Ketika Napi Lapas Kedungpane Bisa Makan Daging Kambing Enak dan Halal

- Kepala Lapas Kedungpane jamin makanan lezat dan sehat bagi narapidana
- Dapur Lapas dilengkapi papan info bahan makanan untuk memupus citra negatif penjara
- Lapas Kedungpane kantongi sertifikat higienis dan halal dari BPJPH, tegakkan amanat UU Nomor 22
Semarang, IDN Times - Ransum biasanya identik dengan makanan bagi narapidana yang kurang enak dan minim gizi. Namun di Lapas Kelas IA Kedungpane Semarang, ransum yang diberikan justru menggugah selera.
IDN Times belum lama ini menyambangi Lapas Kedungpane. Tepatnya di dapur DLPane terdapat beberapa makanan ransum yang menggugah selera. Beberapa ransum yang dicoba IDN Times ada semur daging kambing, oseng-oseng, tempe goreng.
1. Kalapas: Kami akan terus berbenah, jamin makanan yang lezat dan sehat

Menurut Kepala Lapas Kedungpane, Fonika Affandi, makanan yang diberikan kepada para narapidana citarasanya sudah teruji dengan baik.
Ia menegaskan bersama jajaran pegawainya akan terus berbenah dalam memberikan layanan terbaik. Khususnya dalam pemenuhan hak narapidana untuk memperoleh makanan yang halal dan lezat.
“Kami akan terus berbenah dalam menjamin mutu makanan yang lezat dan sehat. Bisa dilihat dari beberapa jenis masakan yang bervariasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan," tuturnya kepada IDN Times, Minggu (10/8/2025).
2. Dapur Lapas Kedungpane dilengkapi papan info bahan makanan

Dan memang benar. Pada bagian dapur terpampang papan informasi variasi makanan yang kerap diganti oleh pihak lapas.
Kemudian pada papan informasi lainnya juga terdapat alur distribusi bahan baku sampai cara pengolahan hingga disajikan kepada narapidana.
Setidaknya makanan yang diberikan kepada para narapidana Lapas Kedungpane bisa memupus citra negatif penjara yang dahulu dikenal sarat kekurangan asupan makanan.
3. Kantongi sertifikat higienis dan halal dari BPJPH

Fonika bilang lapasnya mulai berbenah dengan menghadirkan makanan yang lebih higienis dengan kualitas yang bahkan sudah memperoleh Sertifikat Dapur Layak Hygiene dari Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Sertifikat Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
"Semuanya telah tertakar dari nilai gizinya. Telah mendapat sertifikasi halal, dan disiapkan dengan standar kelayakan. Mulai dari pengolahan hingga distribusi, semua dipastikan aman dan siap untuk disantap,” ujar Fonika.
4. Lapas Kedungpane tegakan amanat UU Nomor 22

Ia juga menekankan bahwa pemenuhan makanan dan minuman bagi narapidana atau warga binaan merupakan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Karena itu, katanya seluruh proses pengolahan makanan dijalankan secara profesional dan bertanggung jawab.
Saban hari proses penerimaan bahan makanan (bama) juga diawasi secara ketat. Petugas yang berwenang melakukan pencatatan, pemeriksaan fisik, serta pengawasan ketat terhadap kualitas bahan makanan.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh kepala seksi perawatan, petugas dapur, dan panitia penerimaan bama, dengan fokus pada kesegaran bahan, kelayakan konsumsi, serta pencegahan penyelundupan barang terlarang.
“Bahan makanan yang tidak memenuhi standar akan langsung diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam menjamin layanan pemasyarakatan yang berkualitas dan efisien, sebagaimana arahan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kesehatan warga binaan prioritas yang tidak bisa ditawar,” tambah Fonika.
Diharapkan, dengan layanan makanan yang higienis dan bergizi, kesehatan narapidana akan tetap terjaga. Sehingga mereka dapat menjalani masa pembinaan dengan lebih baik, produktif dan siap kembali menjadi bagian positif dari masyarakat.