang kurang tepat hanya akan merusak rasa, tekstur, hingga menurunkan nilai gizinya. Pastikan untuk selalu memahami jenis bahan makanan sebelum memutuskan untuk membekukannya!