HUT RI Ke-76, Puluhan Pemulung Kibarkan Merah Putih di Tengah Sampah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Ada yang menarik dalam prosesi upacara HUT RI Ke-76 di Kota Semarang. Sejumlah pemulung yang sedang beraktivitas di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Kalipancur, Manyaran ikut larut dalam suasana perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada hari ini, Selasa (17/8/2021).
Tepat sekitar pukul 08.00 pagi, tak kurang 40 pemulung bersama para karyawan UPTD Jatibarang turut menggelar upacara HUT RI Ke-76. Serangkaian upacara yang selenggarakan di tengah sampah yang menggunung menjadi pemandangan yang unik.
1. Terdapat 40 pemulung yang ikut kibarkan sang saka merah putih
Wahyu Setyawan, Kepala UPTD TPA Jatibarang mengungkapkan baru kali ini upacara puncak hari kemerdekaan Indonesia digelar di atas tumpukan sampah sebagai simbol kesederhanaan saat pandemik COVID-19.
"Ketika kita melihat suasana pandemik berlangsung hampir dua tahun, maka seketika terpikir untuk memgadakan upacara bendera tanpa menonjolkan kemewahan. Jadi jalan satu-satunya ya mendingan upacara ditengah sampah sekalian. Ada 40 pemulung yang upacara bersama para petugas pengolahan sampah di Jatibarang," kata Wahyu kepada IDN Times via telepon.
Baca Juga: Angin Kencang Terjang Semarang, Volume TPA Jatibarang Naik 25 Persen
2. Upacara HUT RI Ke-76 digelar di tengah gundukan sampah
Prosesi upacara HUT RI Ke-76 berlangsung khidmat di TPA Jatibarang. Di sekelilingnya terhampar beragam sampah. Mulai botol bekas, plastik dan beberapa dump truk yang sedang terparkir.
Layaknya petugas paskibraka, ada pula petugas yang memimpin upacara serta yang mengibarkan bendera merah putih. Di tengah keterbatasan ekonomi, para pemulung begitu khusyuk memanjatkan doa sekaligus mengikuti prosesi pengibaran sang saka merah putih.
Editor’s picks
"Ini spontan kita lakukan supaya prosesi upacara bendera tetap berjalan khusyuk. Lokasi upacaranya ada di bawah tempat membran pengolahan sampah," tuturnya.
3. Pemulung diminta tetap patuhi prokes
Menurutnya upacara di tumpukan sampah juga tetap mematuhi protokol kesehatan. Pemulung dan petugas TPA tetap diwajibkan memakai masker, berjaga jarak dan mencuci tangan usai upacara.
Pihaknya berharap kepada para pemulung dan petugas TPA Jatibarang jangan sedikitpun lengah supaya paparan virus Corona dapat ditekan sehingga perekonomian masyarakat bisa kembali pulih.
"Jangan lengah, tetap patuhi prokes. Karena hanya dengan cara itulah kita bisa mencegah penularan COVID-19," bebernya.
4. Volume sampah turun jadi 800 ton sehari gegara ada PPKM
Saat ini, katanya volume sampah yang terkumpul di TPA Jatibarang cenderung menurun dengan adanya efek PPKM yang diperpanjang sampai sekarang. Dari kondisi normal volume sampah mencapai 900 ton sehari, saat ini jumlahnya berkurang 15 persen menjadi 800 ton sehari.
"Karena banyak restoran, warung dan aktivitas masyarakat yang menurun saat PPKM, jadinya jumlah sampahnya juga ikut berkurang. Sekarang per hari volumenya sekitar 800 ton," tukasnya.
Baca Juga: 5 Toko Roti dan Kue di Semarang, Nikmatnya Bikin Nostalgia!