2. Kebanyakan waralaba atau seri kehilangan penonton setelah beberapa tahun

Natasha Romanoff (Marvel Studios/Black Widow)

Sejauh ini, MCU telah berhasil menduduki puncak waralaba atau seri tersukses selama lima belas tahun.

Tetapi, setelah 30 film, delapan seri, dan dua spesial televisi, MCU terasa menggoda takdir. Seperti menguatkan pernyataan "kebanyakan waralaba atau seri kehilangan penonton setelah beberapa tahun".

Bahkan seri paling sukses, seperti Harry Potter, berjuang untuk tetap bertahan selama lebih dari satu dekade.

Meskipun seri Fantastic Beasts adalah upaya yang layak untuk membangkitkan dunia penyihir, banyak hal telah berubah terlalu banyak. Sulit untuk mengabaikan bahwa ini bisa terjadi pada MCU setelah modifikasi fase empat.

3. Penonton lelah dengan genre superhero

Captain Marvel (dok. Marvel Studios/Captain Marvel)

Mengingat kesuksesan MCU, banyak perusahaan lain yang mencoba meniru formula mereka.

Hal ini dikombinasikan dengan produksi film Marvel yang berlebihan dalam beberapa tahun terakhir, telah menyebabkan banyak garapan saat ini dibanjiri dengan konten superhero.

Selama satu dekade terakhir, rasanya banyak film bagus yang dibayangi oleh MCU. Selain itu, alam semesta superhero dan televisi lainnya telah muncul, seperti garapan lokal Indonesia yang mencoba genre superhero dengan seri Bumi Langit. Jelas, beberapa orang mulai bosan dengan jenis cerita yang sama.

4. Beberapa fan mulai pergi setelah MCU fase tiga

Thanos (Dok. Marvel/Avengers: Infinity Wars)

Tidak mungkin untuk menyangkal bahwa semuanya tidak sama setelah Avengers: Endgame (2019).

Di internet, penggemar sangat vokal tentang kurangnya minat mereka terhadap masa depan MCU. Karena saga Avengers terakhir memberikan penutupan yang cukup kepada penonton, banyak penonton yang tidak ingin berkomitmen untuk satu dekade lagi.

Ada banyak alasan untuk ini. Penulisan yang buruk, perubahan pemeran yang sangat radikal, dan adaptasi komik yang buruk membuat penggemar kehilangan harapan di MCU.

Mulai tahun 2022, banyak karakter komik yang telah berubah untuk menenangkan penggemar MCU, namun hal ini mugkin akan segera berakhir.

5. Penonton akan selalu membandingkan sekuel

Iron Man (dok. Marvel Studios/Avengers: End Game)

Meski MCU sudah memiliki empat fase, tiga fase pertama meliputi Infinity Saga. Fase Empat, Lima, dan Enam akan menjadi Multiverse Saga. Ini akan terasa seperti sekuel dari saga pertama. 

Lagi pula, Multiverse Saga juga berurusan dengan plot dan karakter tertentu dari tiga fase pertama.

Orang suka membandingkan, jadi kemungkinan besar mereka akan mengadu Multiverse Saga dengan Infinity Saga. 

Penonton akan merindukan beberapa karakter, seperti Iron Man atau Black Widow, dan bahkan keajaiban keseluruhan dari fase pertama. Ini akan menambah kekecewaan umum terhadap MCU dan pada akhirnya mengakhiri kesuksesannya.

6. Beberapa garapan MCU seperti tidak saling berkaitan

Moon Knight (Marvel Studios/Moon Knight)

Salah satu hal yang paling mengecewakan tentang Fase 4 adalah kurangnya keterpaduan. Fase pertama mengikuti jalur yang jelas dengan memperkenalkan karakter dan plot yang memberi kesimpulan, tetapi Fase 4 telah memperkenalkan terlalu banyak karakter tanpa benar-benar menjelaskan hubungan mereka.

Fans menyukai proyek baru, seperti Moon Knight (2022) atau Werewolf By Night (2022). Namun, penggemar tidak tahu ke mana karakter ini pergi atau apakah mereka akan muncul lagi, yang membuat MCU kehilangan sedikit keajaibannya. Marvel Studios perlu bergegas dan memberi tahu penonton bagaimana proyek mereka akan saling terhubung mulai sekarang.

7. Film Marvel selalu memiliki formula yang sama

Gorr (dok. Marvel/Thor: Love and Thunder)

Sebagai alam semesta yang diperluas, MCU cenderung menggunakan kiasan tertentu secara berlebihan. Setelah lebih dari satu dekade, rasanya agak repetitif. Bahkan saat menggunakan karakter modern, MCU gagal memberi mereka alur cerita yang dalam atau layak.

Misalnya, salah satu kritik terbesar terhadap MCU adalah bahwa penjahatnya jarang terlibat. Bahkan karakter paling berbahaya, seperti Gorr the God Butcher di Thor: Love and Thunder (2022) punya sedikit aksi untuk upaya balas dendamnya. Ini secara signifikan membuat MCU cukup membosankan.

8. Fans sudah tahu apa yang akan datang

Ant-Man (dok. Marvel Studios/Ant-Man)

MCU membuka pintu untuk menciptakan alam semesta sinematik. Di antara adegan pasca-kredit dan Easter Egg yang kreatif, MCU membawa penonton ke kesimpulan epik selama Avengers: Endgame (2019). Narasi inovatif ini tentunya mengejutkan para penggemar.

Namun, hal tersebut tidak bisa dilakukan dua kali. Fans sudah memahami struktur proyek Marvel, jadi bisa diprediksi. MCU perlu berevolusi, atau tidak akan bertahan lebih lama dari Multiverse Saga. Sejauh ini, itu telah menambahkan seri dan presentasi khusus, tetapi penggemar perlu merasakan sensasi kebaruan yang sebenarnya.

9. Multiverse mungkin proyek yang terlalu berambisi

Doctor Strange (dok. Marvel Studios/Doctor Strange in the Multiverse of Madness)

MCU memperkenalkan multiverse melalui Loki (2021), Spider-Man: No Way Home (2021), dan Doctor Strange in The Multiverse of Madness (2022), yang telah membuka pintu untuk serangkaian kemungkinan baru. Saat Marvel Studios mencoba untuk meniru Marvel Universe dari komik, ada ribuan karakter yang dapat dibuat untuk adaptasi live-action.

Formula ini terdengar sangat bagus. Tetapi, jika dilakukan dengan salah, bisa menyebabkan kekecewaan besar, yang sudah terjadi. Doctor Strange in The Multiverse of Madness (2022) meningkatkan ekspektasi penggemar dan kemudian tidak memenuhi ekspektasi. Jika ini terus terjadi, MCU akan kehabisan tenaga.

10. Hype Avengers: Endgame akan sulit ditandingi

Captain America (Marvel Studios/Avengers: Endgame)

Setiap penggemar MCU mengingat Hype atau tingkat ekspektasi selama Avengers: Endgame (2019). Orang-orang di internet menghindari spoiler, saling memberi saran tentang adegan mana yang cocok untuk istirahat di kamar mandi, dan bahkan mendiskusikan teori untuk masa depan MCU. Fans bahkan bertepuk tangan di teater.

Satu-satunya film yang mengatur hype semacam ini selama Fase Empat adalah Spider-Man: No Way Home (2021), tetapi sebagian besar karena akting cemerlang nostalgia Tobey Maguire dan Andrew Garfield. Tidak ada proyek MCU lain yang melakukan apa yang dilakukan Endgame dan kecil kemungkinannya akan terjadi lagi.

Dapat dikatakan bahwa garapan film Avengers: Endgame (2019) adalah puncak dari MCU. Sekarang, satu-satunya jalan yang bisa ditempuh Marvel adalah turun gunung. Kalau menurut kamu sendiri bagaimana?

Baca Juga: 7 Negara Fiksi Paling Kuat Di MCU, Talokan Salah Satunya!