Dokter di Semarang Kecapekan Tangani COVID-19, Lakukan Isolasi Mandiri

Ada juga dokter berstatus OTG

Semarang, IDN Times - Sebagian besar dokter yang bertugas menangani pasien virus Corona COVID-19) di Kota Semarang saat ini terpaksa menjalani proses isolasi mandiri. Pasalnya mereka diketahui kelelahan dengan kondisi imun yang semakin menurun.

1. Banyak dokter yang menangani COVID-19 kecapekan dengan jam kerja yang padat

Dokter di Semarang Kecapekan Tangani COVID-19, Lakukan Isolasi MandiriPixabay.com/sasint

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, Elang Sumambar mengatakan dari sejumlah dokter yang saat ini dikarantina, kondisi mereka ada yang telah tertular COVID-19.

"Akibatnya memang para dokter ini sekarang pada kecapekan. Mayoritas malah sudah diisolasi mandiri. Itu niat yang mereka lakukan sendiri. Soalnya dengan kondisi badan yang capek, jam kerjanya yang padat, membuat mereka ikut terpapar COVID-19," ujar Elang saat berbincang dengan IDN Times, Senin (20/7/2020).

Baca Juga: Tugas di RS Bhayangkara, Seorang Dokter Positif COVID-19 Meninggal 

2. Ada beberapa dokter yang ikut tertular COVID-19 bertatus OTG

Dokter di Semarang Kecapekan Tangani COVID-19, Lakukan Isolasi Mandiridr. Hafiz dengan rekan-rekannya di RSUI (Dok. Pribadi)

Dokter yang kini diisolasi, katanya rata-rata bertatus tanpa gejala. Walau demikian, ia tak mengetahui secara pasti jumlah dokter yang sedang menangani pasien COVID-19.

"Jumlah pastinya saya gak tahu. Cuma tenaga medis khususnya dokter COVID-19 sekarang diisolasi secara bergiliran. Statusnya ada yang OTG (orang tanpa gejala)," imbuhnya.

Elang menuturkan dengan jumlah tenaga medis yang sangat terbatas, banyak dokter yang harus bekerja sampai lembur tengah malam untuk merawat pasien COVID-19 di berbagai rumah sakit.

3. IDI minta Pemkot Semarang sediakan pemeriksaan kesehatan berkala untuk para tenaga medis

Dokter di Semarang Kecapekan Tangani COVID-19, Lakukan Isolasi MandiriLogo Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dok. Istimewa

Lebih lanjut lagi, pihaknya telah meminta kepada pemerintah kota Semarang untuk menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan khusus bagi para dokter agar bisa check-up secara berkala.

"Kita sekarang minta agar Pemkot memberikan layanan check-up berkala buat para dokter yang tugasnya menangani COVID-19. Dengan cara begitu, kita bisa tahu seberapa parah mereka ketularan virusnya. Dengan beban kerja yang berat, dokter sangat rentan terkena penyakit menular," terangnya.

Baca Juga: IDI Jateng: Banyak Dokter Tolak Tes Swab karena Takut Kehilangan Job

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya