Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Macam Distraksi yang Sering Dihadapi Freelancer dan Solusinya

ilustrasi freelancer sedang bekerja (unsplash.com/Brandy Kennedy)
ilustrasi freelancer sedang bekerja (unsplash.com/Brandy Kennedy)
Intinya sih...
  • Rumah sebagai sumber distraksi, ciptakan ruang kerja khusus dan atur waktu dengan jelas.
  • Media sosial mengalihkan perhatian, batasi penggunaan aplikasi dan pisahkan untuk kepentingan pekerjaan dan hiburan.
  • Kenali kemampuanmu, utamakan kualitas daripada kuantitas pekerjaan. Hindari ketidakjelasan brief dari klien dengan bertanya spesifik di awal.

Jika dibandingkan dengan pekerja kantoran, freelancer memang memiliki fleksibilitas yang lebih  dalam bekerja. Namun, di balik kelebihan tersebut mereka sering kali dihadapkan pada berbagai distraksi yang dapat mengganggu fokus dan produktivitas karena memperlambat penyelesaian tugas. 

Berikut ini adalah berbagai macam distraksi yang sering dihadapi oleh para freelancer dan strategi menghadapinya agar dapat tetap bekerja secara produktif. Simak sampai habis ya, terutama jika kamu seorang pekerja lepas! 

1. Lingkungan rumah yang tidak kondusif

ilustrasi kondisi rumah yang ramai (pexels.com/Lisa Fotios)
ilustrasi kondisi rumah yang ramai (pexels.com/Lisa Fotios)

Banyak freelancer yang bekerja dari rumah. Sayangnya, terkadang kondisi rumah dapat menjadi sumber distraksi. Misalnya, suara anak-anak, pekerjaan rumah tangga yang tidak kunjung selesai, keinginan untuk beristirahat, keinginan untuk bersosialisasi dan lain sebagainya.

Untuk meminimalisir gangguan tersebut, tentukan ruang khusus untuk bekerja. Jika tidak ada lagi ruang tersedia, kamu dapat menciptakan ruang kerja di kamarmu dengan menggunakan sekat. Ini akan menciptakan mentalitas 'kerja layaknya di kantor'. Menjaga kebersihan dan keteraturan ruang kerja dapat membantumu meningkatkan konsentrasi.

Tetapkan jam kerja yang jelas dan selesaikan pekerjaan rumah di luar jam kerja. Kamu dapat menggunakan earphone guna menutupi suara-suara yang dapat mengganggu. Kamu juga dapat mengkomunikasikan dengan anggota keluarga mengenai jadwal kerjamu.

2. Godaan media sosial

ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blanc)
ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Media sosial adalah salah satu distraksi terbesar bagi para freelancer. Notifikasi dari berbagai platform media sosial mengalihkan perhatian mereka dari pekerjaan. Alih-alih meneruskan pekerjaan, mereka justru tergoda untuk membuka media sosial dan berakhir pada kegiatan scrolling berjam-jam.

Untuk menghindari gangguan media sosial, kamu dapat menggunakan aplikasi pengatur waktu untuk membatasi penggunaan media sosial. Selama bekerja, kamu juga dapat mematikan notifikasi hingga berhasil menyelesaikan tugas. Jika memungkinkan, pisahkan penggunaan media sosial untuk kepentingan pekerjaan dan hiburan.

3. Overload pekerjaan

ilustrasi overload pekerjaan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi overload pekerjaan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Tidak jarang, freelancer menerima terlalu banyak proyek dalam waktu yang bersamaan dengan alasan potensi penghasilan yang lebih banyak. Namun, sayangnya hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan kesulitan untuk fokus pada salah satu pekerjaan karena terganggu dengan pekerjaan lain. Akibatnya, para freelancer merasa keteteran dan tidak jarang mengorbankan waktu istirahat mereka demi menyelesaikan tugas. 

Agar hal tersebut tidak terjadi, sebaiknya kenali kemampuanmu. Mengambil pekerjaan sesuai dengan batas kemampuan akan membuatmu lebih fokus dalam bekerja. Utamakan kualitas pekerjaan daripada kuantitas agar mendapatkan kepercayaan dari klien sehingga kariermu langgeng dalam jangka panjang. Kamu juga tidak perlu mengorbankan aspek kehidupan lain demi pekerjaan.

4. Brief yang kurang jelas dari klien

ilustrasi briefing dengan klien (pexels.com/RF Studio)
ilustrasi briefing dengan klien (pexels.com/RF Studio)

Ketidakjelasan brief dari klien dapat menjadi kendala yang berarti bagi freelancer. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan, kesalahan dalam pembuatan tugas bahkan pengulangan pekerjaan sehingga banyak waktu terbuang.

Untuk menghindari hal itu terjadi, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan spesifik di awal, misalnya tentang preferensi gaya, target audiens dan tujuan akhir. Jika memungkinkan, buat template brief yang jelas dan mencakup semua informasi yang dibutuhkan.

5. Kesehatan mental dan stres

ilustrasi stres (pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi stres (pexels.com/Anna Tarazevich)

Terdapat banyak pemicu stres bagi para freelancer, di antaranya adalah tekanan deadline, kekhawatiran tentang stabilitas pekerjaan dan pendapatan atau pun rasa kesepian akibat bekerja sendiri. Hal ini lumrah terjadi di kalangan freelancer, jadi kamu tidak sendirian.

Untuk mengurangi stres, kamu dapat mencoba teknik mindfulness seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga. Teknik-teknik ini dapat membantu freelancer untuk tetap fokus dan tenang meski dalam situasi yang penuh tekanan. Jika dilakukan secara rutin, hal ini dapat memberi manfaat jangka panjang bagi kesehatan mental.

Demikian adalah berbagai macam distraksi yang sering dihadapi para freelancer beserta solusi untuk mengatasinya. Jika kamu sering mengalami distraksi seperti yang telah disebutkan di atas, semoga kamu dapat segera mengatasinya ya!

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lulu Fatikhatul Maryamah
EditorLulu Fatikhatul Maryamah
Follow Us