Napi Lapas Kedungpane Telaten Bikin Coco Rope, Bisa Dijual ke Belgia

- Lapas Kedungpane menghasilkan mainan hewan dari serabut kelapa yang diminati di Belgia dan Brasil
- Target produksi coco rope mencapai 60 palet per minggu untuk diekspor ke luar negeri
- Narapidana merasa pembuatan coco rope membantu mengasah kreativitas dan mencari peluang usaha setelah bebas
Semarang, IDN Times - Sekilas seperti limbah. Bahkan serabut kelapa sering dibiarkan berserakan di lapak lapak penjual kelapa.
Tapi tak disangka-sangka, berkat keuletan para narapidana Lapas Kelas IA Kedungpane Semarang, serabut kelapa bisa diolah menjadi barang layak ekspor.
Ada sekitar 15 narapidana yang belakangan menggeluti pembuatan mainan hewan atau coco rope berbahan baku serabut kelapa. Informasi dari pihak lapas menyebutkan setelah berkolaborasi dengan Chewy Louise Group, coco rope kreasi para narapidana juga diminati buyer di Belgia dan Brasil.
1. Ditarget bikin 60 palet coco rope seminggu

Kepala Bidang Kegiatan Kerja Lapas Kedungpane, Suranta mengatakan target pembuatan coco rope dari serabut kelapa mencapai 60 palet per minggu.
Nantinya produk akan dikirim ke Belgia dan Brasil.
"Sebanyak 15 orang WBP kami pekerjakan. Mereka yang bekerja, sebelumnya kami lakukan assesment terlebih dahulu, jika memenuhi syarat bisa ikut. Kegiatan ini juga merupakan pembinaan kemandirian di Lapas," ujarnya, Minggu (18/5/2025).
2. Dibentuk jadi tulang mainan dan bola

Coco rope buatan narapidana Lapas Kedungpane umumnya dibentuk menyerupai tulang, bola dan ring.
Di luar negeri memang warganya jamak memakai coco rope sebagai pengganti bahan mainan bagi anjing atau kucing kesayangannya.
3. Tri berharap bisa dapatka cuan yang halal dari jualan coco rope

Tri, seorang narapidana Lapas Kedungpane mengakui adanya pembuatan coco rope sedikit banyak membantunya dalam mengasah kreativitas. Ini sekaligus juga mengusir jenuh di dalam lapas.
Tri berharap dengan menggeluti pembuatan coco rope dirinya bisa mencari peluang usaha yang halal kala menghirup udara bebas.
"Setelah keluar saya juga sudah bicara dan menjalin kerjasama dengan beliau-beliau (Chewy Louis Group) untuk pengerjaan seperti ini diluar. Agar saya memiliki keahlian setelah bebas nanti, mempunyai pekerjaan yang halal dan pendapatan yang tetap," ujar Tri.