5 Label Makanan yang Sering Salah Diartikan, Bisa Bikin Boros!

- Label tanggal kedaluwarsa menunjukkan batas keamanan konsumsi produk, terutama untuk makanan mudah rusak seperti susu dan daging.
- Label "best before" menunjukkan kualitas terbaik produk, bukan batas keamanan, jadi masih bisa dikonsumsi selama tidak rusak.
- Label "use by" lebih ketat dari expired date dan biasanya dipakai untuk makanan segar seperti yogurt atau salad kemasan.
Pernah panik gara-gara lihat tanggal di kemasan makanan udah lewat, terus langsung buang? Padahal belum tentu makanan itu benar-benar gak layak konsumsi. Banyak label yang sering bikin bingung karena bahasanya mirip, tapi maknanya beda jauh.
Kalau kamu ingin lebih bijak dan gak gampang termakan mitos soal label makanan, penting banget buat tahu arti sebenarnya. Yuk, kenali lima label yang sering disalahpahami dan bisa bantu kamu kurangi food waste.
1. Expired Date (Tanggal Kedaluwarsa)

Label “expired” adalah batas akhir keamanan konsumsi suatu produk. Kalau udah lewat tanggal ini, makanan bisa berisiko secara kesehatan karena kandungan di dalamnya bisa berubah. Biasanya berlaku untuk produk yang mudah rusak seperti susu, daging, atau obat.
Kalau kamu nemu produk dengan label expired yang udah lewat, sebaiknya jangan ambil risiko. Ini bukan soal rasa, tapi soal keamanan tubuh. Tanggal ini wajib kamu patuhi tanpa kompromi.
2. Best before

“Best before” bukan berarti makanan langsung berbahaya setelah tanggalnya lewat. Label ini menunjukkan kualitas terbaik produk, bukan batas keamanan. Jadi, makanan masih bisa dikonsumsi selama tidak ada tanda-tanda kerusakan.
Biasanya ditemukan di produk kering seperti biskuit, sereal, atau cokelat. Kalau rasanya masih oke dan kemasan utuh, kamu gak perlu buru-buru buang. Best before itu soal rasa, bukan soal risiko.
3. Use by

Label “use by” mirip dengan expired, tapi lebih ketat dan biasanya dipakai untuk makanan segar. Produk seperti yogurt, salad kemasan, atau jus dingin sering pakai label ini. Lewat tanggalnya, makanan bisa langsung rusak dan gak aman dikonsumsi.
Kalau kamu nemu label “use by” yang udah lewat, jangan coba-coba nekat. Ini bukan soal hemat, tapi soal kesehatan. Gunakan sebelum tanggalnya, atau siap-siap kehilangan rasa dan keamanan.
4. Manufactured date (tanggal produksi)

Tanggal produksi menunjukkan kapan makanan dibuat, bukan kapan harus dikonsumsi. Label ini penting buat tahu seberapa lama produk udah disimpan, terutama kalau gak ada tanggal expired atau best before. Tapi banyak orang salah kaprah dan mengira ini batas konsumsi.
Biasanya ditemukan di produk lokal atau homemade yang belum punya sistem label lengkap. Gunakan tanggal ini sebagai referensi, tapi tetap cek kondisi fisik makanan. Tanggal produksi itu titik awal, bukan akhir.
5. Batch code atau lot number

Label ini bukan tanggal, tapi kode produksi yang dipakai buat tracking barang. Fungsinya buat identifikasi kalau ada masalah produksi atau recall produk. Banyak orang salah paham dan mengira ini tanggal kedaluwarsa karena bentuknya mirip.
Kalau kamu lihat kode aneh di kemasan, jangan panik dulu. Itu bukan penentu layak atau tidaknya makanan, tapi bagian dari sistem kontrol pabrik. Batch code itu buat pabrik, bukan buat kamu tentukan kapan harus buang makanan.
Label di kemasan makanan punya fungsi masing-masing, dan gak semuanya berarti “harus dibuang setelah tanggal ini”. Kalau kamu tahu bedanya, kamu bisa lebih hemat, lebih aman, dan gak gampang termakan mitos. Mulai sekarang, yuk jadi pembaca label yang cerdas dan gak panikan.