9 Episode Bleach Paling Populer Sepanjang Masa Menurut IMDb

Bleach: Thousand-Year Blood War menghadirkan perkembangan karakter yang luar biasa bagi sang protagonis utama. Ichigo Kurosaki memasuki istana sederhana milik Oetsu Nimaiya dengan tujuan menempa ulang Zanpakuto-nya yang hancur setelah menjalani pelatihan intensif. Di episode inilah ia menemukan fakta mengejutkan bahwa roh Zangetsu-nya mengambil bentuk dari wujud Yhwach di masa lalu, yang memicu konfrontasi di dunia batinnya saat Ichigo menuntut penjelasan.

Setelah percakapan yang menyentuh hati, Ichigo akhirnya berhasil menempa Zangetsu menjadi dua pedang yang berbeda, masing-masing mewakili kekuatan Quincy dan Hollow yang ada dalam dirinya. Sementara itu, di penghujung episode, Uryu Ishida menyatakan kesetiaannya kepada Yhwach dan pasukannya. Cliffhanger yang kuat ini mengingatkan penonton akan taruhan besar yang dipertaruhkan. Ichigo telah menemukan jati dirinya dalam episode ini, namun Uryu masih harus menggali lebih dalam untuk menemukan identitasnya di antara para Quincy.

Episode-episode awal Bleach: Thousand-Year Blood War menyajikan suasana yang sangat menyedihkan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah serial ini, Gotei 13 seolah-olah kehilangan harapan akan masa depan, terutama setelah invasi mendadak dari Wandenreich. Yamamoto terkapar tak bernyawa dengan Bankai-nya yang dicuri, banyak kapten seperti Byakuya mengalami luka parah, dan Seireitei kini hanyalah puing-puing bangunan yang hancur. Kedamaian telah sirna.

Namun, secercah harapan masih tersisa. Ichigo menghadapi Yhwach dengan seluruh kekuatannya, menghadirkan pertarungan epik yang tak kalah seru dengan anime shonen terbaik. Pertarungan ini menjadi ajang unjuk kekuatan dari kedua belah pihak, dan meski Ichigo kalah, terungkaplah fakta mengejutkan bahwa ia sebenarnya adalah seorang Quincy. Gambaran Ichigo yang berlumuran darah sambil memegang pedang patah juga meninggalkan kesan mendalam. Tak hanya itu, kilas balik yang mengungkap Gotei 13 generasi pertama, ditambah dengan urutan kredit yang istimewa, berhasil memikat hati para penggemar.

Studio Pierrot sekali lagi menunjukkan kepiawaiannya dalam mengadaptasi bab-bab manga ke dalam anime. Sebagian besar episode berhasil memadatkan konten setara empat atau lima bab manga. Gremmy Thoumeaux, meskipun hanya muncul dalam satu episode Bleach: Thousand-Year Blood War, berhasil meninggalkan kesan mendalam dalam pertarungannya melawan Kenpachi Zaraki. Dengan kekuatan The Visionary, ia mampu mewujudkan khayalan menjadi kenyataan. Namun, tampaknya tak ada yang tak bisa dibelah oleh Kenpachi dengan Zanpakuto-nya. Ia bahkan baru saja mengetahui nama Zanpakuto miliknya.

Gremmy melancarkan serangan bertubi-tubi ke arah Kenpachi, mulai dari meteor raksasa hingga ruang hampa dari luar angkasa. Namun, Kenpachi dengan mudah membelah semua serangan tersebut menggunakan Zanpakuto-nya, Nozarashi. Pada akhirnya, sang penjahat justru dikalahkan oleh imajinasinya sendiri. Karena ia tak mampu membayangkan siapa pun yang lebih kuat dari Kenpachi, ketika ia mencoba melampaui batas kekuatannya, tubuhnya sendiri hancur berkeping-keping. Episode ini menyajikan adegan pertarungan yang intens dan penuh darah.

Pertarungan final antara Ichigo dan Aizen menandai berakhirnya sebuah era legendaris dalam serial anime Bleach. Sang dalang jahat yang tak bisa dikalahkan dengan strategi, akhirnya terlena oleh kekuatan Hogyoku, mengorbankan kecerdasannya demi kekuatan fisik semata, karena ia tak lagi menggunakan efek ilusi Kyoka Suigetsu yang telah rusak. Hal ini memberikan Ichigo kesempatan untuk menang saat ia menghadapi Aizen di Kota Karakura yang sesungguhnya, terutama setelah menjalani latihan keras dengan Tensa Zangetsu-nya yang telah menyatu.

Bersedia mengorbankan kekuatan spiritualnya demi keselamatan umat manusia, sang pahlawan pemberani mempersiapkan jurus pamungkasnya, Final Getsuga Tenshou, sebagai klimaks pertarungan melawan Aizen. Energi hitam yang meledak menyebar ke seluruh medan perang, menciptakan pemandangan yang epik. Dengan bantuan dari Kisuke Urahara, Aizen akhirnya berhasil disegel. Episode ini berakhir dengan kemenangan gemilang, Ichigo akhirnya berhasil mengalahkan penjahat paling ikonik dalam serial ini.

Tiga episode terakhir dari cour kedua Bleach: Thousand-Year Blood War berhasil meraih peringkat tertinggi di antara seluruh episode dalam serial ini. Kesuksesan ini bukan sekadar karena efek kebaruan, melainkan karena episode-episode tersebut memang menyajikan aksi yang mendebarkan dari awal hingga akhir. Konflik berdarah antara Garda Kerajaan dan Schutzstaffel terus berkobar, dengan Oetsu Nimaiya yang secara brilian berhasil mengatasi Schrift Kematian Askin sebelum akhirnya menjatuhkannya.

Yhwach juga menggunakan Auswahlen untuk mendistribusikan ulang kekuatan dan membangkitkan kembali para prajurit elitnya yang telah gugur, sehingga pertempuran pun kembali memanas. Momen paling menonjol dalam episode-episode ini adalah pertarungan antara Yhwach dan Ichibe, terutama saat Yhwach terlempar sejauh 3927 kilometer oleh Ichibe, namun dengan cepat kembali menyerang dengan menembak dirinya sendiri. Duel mereka baru saja dimulai, tetapi sudah jelas bahwa kedua karakter ini berada di puncak kekuatan dalam serial ini.

Yhwach dan pasukan elitnya memasuki Istana Raja Roh yang ternyata palsu, tanpa mereka sadari, dan berhadapan dengan Garda Kerajaan beserta para prajurit sucinya. Episode ini menjadi panggung bagi pengenalan Schutzstaffel, para ksatria terkuat yang mengabdi pada Yhwach, dengan sekilas memperlihatkan kemampuan Schrift mereka masing-masing. Namun, momen paling menonjol dalam episode ini adalah ketika Oetsu Nimaiya dengan mudah menghabisi empat anggota Schutzstaffel menggunakan Sayafushi-nya.

Animasi dalam episode ini begitu indah, tajam, dan bersih. Studio Pierrot patut diacungi jempol atas eksekusi proyek ini yang sempurna. Bleach: Thousand-Year Blood War merupakan karya yang dibuat dengan penuh cinta bagi para penggemar setia, terbukti dari banyaknya adegan yang diperpanjang dalam serial ini. Episode ini dibuka dengan kilas balik hubungan antara Yhwach dan Ichibe, memberikan pemahaman lebih dalam tentang konflik mereka dan menyajikan materi yang mengundang rasa penasaran para penggemar.

Bleach: Thousand-Year Blood War terus melampaui ekspektasi yang sudah tinggi dengan setiap episode yang disajikan. Klimaks epik dari cour kedua berakhir dengan Ichibe dan Garda Kerajaan yang mengeluarkan jurus-jurus pamungkas mereka dalam menghadapi Yhwach dan pasukan Schutzstaffel-nya. Setiap petarung mendapatkan kesempatan untuk memamerkan kekuatan mereka, namun Senjumaru berhasil mencuri perhatian dengan Bankai-nya yang visualnya memukau, Shatatsu Karagara Shigarami no Tsuji, yang ia gunakan untuk menyegel Schutzstaffel.

Episode ini berhasil mengatasi kekurangan besar dalam manga di mana Garda Kerajaan dengan mudah dikalahkan tanpa perlawanan yang berarti. Dalam anime, setiap anggota Garda Kerajaan menunjukkan performa yang jauh lebih baik. Ichibe juga mengeluarkan Shin'uchi-nya, teknik yang mendahului Bankai, yaitu Shirafude Ichimonji, yang mampu mengubah sifat-sifat Yhwach dan membuatnya lemah secara fisik seperti semut hitam, sebelum akhirnya menghancurkannya dengan manifestasi raksasa dari telapak tangannya.

Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lebih dari satu milenium, Yamamoto dipaksa untuk mengeluarkan Bankai-nya yang dahsyat. Wandenreich terbukti menjadi lawan yang terlalu tangguh bagi Gotei 13 dalam invasi mendadak mereka ke Seireitei. Para Sternritter meninggalkan banyak Shinigami tewas, termasuk letnan Yamamoto sendiri, Chojiro Sasakibe. Meskipun pada akhirnya ia terbakar habis seperti bintang yang padam, Yamamoto berhasil memaksa Yhwach untuk turun tangan sendiri.

Episode The Fire menyajikan momen puncak ketika Yamamoto melepaskan kekuatan matahari yang tersimpan dalam pedangnya. Ryujin Jakka adalah Zanpakuto tipe Api dengan kekuatan serangan terkuat dalam sejarah, di mana Zanka no Tachi memusatkan panas 15 juta derajat celsius ke dalam bilah sang pemimpin Gotei 13. Animasi dalam episode ini begitu memukau, dengan kualitas yang sangat tinggi saat Yamamoto bertarung melawan Yhwach palsu sebelum yang asli muncul. Frame rate yang halus, musik latar yang epik, dan adegan aksi yang mendebarkan menjadikan Bleach: Thousand-Year Blood War sebuah pengalaman menonton yang luar biasa.

Ketika membicarakan serial Bleach, wujud Hollow Ichigo yang beragam pasti akan terlintas di benak penggemar, mengingat citranya yang ikonik namun menakutkan. Di awal episode penting ini, Orihime dengan penuh keputusasaan berusaha menyembuhkan Ichigo yang terluka parah memohon padanya untuk menyelamatkan Uryu sahabatnya yang tengah terdesak dalam pertarungan melawan Ulquiorra. Ichigo kemudian mengalami transformasi Hollow baru yang membuatnya lebih menyerupai binatang buas daripada manusia.

Zangetsu mengambil alih tubuh Ichigo dan melancarkan serangan Cero yang dahsyat ke arah Ulquiorra, bahkan berhasil memotong lengan kirinya sebelum beregenerasi. Pertarungan ini sungguh mendebarkan, menampilkan semua elemen yang membuat serial ini begitu digemari: semangat juang yang tak kenal menyerah, transformasi yang mengerikan, ledakan energi spiritual yang dahsyat dan tekad Ichigo untuk melindungi teman-temannya. Episode ini tetap menjadi favorit di antara para penggemar.

Dari pertarungan epik hingga momen-momen emosional yang menggetarkan, 9 episode Bleach terpopuler versi IMDb ini membuktikan bahwa serial ini bukan hanya sekadar aksi pertempuran semata. Setiap episode menghadirkan perpaduan sempurna antara animasi yang memukau, alur cerita yang menarik, dan pengembangan karakter yang mendalam, menciptakan pengalaman menonton yang tak terlupakan bagi para penggemar.