Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kerusakan Akibat Motor Terendam Banjir, Hati-hati!

Ilustrasi motor terendam banjir (dw.com)
Intinya sih...
  • Masuknya air ke dalam mesin motor dapat menyebabkan water hammer, kerusakan pada sistem pelumasan, dan kerusakan pada sistem kelistrikan.
  • Air yang masuk ke dalam transmisi dapat mengurangi pelumasan, merusak gigi-gigi transmisi, dan memperpendek umur transmisi.
  • Terendam banjir juga bisa menyebabkan karat pada rangka motor, komponen lain seperti knalpot dan rantai, serta menurunkan performa rem.

Saat musim hujan tiba, ancaman banjir semakin tinggi, terutama di kota-kota besar dengan drainase yang kurang optimal. Kondisi ini bisa jadi momok bagi pemilik kendaraan, khususnya motor. Terendam banjir bukan hanya sekadar membuat motor basah, tetapi juga berisiko menimbulkan berbagai kerusakan yang tidak bisa dianggap remeh.

Air yang masuk kedalam ruang mesin akan menyebabkan masalah serius, yang pada akhirnya mengharuskan pemilik motor untuk mengeluarkan biaya perbaikan yang tidak sedikit. Dengan mengetahui risiko dan jenis kerusakan yang rentan terjadi, kamu akan menjadi lebih waspada dan mengetahui tindakan apa yang harus diambil untuk mencegah motor kesayangan rusak akibat banjir. 

1. Kerusakan pada mesin

Ilustrasi piston motor (thumpertalk.com)

Saat air masuk ke dalam mesin, terutama jika sudah masuk ke ruang bakar, hal ini bisa menyebabkan water hammer, yaitu kondisi di mana piston tertahan oleh air sehingga tidak bisa bergerak dengan normal. Jika ini terjadi, kerusakan pada mesin bisa menjadi sangat parah dan memerlukan overhaul, atau bahkan penggantian komponen mesin.

Air yang masuk ke dalam ruang mesin juga bisa mengganggu proses pelumasan komponen didalamnya. Oli yang bercampur dengan air tidak bisa melumasi mesin dengan efektif. Akibatnya, sentuhan antar komponen di dalam mesin akan makin kasar, yang pada akhirnya keausan bisa terjadi lebih cepat.

2. Kerusakan pada sistem kelistrikan

Berkendara menerobos banjir (motodeal.com)

Sistem kelistrikan bisa diibaratkan sebagai nyawa yang menghidupkan beragam fungsi pada motor modern. Saat motor terendam, air bisa merusak komponen seperti CDI, aki, atau kabel-kabel yang ada di dalam sistem kelistrikan. Air yang masuk ke bagian kelistrikan bisa menyebabkan hubungan korsleting yang berakibat pada kegagalan fungsi atau bahkan kerusakan total pada beberapa komponen.

Lebih parah lagi, kerusakan pada sistem kelistrikan bisa menyebabkan motor mogok di tengah jalan, atau dalam beberapa kasus ekstrem, menimbulkan risiko kebakaran akibat korsleting. Itulah mengapa, sistem kelistrikan pada motor yang terendam banjir sebaiknya segera diperiksa oleh mekanik profesional untuk memastikan tidak ada kerusakan serius.

3. Kerusakan pada komponen transmisi

Ilustrasi mesin sepeda motor (motocrossactionmag.com)

Bagi motor dengan transmisi manual, air yang masuk ke dalam transmisi bisa menyebabkan masalah besar. Jika air bercampur dengan oli di dalam transmisi, pelumasannya akan berkurang drastis. Akibatnya, gigi-gigi transmisi tidak bisa beroperasi dengan baik dan cenderung cepat aus. Perubahan gigi pun bisa terasa lebih kasar dan sulit.

Pada akhirnya, kerusakan ini akan mengurangi umur transmisi dan meningkatkan risiko kerusakan lainnya. Bagi motor yang menggunakan CVT seperti skuter matik, air yang masuk ke dalam CVT dapat merusak kinerja belt dan pulley, sehingga menyebabkan motor kehilangan tenaga saat dikendarai.

4. Karat pada rangka dan komponen lain

Ilustrasi karat pada knalpot motor (carandbike.com)

Terendam banjir artinnya membuat motor jadi terpapar kelembaban yang tinggi, yang bisa mempercepat timbulnya karat. Rangka motor adalah bagian yang paling rentan berkarat, terutama jika tidak dilapisi dengan cat atau pelindung anti-karat. Karat pada rangka bisa menurunkan kekuatan struktur motor, yang akhirnya mempengaruhi keamanan berkendara.

Selain rangka, komponen lain seperti knalpot, rantai, dan berbagai baut juga mudah berkarat. Karat ini tidak hanya membuat motor terlihat kusam, tetapi juga bisa mengganggu kinerja komponen tersebut, misalnya pada rantai yang menjadi lebih cepat putus atau knalpot yang akan kropos dan bocor.

5. Sistem rem jadi tidak optimal

Ilustrasi kaliper sepeda motor (motorcyclenews.com)

Air yang masuk ke dalam sistem pengereman, terutama rem cakram, dapat menurunkan performa rem. Jika banjir merendam motor hingga rem, air bisa masuk ke dalam minyak rem dan mengurangi daya cengkram. Hal ini sangat berbahaya karena rem bisa menjadi kurang responsif, terutama saat dibutuhkan dalam kondisi darurat.

Selain itu, komponen seperti kampas rem juga bisa mengalami keausan lebih cepat ketika terkena air dalam jumlah besar. Akibatnya, daya cengkram rem akan berkurang dan yang paling buruk adalah bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Menjaga motor dari kerusakan akibat banjir bisa dimulai dengan tindakan pencegahan, seperti menghindari area rawan banjir dan rutin memeriksa kondisi kendaraan saat musim hujan. Dengan begitu, motor akan tetap dalam kondisi norma; dan kamu bisa berkendara dengan aman meskipun cuaca sedang tidak bersahabat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rivai
EditorRivai
Follow Us