Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Menghadapi Kecemasan saat Kumpul Keluarga 

Ilustrasi keluarga besar (pexels.com/August de Richelieu)
Intinya sih...
  • Kecemasan kumpul keluarga bisa disebabkan oleh jarak emosional dengan anggota keluarga, masalah personal, atau pertanyaan sensitif.
  • Membatasi interaksi dengan keluarga tidak akan mengatasi masalah. Ubah perspektif buruk dan berpikir positif tentang anggota keluargamu.
  • Jawab pertanyaan sensitif dengan sopan, alihkan emosi dengan kegiatan lain, atau minta izin untuk berpindah ruangan jika tak tahan.

Acara kumpul keluarga merupakan momen yang dinantikan setiap tahunnya. Momen untuk menumpahkan segala kerinduan. Namun, tentu saja tak semua orang menikmatinya. Beberapa alasan seperti tidak dekat dengan keluarga, adanya masalah personal dengan anggota keluarga, ataupun malas menjawab pertanyaan-pertanyaan sensitif.

Tak jarang kecemasan timbul ketika mendekati waktu acara. Berikut ini tips yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi kecemasan saat kumpul keluarga.

1. Berpikir positif kepada anggota keluarga

Ilustrasi berpikir positif (pexels.com/Katii Bishop)

Jika alasan kecemasanmu adalah tak cukup dekat dengan anggota keluarga, maka biasanya kamu akan membatasi diri untuk berinteraksi dengan mereka. Kecemasan yang timbul di tengah-tengah keramaian bisa membuat kemampuan kontrol kita melemah. Membatasi untuk berinteraksi bertujuan untuk menarik diri agar tidak menjadi sasaran pertanyaan dari anggota keluarga.

Namun, Membatasi interaksi tak bisa mengatasi masalah. Tentu kita tidak bisa menjadi pasif selamanya bukan? Cobalah untuk berpikir positif tentang anggota keluargamu. Berpikirlah untuk mendekatkan diri dan terbuka dengan saudara-saudara karena mungkin saja kecemasanmun berasal dari pikiran-pikiran negatifmu saja. Berpikir positif dan ubah perspektif buruk tentang keluargamu. Yakinlah bahwa momen keluarga ini kelak akan menjadi kenangan yang penuh kehangatan dan kegembiraan

2. Bersikap tak acuh

Ilustrasi bersikap tak acuh (pexels.com/Kindel Media)

Apabila hal-hal yang kamu takutkan terjadi, seperti mendapatkan pertanyaan sensitif tentangmu maka jawablah seperlunya atau bahkan kamu bisa secara sopan bilang bahwa kamu tidak ingin menjawab pertanyaan itu. Kamu juga bisa menjawabnya dengan diselingi candaan karena itu akan mencairkan suasana.

Jangan memikirkan apapun omongan yang menyakiti hati. Kamu memiliki seribu alasan atas pencapaianmu saat ini. Kamu yang menjalani, bukan orang lain. Jadi, kamu yang memahami dirimu sendiri. Jangan pedulikan orang lain. Namun, kalau kamu sudah tak tahan dengan segala macam omongan, kamu bisa mengalihkan emosimu dengan kegiatan lain ataupun berpindah ke ruangan lain untuk mendinginkan kepala.

3.Mencari kegiatan lain untuk mengalihkan emosi

Ilustrasi beraktivitas (freepik.com/freepik)

Kamu tak tahan dengan segala pertanyaan atau omongan keluargamu? Tetaplah atur emosi, kumpulkan setidaknya kekuatan untuk tetap bersikap sopan. Mintalah izin untuk berpindah ke ruangan lain.

Siapkan alasan yang masuk akal, seperti ada kegiatan lain yang harus dilakukan. Cobalah, buktikan bahwa ucapanmu bukan omong kosong belaka. Setidaknya, dengan melakukan kegiatan lain akan membuatmu melupakan emosi sejenak.

4.Tetap berada disekitar orang yang membuatmu nyaman

Ilustrasi saudara (freepik.com/freepik)

Di antara banyaknya anggota keluarga, kamu pasti memiliki setidaknya satu atau dua orang saudara yang bisa membuatmu nyaman. Tetaplah berada disekitarnya apabila anggota yang lain sudah tidak nyaman. Setidaknya dengan begitu, kamu tak merasa sendirian.

Berada di sekitar orang terdekat dapat memberikan kekuatan untukmu bertahan di lingkungan yang tidak nyaman untukmu. Setitik kenyamanan akan membuatmu tenang bukan?

5.Tidak perlu memaksakan diri untuk datang

Ilustrasi menolak (pexels.com/Monstera Production)

Apabila kamu sudah muak dan permasalahanmu terlalu kompleks. Tidak ada salahnya untuk tidak menghadiri acara. Beri alasan masuk akal untuk tidak menghadiri acara. Tentunya liburan bertujuan untuk memanjakan diri dengan apapun yang disenangi bukan?

Tak apa, jika sesekali kamu tidak hadir di acara keluarga. Tekanan batin akan membuat harimu melelahkan dan tidak bisa menikmati waktu liburanmu yang terbatas. Carilah kegiatan yang lebih menyenangkan. Tapi ini tidak bisa selamanya kamu lakukan, kamu harus tetap mengunjungi keluargamu.

Pasti selalu ada alasan yang membuat kita malas untuk menghadiri acara keluarga. Kehangatan yang didambakan tak selalu terwujud di setiap momen keluarga. Jadi, tetaplah berpikir positif, mulai bersikap tak acuh terhadap omongan-omongan negative jika tidak mambangun, dan jangan lupakan untuk tetap santai diselingi dengan candaan untuk mencairkan suasana.

Tidak menghadiri acara keluarga bukan solusi terbaik karena tidak bisa dilakukan terus-menerus, sesekali boleh saja. Bagaimanapun keluarga adalah segalanya dan jangan sampai memutus tali persaudaraan. Walaupun tak selamanya menyenangkan. Kalau kamu? Apa alasanmu malas menghadiri acara keluarga? Cara mana yang akan kamu lakukan untuk menghadapinya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zakiah Ulfiah
EditorZakiah Ulfiah
Follow Us