Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Gunung yang Jadi Habitat Owa Jawa, Ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah

Gunung Salak, salah satu gunung yang jadi habitat owa jawa (commons.wikimedia.org/Hiroshi sanjuro)
Intinya sih...
  • Owa jawa merupakan primata endemik Pulau Jawa yang terancam punah karena perubahan iklim, kerusakan habitat, dan aktivitas manusia.
  • Gunung Halimun dan Gunung Salak di daerah Taman Nasional Halimun Salak menjadi habitat ideal bagi owa jawa dengan populasi yang terbilang stabil.
  • Gunung Slamet, Gunung Pangrango, dan Gunung Gede juga menjadi habitat owa jawa namun populasi di Gunung Slamet sangat memprihatinkan karena rusaknya habitat dan minimnya kesadaran masyarakat sekitar.

Keanekaragaman satwa di Indonesia sama sekali tidak bisa diremehkan. Bayangkan saja, dengan banyaknya pulau dan hutan yang ada Indonesia jadi rumah bagi berbagai jenis hewan, mulai dari ular, ikan, burung, kumbang, macan, kucing, sampai primata. Sayangnya beberapa spesies hewan yang ada di Indonesia populasinya mulai menurun dan menjadi hewan terancam punah. Salah satu yang populasinya sangat mengkhawatirkan adalah Hylobates moloch atau owa jawa.

Seperti namanya, primata berwarna silver ini merupakan hewan endemik Pulau Jawa, tepatnya hanya bisa ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun karena perubahan iklim, kerusakan habitat, dan aktivitas manusia populasinya terus menurun secara drastis. Alhasil owa jawa hanya bisa ditemukan di beberapa daerah, seperti taman nasional, hutan hujan tropis, dan beberapa gunung. Gunung yang masih ditinggali owa jawa juga tidak banyak dan kali ini kita akan membahas beberapa diantaranya.

1. Gunung Halimun

Gunung Halimun (commons.wikimedia.org/Toni Wöhrl and Sang Cai)

Laman Gunung Bagging menjelaskan kalau Gunung Halimun adalah gunung dengan ketinggian 1,929 meter di atas permukaan laut. Wilayahnya sendiri mencakup dua provinisi, yaitu Provinsi Banten dan Jawa Barat. Gunung Halimun sendiri memiliki hutan yang masih asri, sungai yang jernih, pepohonan yang tinggi, dan ekosistem yang cukup terjaga. Karena hal itu gunung ini jadi salah satu habitat yang sempurna bagi owa jawa.

Gunung Halimun juga berada di daerah Taman Nasional Halimun Salak, alhasil owa jawa bisa hidup dengan tenang di sini karena daerahnya yang dijaga dengan ketat oleh pemerintah dan polisi hutan. Populasi owa jawa di Gunung Halimun dan sekitarnya juga dipantau secara berkala. Jadi, orang-orang bisa tahu bagaimana perkembangan populasi owa jawa di Gunung Halimun. 

2. Gunung Salak

Gunung Salak (commons.wikimedia.org/Vitaium)

Dilansir Primate Watching, owa jawa yang ada di Gunung Salak hidup berdampingan dengan primata lain, seperti beruk dan lutung budeng. Sama seperti Gunung Halimun, Gunung Salak juga berada di daerah Taman Nasional Gunung Halimun Salak sehingga populasi owa jawa di sini terbilang stabil dan bisa dimonitor dengan baik. Tak hanya itu, hutan-hutan yang ada di Gunung Salak juga terbilang masih asri, ekosistemnya masih sangat baik, dan ketersediaan makanan juga berlimpah.

Gunung Salak merupakan gunung yang punya ketinggian 2,218 meter di atas permukaan laut dan jadi salah satu gunung yang cukup sering didaki oleh pendaki. Lokasinya berada di Provinsi Jawa Barat dan jaraknya tak terlalu jauh dari kota-kota besar seperti Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang. Tentunya mendaki Gunung Salak adalah kegiatan yang menyenangkan, namun jika kamu bertemu dengan owa jawa kamu tidak boleh mengganggunya.

3. Gunung Slamet

Gunung Slamet (commons.wikimedia.org/Aziedane)

Artikel di jurnal Biodiversitas Journal of Biological Diversity menjelaskan kalau owa jawa juga bisa ditemukan di daerah Jawa Tengah dan salah satu daerah yang jadi habitat hewan ini adalah Gunung Slamet. Namun berbeda dari gunung-gunung di Jawa Barat, populasi owa jawa di Gunung Slamet sangat memprihantinkan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti tidak adanya wilayah konservasi di Gunung Slamet, kerusakan habitat yang masif, dan aktivitas manusia yang terus mengganggu.

Terlebih lagi gunung dengan ketinggian 3,428 meter di atas permukaan laut ini jadi salah satu gunung yang paling sering didaki. Hal tersebut juga berkontribusi akan rusaknya habitat dan terganggunya populasi owa jawa. Kesadaran masyarakat sekitar akan kelangsungan hidup owa jawa juga minim. Saat ini Gunung Slamet memang masih jadi habitat owa jawa, namun jika semua hal tersebut masih dibiarkan populasi owa jawa di Gunung Slamet bisa terus menurun bahkan sampai punah.

4. Gunung Pangrango

Gunung Pangrango (commons.wikimedia.org/Afrogindahood)

Gunung Pangrango termasuk gunung yang berada di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Seperti wilayah taman nasional lain, daerah sekitar Gunung Pangrango merupakan wilayah perlindungan yang dijaga dengan ketat dan dimonitoring secara berkala oleh pemerintah. Tentunya hal tersebut sangat baik karena membuat populasi owa jawa terus terpantau. Gunung setinggi 3,019 mdpl juga terkenal karena daerahnya yang luas dan punya ekosistem yang asri yang mana sangat cocok bagi habitat owa jawa.

Owa jawa juga termasuk hewan sosial yang aktif, karena hal tersebut owa jawa yang ada di gunung ini sering terlihat melakukan banyak hal. Setidaknya ada enam hal yang sering dilakukan owa jawa di daerah Gunung Pangrango, yaitu memanjat, melompat, bertengger, beristirahat, mencari makanan, dan berinteraksi satu sama lain, jelas artikel di jurnal TAPROBANICA The Journal of Asian Biodiversity. 

5. Gunung Gede

Gunung Gede (commons.wikimedia.org/Afrogindahood)

Terdapat dua hal yang membuat Gunung Gede bisa menjadi habitat ideal bagi owa jawa, yaitu daerahnya yang asri dan wilayahnya yang terlindungi. Pertama, gunung dengan ketinggian 2,958 ini punya daerah yang luas dan hutan hujan yang sangat terjaga. Tentunya  dua hal tersebut jadi faktor esensial bagi kehidupan owa jawa karena habitat utama owa jawa adalah hutan hujan tropis yang tidak terjamah dan tidak terpengaruh oleh aktivitas manusia, jelas iNaturalist.

Tak hanya itu, gunung yang berada di Provinsi Jawa Barat ini juga berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Artinya wilayah hutan, gunung, lembah, tebing, dan sungai di gunung ini merupakan daerah perlindungan sehingga terus dijaga, dimonitor, dan dilestarikan oleh pemerintah. Tidak semua orang boleh masuk, mengusik, atau beraktivitas di daerah Gunung Gede. Karena hal ini owa jawa yang ada di Gunung Gede bisa merasa aman dari ancaman manusia.

Owa jawa hanya bisa ditemukan di beberapa daerah, seperti Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Populasinya juga terbatas pada hutan hujan tropis dan gunung-gunung tinggi, seperti Gunung Gede, Gunung Slamet, Gunung Pangrango, Gunung Salak, dan Gunung Halimun. Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan karena jika dibiarkan primata endemik Pulau Jawa ini akan terjun ke jurang kepunahan. Untuk mencegah hal tersebut kesadaran masyarakat harus ditingkatkan dan upaya konservasi harus terus dilakukan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us