5 Fakta Franklin Roosevelt, Menjabat selama Depresi Besar dan PD II

- Franklin D. Roosevelt lahir pada 30 Januari 1882 di Hyde Park, New York.
- Waktunya di perguruan tinggi memperkenalkannya pada berbagai isu sosial yang akan memengaruhi kebijakan masa depannya.
- Kepemimpinan Franklin selama masa Depresi Besar berhasil mendefinisikan peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi, memperkenalkan program-program yang bertujuan untuk memberikan bantuan dan pemulihan.
Franklin D. Roosevelt--juga disebut sebagai FDR, merupakan tokoh penting dalam sejarah Amerika Serikat. Ia memimpin negara tersebut melewati beberapa masa tersulitnya, termasuk Depresi Besar dan Perang Dunia II. Namun, di balik kehebatan berpolitiknya, Franklin memiliki banyak kisah hidup dan ciri unik yang tidak hanya membentuk hidupnya, tetapi juga masa depan Amerika. Banyak orang mengenalnya berkat kebijakan New Deal atau perannya selama Perang Dunia II, tetapi masih banyak lagi yang bisa dicari tahu tentang mantan presiden AS ini.
Dari awal kehidupannya yang penuh dengan hak istimewa, hingga semangatnya yang tak kenal lelah demi mengatasi rintangan pribadi, perjalanan hidup Franklin tentu sangat menginspirasi. Berikut ini adalah lima fakta tentang Franklin D. Roosevelt, salah satu presiden Amerika Serikat paling berpengaruh.
1. Awal kehidupan dan pendidikan

Franklin D. Roosevelt lahir pada 30 Januari 1882 di Hyde Park, New York. Ia tumbuh dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan dan pelayanan publik. Ibunya, Sara Delano Roosevelt, berperan besar dalam pendidikannya. Franklin muda bersekolah di Groton School, sebuah sekolah asrama elit di Massachusetts.
Di sana Franklin mengembangkan minatnya pada bidang sastra dan sejarah. Mata pelajaran ini kemudian membentuk pandangan dunia politiknya. Setelah lulus dari Groton School, ia melanjutkan studinya ke Harvard University. Di Harvard, ia bergabung dengan dewan redaksi Crimson dan lulus di bidang sejarah pada tahun 1903.
Waktunya di perguruan tinggi memperkenalkannya pada berbagai isu sosial yang akan memengaruhi kebijakan masa depannya. Roosevelt juga pernah belajar ilmu hukum di University of Columbia, tetapi keluar sebelum menyelesaikan kelulusannya. Keputusan ini justru tidak menghalanginya, karena hal ini baru awal dari perjalanan luar biasanya untuk bidang politik dan kepemimpinan.
2. Karier dan prestasi politik

Franklin D. Roosevelt memulai kariernya sebagai Senator Negara Bagian New York pada tahun 1910, dan sejak awal menunjukkan keterampilan kepemimpinan. Karisma dan visinya dengan cepat mampu menarik perhatian publik. Pada tahun 1933, Franklin menjabat sebagai Presiden ke-32 di tengah kekacauan Depresi Besar (The Great Depression).
Kendati demikian, ia mulai meluncurkan serangkaian program yang dikenal sebagai New Deal, dengan tujuan untuk memulihkan ekonomi dan reformasi sosial. Program ini mendefinisikan ulang peran pemerintah dalam kehidupan Amerika. Beberapa kebijakannya yang berani juga mencakup Jaminan Sosial, reformasi perbankan, dan proyek-proyek penciptaan lapangan kerja yang membantu jutaan orang bangkit kembali selama masa-masa sulit.
Kemampuan Franklin untuk berkomunikasi secara efektif dengan rakyat Amerika melalui obrolan santai berhasil menumbuhkan kepercayaan dan persatuan selama krisis. Di tengah kekacauan Perang Dunia II, ia bahkan berperan penting dalam pertemuan-pertemuan strategi global dengan para sekutu. Di situ ia membentuk diplomasi pascaperang sambil memperjuangkan hak-hak sipil di dalam negeri.
3. Pengaruh Franklin terhadap sejarah Amerika

Kepemimpinan Franklin selama masa Depresi Besar berhasil mendefinisikan peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi, memperkenalkan program-program yang bertujuan untuk memberikan bantuan dan pemulihan. Program New Deal, misalnya, mengubah harapan publik mengenai tanggung jawab federal untuk menyejahterakan warga negara.
Hal ini menjadi fondasi bagi jaring pengaman sosial di masa depan, yang memengaruhi setiap kebijakan dari generasi ke generasi. Masa jabatan Franklin juga menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri saat ia mengantarkan Amerika ke Perang Dunia II, setelah awalnya tetap netral. Di samping itu, komitmennya terhadap kerja sama internasional menghasilkan lembaga perdamaian dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selain itu, Franklin mampu berkomunikasi secara efektif melalui obrolan santai di radio, dan secara langsung melibatkan rakyatnya. Tindakan ini ternyata memicu rasa persatuan selama masa-masa sulit. Warisannya pun terus memicu diskusi dan menginspirasi dialog tentang pemerintahan dan hak-hak sipil. Hal inilah yang menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam membentuk Amerika modern.
4. Kehidupan pribadi dan warisan

Kehidupan pribadi Franklin D. Roosevelt kerap diwarnai dengan kemenangan maupun tantangan. Pada tahun 1905, ia menikahi Eleanor Roosevelt, yang kelak menjadi tokoh politik aktif, di mana ia memperjuangkan tujuan sosial dan mengadvokasi hak asasi manusia, di samping perannya sebagai ibu negara. Pada tahun 1921, Franklin harus berjuang melawan penyakit polio, yang membuatnya terikat di kursi roda.
Meskipun mengalami kesulitan ini, Franklin tidak pernah membiarkan hal itu mendefinisikan persona publiknya atau membatasi ambisinya. Salah satu warisan besarnya yang disebut New Deal berhasil membentuk kembali masyarakat Amerika dengan memperkenalkan jaring pengaman sosial dan intervensi pemerintah di saat krisis.
Selain itu, kepemimpinannya selama masa Perang Dunia II memperkuat status Amerika sebagai negara adidaya global. Saat ini, Franklin dikenang bukan hanya karena kebijakannya yang berhasil, tetapi juga karena kemampuannya yang memperkuat harapan publik selama beberapa masa tergelap di negara itu.
5. Hal-hal tentang Franklin yang jarang diketahui banyak orang

Franklin D. Roosevelt, yang sering dikenang berkat kepemimpinannya selama Depresi Besar dan Perang Dunia II, memiliki lapisan kepribadian yang mungkin belum diketahui banyak orang. Tetapi tahukah kamu bahwa Franklin ternyata sangat gemar mengoleksi perangko. Hobi ini dimulainya sejak kecil hingga tetap menjadi obsesinya seumur hidup. Tentu, hal ini mencerminkan kecintaannya pada sejarah dan perhatiannya terhadap setiap detail apa pun.
Hal lainnya tentang Franklin adalah ia seorang penyintas polio. Diserang polio sejak usia 39 tahun, penyakit itu membuatnya kesulitan memobilisasi tubuhnya. Sejak saat itu, ia tidak bisa muncul ke hadapan publik tanpa memakai penyangga kaki atau bantuan dari orang lain. Meski begitu, ia tidak pernah membiarkan penyakit itu menghalangi ambisi politiknya.
Selain itu, Franklin juga membentuk jaringan anggota rahasia yang disebut “Kabinet Hitam.” Anggota rahasia ini merupakan penasihat Afrika-Amerika, dengan membantu membentuk kebijakan yang berdampak pada komunitas mereka pada saat berlakunya segregasi. Di sisi lain, Franklin juga sangat senang menjadi tuan rumah untuk momen makan malam, yang sekaligus diisi dengan diskusi penting bersama teman-temannya maupun pejabat tinggi tentang politik dan urusan dunia.
Franklin D. Roosevelt merupakan salah satu presiden paling berpengaruh dalam sejarah Amerika Serikat, yang melalui kebijakan New Deal dan kepemimpinannya selama Perang Dunia II, berhasil mendefinisikan peran pemerintah dan memperkuat harapan publik di tengah krisis. Warisan Franklin kian memicu diskusi terkait pemerintahan dan hak-hak sipil, sehingga menjadikannya tokoh yang sangat dihormati dalam membentuk Amerika modern.