Mengunjungi Pabrik AQUA Klaten, Produksi Air Steril Sampai ke Konsumen
Klaten, IDN Times - Masyarakat di kota-kota besar umumnya memilih minum dari air mineral kemasan. Selain praktis air mineral dalam kemasan lebih higienis dan mempunyai kandungan air yang lebih sehat dibandingkan air yang diolah lainnya. Tidak banyak yang tahu seperti apa proses panjang untuk mengolah air mineral tersebut dari mata air sampai ke tangan konsumen.
Salah satu produsen air mineral yang ada di Indonesia yakni AQUA yang merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Minuman Ringan di Indonesia yang didirikan tahun 1973. IDN Times Jateng Selasa (23/7/2024) lalu berkesempatan mengunjungi pabrik Danone AQUA di Klaten di Jalan Cokro - Delanggu, tepatnya di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
1. Air diambil dari sumber yang terlindungi di kedalaman 60-140 meter

Pantauan di pabrik AQUA Klaten air yang digunakan diambil dari sumber mata air tertutup yang hulunya berasal dari Gunung Merapi, selain itu hampir seluruh proses produksi tidak menggunakan sentuhan tangan.
Sesuai dengan komitmen AQUA yang hanya menggunakan 100 persen air mineral pegunungan yang berasal dari pegunungan terpilih dengan sumber mata air yang terlindungi. Air ini berada pada kedalaman 60–140 meter dari akuifer terlindungi, berbeda dengan air permukaan yang umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat.
Head of Climate and Water Stewardship, Ratih Anggraeni mengatakan proses pencarian sumber air AQUA dengan melalui proses lebih dari 650 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi diperiksa menggunakan sembilan kriteria pemilihan, lima tahapan, dan minimal satu tahun penelitian. Melalui proses yang alami untuk menjaga 100 persen kemurnian Air AQUA melalui proses penyaringan secara alami lewat berlapis-lapis bebatuan yang mengandung mineral alami.
Dalam pengolahannya AQUA menerapkan sistem terintegrasi dalam proses pengemasan yang mencakup 400 parameter uji kualitas baik secara kimia, fisika maupun mikro dan bromat, sebelum air didistribusikan ke seluruh Indonesia. Proses pengemasan ini tidak tersentuh tangan manusia untuk memastikannya kehigienisan, bebas cemaran, dan menjaga kemurnian alami.
2. Pengolahan dengan menggunakan teknologi tinggi tanpa tersentuh tangan

IDN Times berkesempatan melihat langsung ke rumah sumber mata air yang digunakan oleh AQUA Klaten, letaknya di dalam kawasan Taman Kehati yang merupakan kawasan lindung bagi flora fauna endemik.
Taman seluas 4,6 hektar tersebut, memiliki lebih dari 200 spesies tanaman dengan jumlah populasi mencapai lebih dari 1.000 tanaman. Taman KEHATI AQUA ini bermanfaat untuk menjamin keseimbangan ekosistem di sekitar sumber air AQUA, sekaligus menjadi situs edukasi dan rekreasi.
Mata air tersebut dilindungi oleh sebuah bangunan dengan luas sekitar 6x6 meter, untuk bisa masuk ke dalam bangunan harus steril. Bangunan tersebut selalu dijaga dan dilengkapi dengan alarm yang akan berbunyi saat pintu masuk ke dalam ruangan terbuka. Air dari rumah sumber tersebut kemudian dialirkan melalui pipa baja tahan karat yang memenuhi persyaratan pangan ke pabrik AQUA yang jaraknya 1,3 kilometer.
Ratih mengatakan AQUA berkomitmen meyediakan air minum mineral berkualitas dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. "Komitmen ini kami wujudkan melalui berbagai aksi nyata dari hulu ke hilir bersama dengan masyarakat sekitar, dimanapun kami beroperasi. Kami pun memberikan 100 persen upaya untuk menjaga 100 persen kemurnian air kami sehingga kesehatan masyarakat Indonesia juga terjaga" katanya.
Pengolahan di seluruh pabrik AQUA dilakukan menggunakan mesin berteknologi tinggi tanpa tersentuh tangan. Kemudian juga Melakukan proses pengecekan kemurnian air dan kebersihan alat produksi secara terintegrasi dan juga menghindari kontaminasi dari luar ke dalam area produksi pabrik.
3. Energi terbarukan, solar panel hasilkan 15 persen listrik untuk operasional pabrik

Dalam operasional pabriknya, AQUA menerapkan prinsip keberkelanjutan yakni dengan memanfaatkan tenaga surya, penggunaan panel surya untuk mengurangi emisi karbon.
Komitmen AQUA juga menggunakan energi terbarukan dan berkelanjutan di pabrik mereka. Untuk mendukung upaya penggunaan energi terbarukan dan berkelanjutan, serta menjalankan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, sekitar 15% dari total konsumsi listrik pabrik AQUA berasal dari sumber energi matahari.
AQUA memanfaatkan PLTS Atap di industri dalam negeri sejak 2017. penggunaan PLTS atap termasuk di pabrik Klaten. PLTS Atap di Pabrik Klaten terpasang sejak Februari 2020 dan merupakan yang terbesar di Jawa Tengah yang diprakarsai oleh industri. Total ada 16.546 meter persegi atap pabrik yang dipasangi solar panel agar bisa menghasilkan energi listrik untuk operasional pabrik.
Panel surya dengan kapasitas 2.912 kilowatt peak (KWp) memproduksi 4 Gigawatt hours (GWh) listrik per tahun dan mengurangi emisi karbon sebesar 3.340 ton karbon dioksida (CO2) per tahun. "Sekitar 15% dari total konsumsi listrik pabrik kami peroleh dari sumber energi terbarukan. Dengan ini diharapkan kami turut menahan laju perubahan iklim yang berdampak bagi keberlanjutan sumber daya air dan keberlangsungan hidup manusia", katanya.
Selain itu, pada hari Sabtu dan Minggu, AQUA menerapkan kebijakan untuk menyuplai sebagian tenaga listrik dari PLTS ke jaringan listrik umum (PLN) tanpa biaya tambahan karena sebagian besar energi tersebut tidak digunakan selama akhir pekan