Kenapa Jerapah Punya Leher yang Panjang?

- Leher panjang jerapah memungkinkan mereka mencapai daun tinggi di pohon sebagai sumber makanan utama.
- Jerapah jantan menggunakan leher panjang untuk pertarungan dan dominasi dalam kawin dengan betina.
- Leher panjang juga memberikan pandangan luas untuk menghindari potensi bahaya dari predator dan mempertahankan diri.
Siapa yang tak tahu Jerapah? Dengan ciri khas leher yang panjang dan memukau, hewan satu begitu mudah untuk dikenali. Keunikan ini telah menarik perhatian banyak orang dan menjadi bahan perbincangan dalam dunia ilmu pengetahuan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, kenapa jerapah memiliki leher yang begitu panjang?
Tak sekedar hasil evolusi yang kebetulan semata, leher yang panjang menjadi keuntungan besar dalam kelangsungan hidup seekor jerapah. Leher yang panjang memungkinkan jerapah untuk mencapai daun-daun tinggi di pohon, yang menjadi sumber utama makanan mereka. Di balik bentuk fisiknya yang luar biasa, berikut penjelasan mengenai leher panjang yang dimiliki jerapah.
1. Struktur leher jerapah

Leher jerapah memiliki struktur tulang belakang yang unik. Meski ukurannya panjang, leher jerapah memiliki jumlah tulang belakang yang sama dengan manusia dan mamalia lainnya, yaitu tujuh ruas tulang leher. Namun, setiap tulang belakang dapat memiliki panjang sekitar 25 sentimeter, sehingga jerapah memiliki leher panjang yang khas.
Panjang leher jerapah bisa mencapai hingga 1,8 meter. Hal tersebut juga menjadikan leher sebagai salah satu bagian tubuh terberat yang dimiliki seekor jerapah. Berat leher jerapah bisa mencapai hingga 272 kilogram.
2. Menggapai makanan di pohon-pohon tinggi

Leher yang panjang menjadi bagian penting bagi jerapah untuk bertahan hidup. Dengan dukungan kaki yang menjulang, jerapah mampu mencapai makanan di pohon-pohon tinggi. Praktis, mereka mampu memakan daun-daun hijau yang lezat di pohon-pohon tinggi tanpa harus bersaing dengan hewan lainnya.
Jerapah memegang peran yang begitu penting dalam ekosistem mereka. Sebagai herbivora, mereka memakan daun dan ranting dari akasia dan pohon-pohon lainnya. Kebiasaan makan ini berkontribusi pada pemangkasan vegetasi secara alami, mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan menjaga keseimbangan ekosistem. Jerapah juga membantu penyebaran benih, berkontribusi pada regenerasi spesies tanaman.
3. Jerapah jantan bertarung menggunakan leher

Jerapah jantan kerap menggunakan leher mereka untuk bertarung atau yang biasa disebut dengan necking. Pertarungan ini melibatkan dua jerapah jantan yang saling memukul atau menggoyangkan leher mereka dengan keras, mencoba untuk menjatuhkan lawan atau membuatnya mundur. Tujuan dari pertarungan ini adalah untuk memperoleh dominasi dan hak untuk berkembang biak dengan betina di wilayah mereka.
Meskipun tampaknya pertarungan ini sangat keras, jerapah jarang terluka parah. Leher mereka yang panjang dan kuat dilindungi oleh otot yang besar, memungkinkan mereka untuk bertarung dengan kekuatan dan ketahanan yang luar biasa. Pemenang dalam pertarungan antara dua jerapah jantan akan mendapatkan kesempatan untuk kawin dengan betina di kelompoknya.
4. Leher yang panjang memungkinkan untuk memiliki pandangan luas

Leher panjang yang menjulang tinggi memungkinkan jerapah untuk memiliki pandangan luas. Dengan begitu, mereka dapat menghindari potensi bahaya yang mengancam. Itu termasuk para predator, seperti singa, hyena, dan macan tutul.
Selain dengan penglihatan yang luas terhadap lingkungan sekitar, jerapah juga bertahan hidup dari pemangsa dengan cara berkelompok. Mereka dapat melindungi diri mereka sendiri dari pemangsa dengan tetap berada dalam kelompok, karena hal ini membuat pemangsa menjadi lebih tertantang. Jika perlu mempertahankan diri, jerapah memiliki tendangan yang mematikan seperti karate. Jerapah juga dapat berlari sangat cepat, sekitar 35 meter per jam untuk jarak pendek.
5. Jerapah memiliki sistem peredaran darah yang spesial

Leher yang panjang menjadi tantangan bagi perederan darah dalam tubuh seekor jerapah. Jantung jerapah, yang beratnya bisa mencapai 11 kilogram, harus menghasilkan hampir dua kali lipat tekanan darah normal mamalia lain untuk mempertahankan aliran darah ke otak agar bisa melawan gaya gravitasi. Di leher bagian atas, sistem pengaturan tekanan yang rumit yang dikenal sebagai “rete mirabile” mencegah aliran darah yang berlebihan ke otak ketika jerapah menundukkan kepalanya untuk minum.
Sebaliknya, pembuluh darah di kaki bagian bawah mengalami tekanan yang signifikan karena beratnya cairan yang menekannya. Pada kebanyakan hewan, tekanan ini akan mengakibatkan darah merembes keluar melalui dinding kapiler. Namun, jerapah memiliki selubung kulit tebal yang pas di tungkai bawahnya, mirip dengan pakaian pilot. Adaptasi unik ini membantu mempertahankan tekanan ekstravaskular yang tinggi hingga mencegah kebocoran cairan.
Leher yang panjang menjadi bagian penting untuk kelangsungan hidup jerapah. Tak sekedar mencari makanan, tapi juga untuk menghidari bahaya yang datang dari para pemangsa.