Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Pertanyaan Ini Bikin Kamu Lebih Kenal Calon dari Perjodohan

ilustrasi seseorang bertanya (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Pertanyaan ringan bisa ungkap kepribadian dan minat
  • Menilai gaya komunikasi dan nilai personal
  • Membuka sisi spontan dan cara mengelola stres

Dikenalin ke seseorang lewat perjodohan sering kali bikin kikuk. Apalagi kalau kamu gak tahu harus ngobrol apa selain “kerja di mana?” atau “rumahnya di mana?”. Padahal, obrolan yang tepat bisa bantu kamu melihat sisi asli seseorang dengan lebih nyaman.

Nah, daripada hanya basa-basi, kamu bisa coba lempar pertanyaan ringan tapi bermakna. Tujuannya bukan buat mengetes, tapi membuka ruang kenal yang lebih dalam tanpa bikin lawan bicara merasa diadili. Simak yuk, enam pertanyaan ini bisa jadi penyelamat di pertemuan pertama kamu!

1. "Biasanya kamu ngisi waktu luang dengan apa?"

ilustrasi seseorang bertanya (pexels.com/RDNE Stock project)

Pertanyaan ini kelihatan simpel, tapi bisa ngasih gambaran besar soal kepribadian dan kebiasaannya. Dari sini, kamu bisa tahu apakah dia tipe yang suka nongkrong, lebih senang menyendiri, atau malah aktif ikut komunitas. Obrolan pun bisa berkembang tanpa terasa kaku.

Selain itu, kamu jadi tahu apakah kalian punya irisan minat yang sama. Kalau ternyata beda, kamu tetap bisa lihat apakah kalian saling menghargai kebiasaan satu sama lain. Daripada nanya kerjaan terus, lebih asik gali sisi personal kayak gini.

2. "Gimana sih tipe orang yang bikin kamu nyaman ngobrol?"

ilustrasi pasangan bertanya (pexels.com/Samson Katt)

Dengan pertanyaan ini, kamu bisa tahu cara dia menilai kenyamanan dalam komunikasi. Apakah dia suka ngobrol yang spontan, yang serius, atau yang santai aja. Jawabannya bisa jadi clue apakah gaya ngobrol kalian cocok atau gak.

Pertanyaan ini juga membuka ruang diskusi yang lebih personal tanpa terdengar agresif. Kadang, dari sini obrolan bisa berlanjut ke hal-hal yang lebih dalam secara natural. Ini bikin perkenalan terasa hangat, gak kayak sesi tanya-jawab formal.

3. "Hal apa sih yang kamu hargai dalam hubungan?"

ilustrasi pasangan kencan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pertanyaan ini bisa memancing jawaban tentang value atau prinsip yang dia pegang dalam relasi. Bukan buat buru-buru serius, tapi tahu lebih dulu fondasi pikirannya. Apakah dia menghargai komunikasi terbuka, kejujuran, atau waktu berkualitas?

Kalau ternyata kamu punya value yang sama, itu bisa jadi titik nyambung yang kuat. Tapi kalau beda pun, kamu jadi tahu dari awal dan bisa mempertimbangkan lebih bijak. Daripada basa-basi terlalu lama, mending tahu dari awal hal-hal begini.

4. "Ada hal random yang bikin kamu langsung merasa 'click' sama orang?"

ilustrasi pasangan kencan (pexels.com/cottonbro studio)

Pertanyaan ini ringan, tapi bisa membuka sisi spontan dari diri dia. Kadang jawabannya justru unik dan gak terduga, dari cara seseorang ketawa sampai cara mereka bercerita. Ini bisa bikin suasana jadi lebih santai dan fun.

Dari sini kamu juga bisa menilai hal-hal kecil yang ternyata penting buat dia. Obrolan pun gak melulu serius, tapi tetap meaningful. Lagipula, klik itu sering datang dari hal-hal yang gak kamu duga, kan?

5. "Biasanya kamu nyari ketenangan di mana pas lagi capek?"

ilustrasi pasangan kencan (pexels.com/Gary Barnes)

Pertanyaan ini bisa mengarah ke obrolan soal self-care atau coping mechanism. Kamu bisa tahu apakah dia tipe yang lari ke alam, dengerin musik, atau justru ketemu orang-orang. Jawaban ini bisa memperlihatkan kedewasaan emosionalnya juga, lho.

Kamu jadi punya gambaran tentang cara dia mengelola stres atau tekanan. Ini penting banget, karena hubungan juga butuh ruang untuk saling menguatkan. Pertanyaan kayak gini pelan-pelan bisa membuka sisi personal yang jarang dibahas di awal kenalan.

6. "Pernah gak merasa salah jalan, tapi ternyata itu bikin kamu tumbuh?"

ilustrasi pasangan kencan (pexels.com/jhon macias)

Pertanyaan ini bisa mengarah ke pengalaman hidup yang berharga. Kamu jadi tahu bagaimana dia memaknai kegagalan atau perubahan. Apakah dia belajar dari hal itu atau justru masih terjebak di masa lalu?

Obrolan ini mungkin sedikit dalam, tapi bisa menciptakan koneksi yang lebih kuat. Kalau dijawab dengan terbuka, kamu bisa melihat kedewasaan dan cara dia menyikapi hidup. Karena kadang, bukan tentang siapa yang sempurna, tapi siapa yang tumbuh dengan cara yang sehat.

Perjodohan gak harus terasa awkward kalau kamu tahu cara membuka obrolan dengan hangat. Pertanyaan-pertanyaan di atas bisa jadi jembatan buat kamu mengenal lebih dari sekadar permukaan. Ingat, bukan soal nge-judge, tapi soal memahami dan dikenali juga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us