Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Penyakit yang Paling Sering Muncul Bareng Hipertensi, Kenali!

ilustrasi hipertensi (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi hipertensi (pexels.com/Thirdman)
Intinya sih...
  • Hipertensi bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal
  • Sindrom metabolik dan diabetes tipe 2 sering muncul bersama hipertensi
  • Sleep apnea dapat memperburuk hipertensi dan meningkatkan risiko penyakit jantung
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tekanan darah tinggi itu diam-diam bahaya, tahu-tahu bisa bikin masalah serius di tubuh. Makanya penting banget untuk tahu penyakit-penyakit apa saja yang sering muncul barengan sama hipertensi. Kalau tahu lebih awal, kita bisa lebih siap buat jaga-jaga dan mencegah yang lebih parah. Nah, ini dia 5 penyakit yang punya hubungan erat sama hipertensi, dan gimana cara terbaik buat mengatasinya.

Yuk simak selengkapnya!

1. Penyakit jantung

ilustrasi serangan jantung (pexels.com/freestocks.org)
ilustrasi serangan jantung (pexels.com/freestocks.org)

Hipertensi itu bikin pembuluh darah di sekitar jantung rusak. Arteri bisa menyempit dan jadi kaku, aliran darah ke jantung terganggu, dan akhirnya muncul gejala kayak nyeri dada, detak jantung gak beraturan, sampai serangan jantung. Kalau terus-terusan dibiarkan, otot jantung bisa jadi tebal dan lemah karena kerja keras terus. Ujung-ujungnya bisa gagal jantung bahkan kematian mendadak.

Yang bikin ngeri, kadang penyakit jantung yang disebabkan hipertensi ini gak keliatan gejalanya di awal. Tapi pelan-pelan, jantung makin capek dan risiko makin tinggi. Otot jantung yang terlalu tebal bisa bikin jantung susah memompa darah secara efisien. Gak cuma bikin tubuh gampang lelah, tapi juga bisa bikin cairan numpuk di paru-paru atau kaki. Ini semua makin bikin jantung kerja ekstra. Kalau tekanan darah gak dikendalikan, lama-lama bisa jadi kondisi kronis yang susah diobati.

2. Stroke dan kerusakan otak akibat pembuluh pecah

ilustrasi penyakit otak (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi penyakit otak (pexels.com/Anna Shvets)

Tekanan darah yang tinggi bisa bikin pembuluh darah kecil di otak pecah atau tersumbat. Kalau itu terjadi, sel-sel otak gak dapat oksigen, dan rusaklah jaringan otak. Ini yang biasa kita kenal sebagai stroke. Bisa juga muncul stroke ringan yang gejalanya sebentar, tapi tetap bahaya kalau gak ditangani. Otak itu organ vital, jadi kalau sudah kena, efeknya bisa kemana-mana: gerakan terganggu, susah bicara, bahkan sampai lumpuh.

Gak cuma stroke, hipertensi juga bisa nyebabin gangguan memori dan konsentrasi. Kalau dibiarkan, tekanan darah tinggi bisa memicu demensia vaskular, yaitu kondisi ketika kemampuan berpikir seseorang menurun gara-gara otaknya sering kena serangan kecil dari tekanan darah tinggi. Ini bisa terjadi secara perlahan tanpa disadari. Orang yang punya tekanan darah tinggi, apalagi yang gak diobati, punya risiko jauh lebih besar kena gangguan otak kayak gini. Makanya, penting banget buat jaga tekanan darah biar tetap normal supaya otak tetap sehat.

3. Penyakit ginjal kronis

ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)
ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Ginjal kita punya pembuluh darah kecil yang tugasnya menyaring racun dari darah. Tapi tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh-pembuluh ini. Kalau pembuluh menyempit, aliran darah ke ginjal jadi berkurang dan fungsi penyaringan rusak. Ini bisa berkembang jadi penyakit ginjal kronis, bahkan sampai gagal ginjal total. Dan tahu gak, tekanan darah tinggi jadi salah satu penyebab utama gagal ginjal di dunia.

Kalau sudah masuk tahap ginjal kronis, biasanya pasien harus rutin cuci darah atau bahkan transplantasi ginjal. Tapi tenang, kondisi ini bisa diperlambat kalau tekanan darah dikendalikan. Targetnya biasanya dijaga di bawah 130/80 mmHg. Obat-obatan seperti ACE inhibitor atau ARB bisa bantu menjaga tekanan darah dan melindungi fungsi ginjal. Selain itu, pola hidup sehat juga wajib. Jaga berat badan, batasi garam, dan rutin olahraga. Kalau semuanya dikombinasikan dengan baik, kemungkinan ginjal bertahan jauh lebih besar.

4. SIndrom metabolik dan diabetes tipe 2

ilustrasi diabetes (pexels.com/AS Photography)
ilustrasi diabetes (pexels.com/AS Photography)

Sindrom metabolik itu gabungan dari beberapa kondisi yang saling berhubungan: tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kolesterol buruk, dan lemak perut berlebih. Kalau kamu punya satu, biasanya yang lain bakal ikut-ikutan. Hipertensi sering banget muncul barengan sama obesitas dan resistensi insulin, yang akhirnya bisa jadi diabetes tipe 2.

Yang mengejutkan, sekitar 85 persen orang dengan diabetes tipe 2 juga punya tekanan darah tinggi. Dan kombinasi keduanya bisa bikin risiko serangan jantung, stroke, sampai kerusakan ginjal meningkat drastis. Jadi, kalau kamu sudah punya salah satunya, jangan anggap remeh. Harus segera mulai perbaiki pola hidup. Fokus utamanya ada di menurunkan tekanan darah dan mengendalikan gula darah. Makanan sehat, aktif bergerak, dan mengurangi stres punya dampak besar buat mengurangi risiko komplikasi dari kedua kondisi ini.

5. Sleep apnea dan gangguan napas saat tidur

ilustrasi tidur (unsplash.com/Kinga Howard)
ilustrasi tidur (unsplash.com/Kinga Howard)

Pernah dengar sleep apnea? Ini kondisi di mana pernapasan berhenti beberapa kali selama tidur karena saluran napas tertutup. Masalahnya, ini gak cuma ganggu tidur, tapi juga bisa bikin tekanan darah makin tinggi. Karena saat oksigen turun saat tidur, tubuh otomatis melepaskan hormon stres, jantung dipaksa kerja lebih keras, dan tekanan darah pun melonjak.

Sleep apnea itu sering banget gak disadari. Tapi, kalau kamu sering ngorok keras, tiba-tiba berhenti napas saat tidur, atau bangun dengan rasa capek, bisa jadi kamu punya kondisi ini. Yang bikin parah, sleep apnea bisa memperburuk hipertensi dan menambah risiko penyakit jantung, stroke, bahkan masalah metabolik. Untungnya, kalau sleep apnea ditangani, misalnya pakai alat bantu napas seperti CPAP, tekanan darah biasanya ikut membaik. Jadi, jangan anggap remeh kualitas tidur.

6. Tips mengatasi hipertensi dan mencegah komplikasi

ilustrasi jalan cepat (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi jalan cepat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Langkah pertama yang paling simpel adalah rutin cek tekanan darah. Bisa di rumah atau ke puskesmas. Semakin cepat ketahuan, makin cepat bisa diatasi. Kemudian, coba ubah pola makan ke yang lebih sehat. Banyakin sayur, buah, dan biji-bijian, kurangi makanan olahan, gorengan, dan makanan tinggi garam. Diet DASH terbukti ampuh menurunkan tekanan darah sampai 11 mmHg kalau dijalani serius.

Lalu, jangan malas gerak. Jalan kaki santai 30 menit tiap hari sudah cukup kok buat bantu jantung tetap sehat. Kalau kamu kelebihan berat badan, coba mulai program penurunan berat badan yang realistis. Berat badan yang turun sedikit saja udah bisa berdampak baik ke tekanan darah. Hindari rokok dan batasi alkohol, karena dua-duanya bisa bikin tekanan darah makin tinggi. Selain itu, tidur yang cukup dan kelola stres juga penting banget. Terakhir, ikutin saran dokter dan minum obat secara teratur kalau memang diresepkan. Jangan asal berhenti karena merasa sudah sehat.

Dari 5 penyakit yang barengan sama hipertensi ini, semuanya bisa menyerang diam-diam. Tapi kamu masih punya kendali. Dengan gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan perawatan medis yang tepat, kamu bisa hindari masalah besar dan tetap hidup nyaman. Jangan tunggu sampai parah, mulai sekarang juga yuk jaga tekanan darah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us