Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 MBTI yang Gampang Nervous saat Interview Kerja dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi wawancara kerja (freepik.com/freepik)
Ilustrasi wawancara kerja (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • ISFJ cenderung overthinking dan terlalu khawatir tentang pendapat orang lain, perlu persiapan matang dan fokus pada fakta serta pencapaian konkret.
  • INFP sering meremehkan kemampuan sendiri, perlu melihat interview sebagai kesempatan untuk berbagi passion dan nilai-nilai mereka serta menunjukkan keaslian diri.
  • ISFP yang introvert dan humble sering merasa awkward saat harus bicara panjang lebar tentang pencapaian mereka, perlu mengubah perspektif tentang interview dan latihan bicara dengan teman atau keluarga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Interview kerja memang jadi momen yang bikin deg-degan buat siapa aja. Tapi ternyata, ada beberapa tipe kepribadian MBTI yang lebih rentan mengalami nervous berlebihan saat menghadapi interview.

Bukan berarti mereka gak punya kesempatan untuk sukses dalam interview, justru dengan memahami karakteristik kepribadian masing-masing, mereka bisa menyiapkan strategi yang tepat untuk mengatasi rasa nervous tersebut. Penasaran tipe MBTI mana saja yang sering grogi saat interview dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, bahas satu per satu!

1. ISFJ

Ilustrasi wawancara kerja (freepik.com/senivpetro)
Ilustrasi wawancara kerja (freepik.com/senivpetro)

Si pelindung ISFJ ini punya kecenderungan untuk overthinking dan terlalu khawatir tentang pendapat orang lain. Saat interview, mereka sering kepikiran apakah jawaban mereka sudah benar, apakah penampilan mereka sudah oke, atau apakah mereka terlihat cukup kompeten. Rasa ingin menyenangkan semua orang ini malah bikin mereka jadi super nervous.

Cara terbaik buat ISFJ mengatasi nervous adalah dengan persiapan yang matang. Riset tentang perusahaan, latihan menjawab pertanyaan umum, dan siapkan contoh konkret dari pengalaman kerja sebelumnya. Ingat juga bahwa interview itu dua arah, kamu juga punya hak untuk menilai apakah perusahaan ini cocok buat kamu. Fokus pada fakta dan pencapaian konkret yang pernah kamu raih, jangan terlalu khawatir tentang kesan yang kamu berikan.

2. INFP

Ilustrasi wawancara kerja (freepik.com/yanalya)
Ilustrasi wawancara kerja (freepik.com/yanalya)

INFP punya kecenderungan untuk meremehkan kemampuan sendiri dan merasa gak cukup baik. Mereka sering membandingkan diri dengan kandidat lain yang mereka bayangkan lebih hebat. Ditambah lagi, INFP gak suka "menjual diri" atau terkesan sombong, jadi mereka kesulitan untuk menonjolkan kelebihan mereka saat interview.

Untuk mengatasi ini, INFP perlu belajar melihat interview sebagai kesempatan untuk berbagi passion dan nilai-nilai mereka. Daripada fokus pada "menjual diri", pikirkan interview sebagai percakapan untuk menemukan kecocokan antara nilai personal kamu dengan budaya perusahaan. Siapkan cerita-cerita yang menunjukkan bagaimana kamu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan. Ingat, authenticity adalah kekuatan terbesar INFP, jadi gak perlu jadi orang lain.

3. ISFP

Ilustrasi wawancara kerja (freepik.com/gpointstudio)
Ilustrasi wawancara kerja (freepik.com/gpointstudio)

Tipe ISFP yang introvert dan humble ini sering merasa awkward saat harus bicara panjang lebar tentang pencapaian mereka. Mereka gak suka jadi pusat perhatian dan lebih nyaman bekerja di balik layar. Situasi interview yang mengharuskan mereka "show off" bisa bikin mereka sangat nervous dan gak nyaman.

ISFP bisa mengatasi nervous dengan mengubah perspektif tentang interview. Anggap ini bukan tentang pamer, tapi tentang membantu pewawancara memahami bagaimana kamu bisa berkontribusi untuk tim. Siapkan portfolio atau contoh konkret dari hasil kerja kamu, karena ISFP lebih nyaman menunjukkan daripada menceritakan. Latihan dengan teman atau keluarga juga bisa membantu kamu lebih terbiasa bicara tentang pencapaian tanpa merasa gak enak.

4. INFJ

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Edmond Dantès)

INFJ punya standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri dan sering overthinking tentang setiap detail. Mereka bisa menghabiskan waktu lama untuk memikirkan jawaban yang "sempurna" sampai malah jadi terlihat ragu-ragu. Ditambah lagi, INFJ sangat sensitif terhadap energi dan mood pewawancara, yang bisa bikin mereka makin nervous kalau merasa ada yang gak beres.

Cara terbaik untuk INFJ adalah dengan menerima bahwa gak ada jawaban yang 100% sempurna. Fokus pada authenticity dan kejujuran daripada kesempurnaan. Latihan mindfulness atau meditasi sebelum interview bisa membantu menenangkan pikiran. Ingat juga untuk take a breath sebelum menjawab pertanyaan, gak apa-apa ambil waktu sebentar untuk menyusun pikiran. Pewawancara akan lebih menghargai jawaban yang thoughtful daripada yang terburu-buru.

5. INTP

Ilustrasi bekerja (freepik.com/yanalya)
Ilustrasi bekerja (freepik.com/yanalya)

INTP sering punya ide dan pemikiran yang kompleks, tapi mereka kesulitan untuk mengkomunikasikannya dengan cara yang mudah dipahami orang awam. Saat interview, mereka bisa jadi nervous karena takut pewawancara gak mengerti apa yang mereka maksud atau malah menganggap mereka terlalu ribet. Ditambah lagi, small talk di awal interview bisa bikin mereka sangat gak nyaman.

INTP perlu latihan untuk menyederhanakan penjelasan mereka tanpa kehilangan esensi. Gunakan analogi atau contoh konkret untuk menjelaskan konsep yang abstrak. Siapkan juga elevator pitch tentang diri kamu yang ringkas tapi informatif. Untuk small talk, siapkan beberapa topik ringan yang kamu nyaman untuk dibicarakan. Ingat, pewawancara gak expect kamu jadi super ekstrovert, yang penting adalah menunjukkan bahwa kamu bisa berkomunikasi efektif dengan tim.

Perlu diingat bahwa nervous saat interview itu wajar dan manusiawi banget. Bahkan pewawancara pun paham kalau kandidat bisa gugup. Yang penting adalah bagaimana kamu mengelola nervous tersebut dan tetap bisa menunjukkan potensi terbaik kamu. Jadi, sudah siap untuk interview berikutnya dengan lebih percaya diri?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

6 Cara Makan Enak Setiap Hari tapi Tetap Irit, Anak Kos Wajib Coba!

25 Sep 2025, 12:00 WIBLife