Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan untuk Gak Menilai Kehidupan Orang saat Silaturahmi Lebaran

ilustrasi percakapan (pexels.com/ Thirdman)
Intinya sih...
  • Silaturahmi Lebaran sebagai momen bahagia yang harus dijaga suasana nyamannya
  • Jangan menilai orang berdasarkan penampilan atau pertanyaan sensitif yang bisa menyakiti
  • Hindari sikap kritis dan berkomentar terlalu personal pada kehidupan orang lain, fokus pada kebersamaan yang menyenangkan

Silaturahmi Lebaran adalah momen membahagiakan karena terjadi pertemuan dengan tujuan bermaafan. Sangat indah dan mulia, maka buat momennya terasa menyenangkan untuk semuanya.

Sayang sekali jika dalam pertemuan ini masih ada yang bersikap menjengkelkan dengan asal bertanya maupun berkomentar hingga mengusik ketenangan seseorang. Topik-topik yang sebenarnya sensitif dalam momen ini kerap dianggap biasa saja sehingga saat bicara tanpa dipikirkan dulu dampaknya. Misalnya, seputar problematika status pernikahan, pekerjaan, hingga aspek finansial.

Pentingnya menjaga suasana pada hari Raya tetap nyaman untuk bersama. Mari, jaga lisan karena sesungguhnya orang itu menginginkan kedamaian, penilaianmu bisa bikin dirinya tertekan. Pahami lima alasan berikut supaya kamu gak sibuk menilai kehidupan orang saat silaturahmi Lebaran.

1.Setiap orang punya ceritanya masing-masing, janganlah terlalu menghakimi

ilustrasi sedang berbicara (pexels.com/Nicole Michalou)

Apa yang kamu lihat di permukaan belum tentu mencerminkan kenyataan, maka gak usah menilai orang saat tujuanmu datang untuk silaturahmi Lebaran. Sapa dengan ramah, dan ngobrol yang ringan serta menyenangkan saja.

Komentar atau pertanyaan yang kesannya menilai hidup seseorang, tanpa disadari itu juga bisa menyakiti. Sekalipun sudah mendengar kabar kurang mengenakkan atas dirinya, tetaplah menjaga perasaannya untuk gak menghakimi dalam pertemuan ini.

2.Semestinya pertemuan ini bikin adem dan damai, bukan malah menyebabkan seseorang gelisah

ilustrasi berbicara (pexels.com/John Diez)

Momen ini sebaiknya untuk berbagi kebahagiaan, saling rendah hati meminta maaf dan bijaksana memaafkan. Lanjutkan waktu yang ada untuk mempererat hubungan, bukan malah bikin orang gelisah gak nyaman.

Pertanyaan dan percakapan yang terlalu menyoroti privasi orang, sangat merusak suasana yang mestinya adem tenteram dan damai. Hindari sikap buruk diri yang masih suka menilai hidup orang lain, karena nanti keduanya rugi.

3.Antartetangga yang mestinya dekat, malah jadi ada jarak

ilustrasi tiga orang berdiri dengan jarak berjauhan (pexels.com/Ron Lach)

Silaturahmi Lebaran ke rumah kerabat dan tetangga dekat, tetaplah menjaga etika baik. Sopan santun dan gak perlu berkomentar terkait hal pribadi orang lain. Menjaga kedekatan dengan tetangga dan kerabat itu jauh lebih penting daripada sekadar menjawab rasa ingin tahumu yang sudah melebihi batas itu.

Perbuatanmu ini justru menciptakan jarak, bahkan mereka enggan untuk bertemu lagi denganmu. Padahal, dengan tetangga terdekat semestinya akrab, sebab kalau di rumah ada apa-apa, merekalah yang punya akses tercepat untuk segera menolongmu. Kalau jarak rumah dekat tapi relasinya rusak, tentu ada konsekuensi buruk nantinya.

4.Tak ada hak untukmu menilai apalagi sampai mengusik privasi orang

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika sudah mengajukan pertanyaan atas penilaianmu, dan lawan bicara langsung gak nyaman, jangan memaksanya memberi jawaban. Terlebih ketika situasinya ramai, itu membuatnya tertekan.

Gak ada hak untukmu menilai, apalagi sampai masuk terlalu personal untuk tahu semua kehidupannya. Sikap ini tidaklah dewasa sebab tak memahami batasan diri dalam berinteraksi. Makanya, berhenti suka menilai orang, sehingga kamu gak ketagihan kepo terlalu dalam. Dia gak nyaman, urusanmu sendiri malah bisa berantakan karena sibuk dengan yang mestinya gak perlu kamu tahu dan campuri.

5.Gak bakal juga bikin kamu terlihat jauh lebih baik

ilustrasi percakapan (pexels.com/ RDNE Stock project)

Terlalu kritis terhadap kehidupan pribadi orang lain dengan banyak berkomentar hingga pertanyaan sensitif saat kunjungan Lebaran, gak akan juga membuat sekitar memandangmu lebih baik. Justru mereka juga kesal karena kamu bersikap menjengkelkan.

Suasana jadi canggung, kebersamaannya gak asyik, relasi yang seharusnya membaik malah semakin buruk. Berbicaralah yang menyenangkan, yang bikin orang lain tenang, apalagi saat Lebaran.

Sebenarnya, orang-orang bahkan kamu sendiri pasti menginginkan hidup damai. Kehidupan pribadi biarlah jadi ranah masing-masing. Tak ada gunanya mencampuri dengan tujuan apa pun, karena sesungguhnya mereka gak mau juga kamu nilai menggunakan standarmu. Lain halnya kalau dimintai saran, itu pun ada batasan, gak sembarangan masuk ruang pribadi orang.

Silaturahmi Lebaran momennya untuk senang-senang bareng dalam kedamaian. Mari, bersikap bijak dan menghormati. Tak perlu repot-repot memberi nilai tentang kehidupan pribadi orang, bukan tugasmu juga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us