5 Fakta Unik dan Menarik Rinkhals, Kobra KW yang Jago Berakting

- Rinkhals adalah ular yang mampu menyemburkan bisa dan mengembangkan leher, mirip dengan kobra namun bukan termasuk kobra sejati.
- Ular ini memiliki variasi warna tubuh yang bervariasi, serta kemampuan berpura-pura mati sebagai strategi pertahanan diri.
- Kandungan bisa rinkhals sangat berbahaya karena mengandung neurotoksin dan sitotoksin, dapat menyebabkan efek gigitan yang serius pada manusia.
Selama ini kita hanya tahu kalau ular yang bisa mengembangkan leher dan menyemburkan bisa adalah ular kobra. Sebenarnya hal tersebut tidak salah namun juga tidak sepenuhnya benar. Kobra memang jadi salah satu ular yang bisa menyemburkan bisa dan mengembangkan leher, namun ia bukan satu-satunya yang bisa melakukan hal tersebut. Justru di belahan dunia lain ada berbagai ular yang bisa melakukan kedua hal tersebut, salah satunya adalah Hemachatus haemachatus atau rinkhals.
Sekilas rinkhals sangat mirip dengan kobra entah dari ciri fisik, ukuran, sampai kebiasaannya. Saking miripnya dengan kobra reptil ini juga dijuluki kobra berleher cincin, tapi jika diulik lebih dalam ternyata ia punya beberapa perbedaan dengan kobra. Selain itu rinkhals juga menyimpan berbagai keunikan yang mana tidak dimiliki oleh kobra atau spesies ular lain. Untuk itu kali ini kita akan membahas beberapa keunikan tersebut supaya kamu lebih mengenal ular endemik benua Afrika ini.
1. Rinkhals bukan termasuk spesies kobra sejati

Dengan kemampuannya menyemburkan bisa dan mengembangkan leher mungkin kamu mengira kalau ular ini merupakan spesies kobra. Ia juga kerap disebut kobra oleh banyak orang, namun nyatanya ia bukan termasuk kobra sejati, lho. Bahkan bisa dibilang kalau ular ini adalah kobra KW. Jika melihat taksonominya, rinkhals berasal dari genus Hemachatus, jelas The Reptile Database. Hal tersebut berbeda dari kobra sejati seperti kobra india, kobra jawa, atau kobra sumatra yang berasal dari genus Naja.
Tak hanya taksonominya, secara fisik rinkhals juga cukup berbeda dari kobra sejati dengan badan yang lebih pendek, gemuk, dan kepala yang lebih lebar. Namun walau begitu ular ini punya kekerabatan yang cukup dekat dengan kobra sejati. Alhasil hewan ini juga punya kebiasaan, ciri fisik, dan kemampuan yang tidak jauh berbeda dari kobra sejati.
2. Punya variasi warna yang beragam

Tercatat rinkhals merupakan ular berukuran sedang dengan panjang maksimal yang mencapai 1,1 meter. Tapi keunikan ular ini bukan berada di ukurannya dan justru dapat terlihat dari corak dan warnanya yang sangat bervariasi. Setidaknya hewan ini punya tiga variasi warna dasar, yaitu cokelat, hitam, dan krem. Selain itu tubuhnya juga diselimuti corak loreng dan bercak hitam yang mana membuat hewan ini sangat mudah dikenali. Tak hanya itu, biasanya individu muda punya warna yang lebih terang dan mencolok dari individu dewasa. Bahkan beberapa individu muda punya warna kehijauan dan kekuningan di tubuhnya, lho.
3. Mampu menyemburkan bisa sejauh 2,5 meter

Walau bukan termasuk kobra sejati, namun rinkhals juga memiliki kemampuan menyemburkan bisa seperti kobra sejati. Sayangnya akurasi semburan hewan ini tidak sebaik kobra sejati. Kemungkinan hal ini ada hubungannya dengan perbedaan morfologi dan evolusi yang dimiliki oleh rinkhlas. Tapi walau begitu ular ini tetap bisa menyemburkan bisa dengan jarak yang jauh. Tercatat semburannya mampu menjangkau jarak sejauh 2,5 meter, jelas Eswatini Antivenom Foundation.
Seperti ular lain, rinkhlas cenderung menjaga dan menghemat bisanya untuk berburu. Ia hanya menyemburkan bisa saat merasa terdesak dan terpojok. Sebelum menyemburkan bisa hewan ini akan melakukan ancang-ancang terlebih dahulu. Pertama, ia akan mengangkat kepala dan mengembangkan lehernya. Hewan ini akan mengamati predator dan terus mengangkat kepala sampai beberapa saat. Jika predator tidak pergi dalam waktu yang lama barulah ular ini akan menyemburkan bisa. Namun jika predator pergi rinkhals akan kabur dan tidak menyemburkan bisanya.
4. Akan berpura-pura mati saat merasa terancam

Selain menyemburkan bisa, rinkhals juga punya strategi pertahanan lain, yaitu berpura-pura mati, jelas Animalia. Strategi ini juga sering disebut thanatosis dan jadi salah satu strategi pertahanan diri yang paling ampuh. Bahkan tak hanya rinkhals, beberapa hewan lain, seperti opossum, ular hognose, sampai ular lanang sapi yang ada di Indonesia juga bisa melakukan thanatosis.
Uniknya kemampuan thanatosis ini adalah strategi terakhir yang dilakukan rinkhals jika ia tidak punya pilihan lain. Saat mengalami hal tersebut ia berakting dengan cara menjatuhkan diri, menggulingkan badan, membuka mulut, mengeluarkan lidah, dan mengeluarkan bau tidak sedap. Saat melihat hal tersebut predator akan merasa terganggu karena bau tak sedap yang dikeluarkan rinkhals. Alhasil mereka akan pergi karena menganggap rinkhals sudah mati dan tidak bisa dimakan. Nah, saat predator pergi rinkhals akan bangun dan segera kabur ke tempat yang aman.
5. Gigitan ular ini mampu menyebabkan pembengkakan sampai vertigo

Rinkhals merupakan ular yang berasal dari famili Elapide, alhasil ia juga termasuk ular berbisa tinggi dan berbahaya. Laman iNaturalist menjelaskan kalau kandungan utama di bisa ular ini adalah neurotksin dan sitotoksin. Keduanya sangat berbahaya karena menyerang sistem syaraf dan sel-sel yang ada di tubuh. Untungnya antibisa untuk gigitan ular ini sudah tersedia dan karena hal tersebut banyak korban gigitan yang berhasil selamat.
Tak cuma itu, gigitannya juga tidak lebih mematikan dari kobra lain yang ada di Afrika. Tapi tetap saja gigitan hewan ini tak bisa diremehkan karena mampu menyebabkan perasaan mengantuk, memar, pembengkakan, vertigo, rasa sakit yang luar biasa, sakit kepala, keram, dan muntah-muntah. Selain efek gigitan, saat ular ini menyemburkan bisa ke mata manusia efeknya juga cukup parah karena mampu menyebabkan rasa sakit sampai kebutaan jika mata dikucek. Karenanya setelah digigit korban harus diimobilisasi dan dibawa ke rumah sakit. Setelah disembur kamu juga wajib membilas mata dengan air bersih mengalir.
Ular yang bisa menyemburkan bisa dan mengembangkan leher tidak melulu ular kobra. Justru ular lain seperti rinkhals juga bisa melakukan kedua hal tersebut, lho. Selain itu ular berbisa tinggi ini juga punya keunikan lain seperti punya variasi warna yang beragam dan bisa berpura-pura mati. Dari ular ini kita belajar kalau hewan yang mirip belum tentu digolongkan ke dalam jenis yang sama. Jadi, kita harus teliti dalam mengenali dan mengidentifikasi hewan.