Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengapa Langit Terlihat Lebih Merah Saat Matahari Terbenam?

ilustrasi sunset (pixabay.com/Gonzalo de Martorell)
Intinya sih...
  • Langit merah saat senja disebabkan oleh interaksi cahaya matahari dengan atmosfer Bumi
  • Pada siang hari, sinar matahari melewati lapisan atmosfer tipis sehingga hamburan gelombang cahaya pendek membuat langit biru
  • Faktor seperti kondisi atmosfer, cuaca, dan lokasi geografis memengaruhi intensitas warna langit saat matahari terbenam

Di siang hari, langit berwarna biru dan sangat cerah. Namun, begitu senja tiba, langit menjadi lebih merah. Fenomena ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari proses ilmiah yang menarik. 

Warna merah yang mendominasi saat matahari terbenam disebabkan oleh interaksi antara cahaya matahari dan atmosfer Bumi. Namun, mengapa langit tampak lebih merah saat matahari terbenam dibandingkan ketika berada di tengah langit siang? Di sini, kita akan membahas alasan di balik perubahan warna tersebut dan bagaimana atmosfer berperan penting dalam menciptakan pemandangan indah ini.

1. Memahami cahaya dan panjang gelombang

ilustrasi sunset (unsplash.com/David Mullins)

Cahaya bergerak dalam bentuk gelombang, dan memancarkan warna yang berbeda sesuai dengan panjang gelombang yang berbeda. Spektrum cahaya tampak berkisar dari panjang gelombang yang lebih pendek, seperti biru dan ungu, hingga panjang gelombang yang lebih panjang, seperti merah dan jingga. Di siang hari, saat matahari berada dalam posisi yang lebih tinggi di langit, sinar matahari melewati lapisan atmosfer yang relatif tipis. 

Pada skenario ini, molekul udara lebih efektif menghamburkan gelombang cahaya yang lebih pendek. Karena itu, hamburan ini membuat langit tampak biru. Inilah alasan mengapa langit tampak berwarna biru di siang hari.

2. Hamburan Rayleigh

ilustrasi sunset (pixabay.com/boonkong19)

Saat terbenam, matahari berada di dekat cakrawala sehingga cahayanya melewati atmosfer yang lebih tebal dibandingkan saat berada di ketinggian yang lebih tinggi. Ketika sinar matahari menempuh jalur yang lebih panjang ini, matahari bertemu dengan lebih banyak molekul dan partikel udara. Jarak yang semakin jauh menyebabkan lebih banyak panjang gelombang yang lebih pendek (cahaya biru dan ungu) tersebar keluar dari garis pandang kita. Akibatnya, yang tersisa adalah panjang gelombang yang lebih panjang, seperti merah dan jingga.

Intensitas rona merah selama matahari terbenam ini dapat bervariasi secara signifikan dari hari ke hari. Langit yang sangat merah menunjukkan bahwa terdapat konsentrasi partikel yang tinggi di atmosfer yang secara efektif menyebarkan cahaya biru. Pada hari-hari dengan gangguan atmosfer yang lebih sedikit, warna langit saat matahari terbenam mungkin tampak lebih lembut dan kurang terang. Selain itu, kondisi cuaca menjelang matahari terbenam dapat memengaruhi warnanya; misalnya, hujan dapat membersihkan partikel dari atmosfer, sehingga menghasilkan matahari terbenam yang lebih jernih tetapi kurang berwarna.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi warna matahari saat terbenam

ilustrasi sunset (pixabay.com/Gonzalo de Martorell)

Berikut adalah beberapa faktor dapat memengaruhi warna yang terlihat saat matahari terbenam:

  • Kondisi atmosfer: Banyaknya debu, asap, atau uap air dapat membuat warna matahari terbenam jadi lebih intensif. Partikel-partikel di atmosfer menyebarkan cahaya secara berbeda; misalnya, asap dari kebakaran hutan atau polusi dapat menghasilkan warna merah dan jingga yang sangat terang karena hamburan tambahan dari panjang gelombang yang lebih pendek.
  • Pola cuaca: Sistem tekanan tinggi dapat menghasilkan langit yang lebih cerah yang memungkinkan warna yang lebih intens saat matahari terbenam. Sebaliknya, kondisi mendung dapat meredam warna-warna ini.
  • Lokasi geografis: Daerah dengan lebih banyak partikel di udara, seperti lingkungan perkotaan atau wilayah dekat aktivitas gunung berapi, sering kali mengalami senja yang lebih terang karena peningkatan hamburan.

Intinya, langit terlihat lebih merah saat matahari terbenam sebagai hasil dari hamburan Rayleigh dan berbagai kondisi atmosfer yang memengaruhi cara cahaya berinteraksi dengan molekul dan partikel udara. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us