Mengapa Sulit untuk Kembali Bekerja setelah Lama Liburan?

- Post-holiday blues adalah sindrom pasca-liburan yang dialami sebagian besar karyawan.
- Sindrom ini disebabkan oleh penurunan adrenalin, perubahan aktivitas, dan kejadian selama liburan.
- Tanda-tanda post-holiday blues antara lain mudah cemas, tidak termotivasi, tidur tidak nyenyak, dan rindu tentang pengalaman liburan.
Setelah kembali liburan, biasanya kamu akan merasakan lelah untuk dua hal. Yang pertama, lelah harus membongkar koper dan mengurus cucian kotor. Dan yang kedua, lelah karena harus kembali ke aktivitas bekerja seperti biasanya.
Kelelahan ini disebut post-holiday blues. Dan menurut penelitian yang dilansir dari HealthCare, sebanyak 64 persen karyawan dalam satu kantor pasti mengalaminya. Nah, mari digali lebih dalam mengapa kamu sulit untuk kembali bekerja setelah lama liburan.
1. Apa itu post-holiday blues?

Post-holiday blues atau sindrom pasca-liburan, merupakan perasaan cemas ketika harus dihadapkan kembali dengan kenyataan setelah pulang liburan. Liburan memang baik untuk kesehatan mentalmu. Namun kebahagiaan saat liburan, biasanya tidak bertahan lama. Saat liburan berakhir, kamu akan kembali ke rutinitas harian dan pekerjaan yang menumpuk. Dan biasanya, membayangkan saja sudah membuat orang malas, lelah, cemas, dan sebagainya.
Penyebab post-holiday blues adalah penurunan adrenalin dari kegiatan harian selama liburan. Pada saat liburan, umumnya orang tidak menahan diri untuk bersenang-senang. Ketika kembali ke rutinitasnya, orang perlu kembali untuk makan secukupnya, membeli barang seperlunya, bahkan kembali menghitung sisa uang yang dimiliki. Perubahan aktivitas ini akhirnya membuat orang merasa sedikit cemas.
Lamanya post-holiday blues biasanya berbeda-beda setiap orang. Ada yang bisa selesai dalam dua hari, ada juga yang satu minggu. Namun melansir dari Healthline, jika post-holiday blues masih berlangsung hingga dua minggu, maka disarankan perlu ke psikiater karena sudah mengarah ke depresi.
2. Tanda kamu terkena post-holiday blues

Yakin deh, hampir setiap orang yang bepergian liburan pasti mengalami salah satu tanda post-holiday blues berikut ini. Setiap orang punya tanda yang berbeda-beda, dan biasanya semua tidak berlangsung lama.
- Mudah cemas dan lelah.
- Tidak termotivasi melakukan sesuatu.
- Mudah tersinggung, terlebih pada keluarga sendiri.
- Tidak ingin bicara.
- Tidur tidak nyenyak.
- Khawatir tentang uang.
- Rindu tentang pengalaman atau rasa makanan selama liburan.
Selain tanda di atas, orang yang mengalami kejadian pada saat liburan juga lebih rentan terkena post-holiday blues. Seperti misalnya, kulit terbakar, kena gigitan serangga, luka infeksi, dan mengonsumsi makanan berlebihan. Pada saat liburan, adrenalinmu membuatmu tak merasakan itu semua. Tapi ketika pulang, semua efek sakit ini jadi berkali lipat rasanya.
3. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah post-holiday blues

Biarpun kamu pasti merasakan salah satu tanda post-holiday blues, tapi kamu bisa mencegahnya agar tidak menjadi parah dan makin lelah pada hari pertama kerja. Berikut langkah-langkah preventif yang bisa kamu siapkan sebelum berangkat liburan.
- Pastikan rumah sudah rapi sebelum berangkat.
Jangan menunda dengan pikiran rumah akan dibersihkan setelah pulang liburan. Percayalah, pulang liburan dengan melihat rumah yang kotor akan membuat capekmu makin terasa dan membuat rumah tidak terlihat nyaman. - Beri waktu istirahat setelah liburan.
Atur waktu pulang dari liburan setidaknya dua hari sebelum kamu masuk kerja. Dengan begitu, kamu punya waktu untuk beristirahat, untuk membongkar koper, mengurus kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya.
Wajar kok kalau kamu merasakan post-holiday blues. Kamu bisa mengalami sedih, stres, atau suasana hati buruk saat harus kembali ke tanggung jawab dan rutinitas sehari-hari. Tenangkan dirimu, pelan-pelan baru kembali lagi ke rutinitas biasanya. Namun jika dirasa depresi pasca-liburan ini berlanjut lama, segera bicarakan dengan tenaga profesional untuk pengobatan yang benar.