Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Film Adaptasi Luar Negeri di Netflix, Ada Possession: Kerasukan!

Film adaptasi luar negeri di Netflix (dok. Falcon Black / Possession: Kerasukan | dok. Ideosource Entertainment / Kalian Pantas Mati)
Intinya sih...
  • Netflix aktif menghadirkan film adaptasi dari luar negeri, seperti Sweet 20 dan Bebas dari Korea Selatan.
  • Film-film tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pasar di Indonesia, sehingga konflik yang dihadirkan akan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.
  • Kisah dalam film-film ini bervariasi, mulai dari kisah horor hingga komedi, menampilkan beragam genre yang menarik.

Selain menghadirkan film-film unggulan yang diadaptasi dari novel seperti The Architecture of Love (2024) atau 172 Days (2023), Netflix juga cukup aktif dalam menghadirkan film-film adaptasi dari film luar negeri. Sebut saja ada Possession: Kerasukan, yang menghadirkan cerita tidak biasa, bertema pocong.

Selengkapnya, berikut ada 7 film Netflix adaptasi film dari luar negeri, yuk disimak.

1. Sweet 20 (2017)

Sweet 20 (dok. Starvision Plus / Sweet 20)

Pertama adalah Sweet 20, yang diadaptasi dari film berjudul sama dari Korea Selatan. Dibintangi Tatjana Saphira dan Morgan Oey, film ini menceritakan tentang keajaiban yang dialami seorang nenek tua, yang tiba-tiba berubah menjadi muda, seperti 20 tahunan.

Tentunya, hal ini membuat dia sangat bahagia, hingga memanfaatkan kesempatan untuk mengejar mimpi sebagai seorang penyanyi.

2. Bebas (2019)

Bebas (dok. Miles Films / Bebas)

Masih mengadaptasi film dari Korea Selatan, selanjutnya adalah Bebas yang sukses mengadaptasi Sunny (2011). Dibintangi Marsha Timothy, film ini menceritakan tentang reuni dadakan yang dilakukan oleh seorang perempuan bersama beberapa sahabatnya, setelah puluhan tahun berpisah.

Sebelumnya, mereka tergabung ke dalam sebuah grup paling populer di sekolahnya bernama Bebas.

3. Kalian Pantas Mati (2022)

Kalian Pantas Mati (dok. Ideosource Entertainment / Kalian Pantas Mati)

Beralih ke genre horor, selanjutnya adalah Kalian Pantas Mati. Mengadaptasi film horor dari Korea Selatan berjudul Mourning Grave (2014), Kalian Pantas Mati dibintangi Emir Mahira dan Zee JKT48.

Menceritakan tentang kisah persahabatan dari seorang pria indigo dengan arwah gadis remaja yang terlihat baik, tetapi penuh amarah yang sedang membalas dendam kepada orang-orang yang kerap melakukan perundungan.

4. Hello Ghost (2023)

Hello Ghost (dok. Falcon Pictures / Hello Ghost)

Selanjutnya adalah Hello Ghost, film produksi Falcon Pictures yang diadaptasi dari film berjudul sama dari Korea Selatan. Dibintangi Onadio Leonardo, film ini menceritakan tentang seorang pria yang kerap gagal melakukan aksi bunuh, akibat depresi.

Hingga suatu ketika, dia tiba-tiba bisa melihat hantu hingga tidak jarang diganggu.

5. Why Do You Love Me (2023)

Why Do You Love Me? (dok. Falcon Pictures / Why Do You Love Me?)

Berlanjut ke Why Do You Love Me, film adaptasi Hasta La Vista dari Belgia. Menceritakan tentang 3 pria disabilitas yang juga bersahabat hingga kerap menghabiskan waktu bersama.

Sudah menginjak umur yang cukup matang, mereka bermimpi untuk melepas keperjaan bersama dengan mendatangi tempat pelacuran yang jauh jaraknya dari rumah.

6. Kembang Api (2023)

Kembang Api (dok. Falcon Pictures / Kembang Api)

Selanjutnya Kembang Api, film adaptasi Jepan berjudul 3ft Ball & Souls. Menceritakan tentang empat orang yang berrencana untuk melakukan aksi bunuh diri bersama, menggunakan kembang api raksasa.

Hal ini dilakukan, karena mereka mengalami beban hidup cukup besar dan berat, salah satunya adalah korban perundungan.

7. Possession: Kerasukan (2024)

Possession: Kerasukan (dok. Falcon Pictures / Possession: Kerasukan)

Terbaru Possession: Kerasukan, yang diadaptasi dari Perancis dengan judul sama. Menceritakan tentang seorang penulis bernama Ratna, yang tiba-tiba saja mengalami banyak keanehan, setelah sang suami kembali ke rumah setelah cukup lama bertugas.

Tiba-tiba meminta cerai, rupanya Ratna selama ini menjalin hubungan asmara dengan sosok pocong yang dia anggap sebagai kekasih.

Meskipun film-film di atas mengadaptasi film dari luar negeri, tetap tidak akan terasa asing, kok. Pasalnya, film tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pasar di Indonesia, hingga konflik yang dihadirkan pun, akan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandi Nugraha
EditorSandi Nugraha
Follow Us