Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

[FOTO] Kiprah Mobil Uji Tanah untuk Petani Demi Panen Berlimpah

Agronomis Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia bersiap mengambil sampel tanah di lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)
Intinya sih...
  • PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan Mobil Uji Tanah (MUT) untuk memberikan layanan analisis tanah langsung di lokasi pertanian, memastikan pemupukan sesuai kebutuhan spesifik lahan petani.
  • Layanan MUT tersebar di 21 provinsi di Indonesia, telah melakukan sekitar 1.000 kali pengujian dan sosialisasi kepada petani di Jawa Tengah, dengan target peningkatan jumlah layanan hingga tahun 2025.
  • Mobil uji tanah membantu petani memahami kebutuhan tanahnya secara lebih akurat, mendukung pertanian berkelanjutan, dan efisiensi penggunaan pupuk dapat ditingkatkan.

Semarang, IDN Times - Di tengah hamparan sawah yang membentang luas di berbagai pelosok Indonesia, para petani seringkali menghadapi tantangan dalam memahami kondisi tanah mereka. Pemahaman yang kurang mendalam tentang kesuburan tanah dan kebutuhan nutrisi spesifik kerap mengakibatkan penggunaan pupuk yang tidak tepat sasaran, baik dari segi jenis maupun dosis. Hal tersebut tidak hanya berdampak pada pemborosan biaya, tapi juga dapat menurunkan produktivitas pertanian.

PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan inisiatif inovatif berupa Mobil Uji Tanah (MUT) untuk menjawab tantangan itu. Mobil tersebut dirancang khusus untuk memberikan layanan analisis tanah langsung di lokasi pertanian, sehingga petani dapat memperoleh informasi akurat mengenai kondisi tanah mereka.

Dengan rekomendasi yang diberikan agronomis, pemupukan menjadi lebih tepat guna, sesuai dengan kebutuhan spesifik lahan para petani. Simak sepak terjang mobil uji tanah berikut ini.

Mobil uji tanah adalah layanan dari Pupuk Indonesia untuk membantu petani menganalisis kesuburan tanah mereka

Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia melintas di perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Mobil ini dilengkapi dengan peralatan laboratorium untuk menguji sampel tanah langsung di lokasi lahan pertanian

Agronomis Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia bersiap mengambil sampel tanah di lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Sejak diluncurkan pada tahun 2015, layanan ini diberikan secara gratis kepada petani

Agronomis Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia mengambil sampel tanah di lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dengan adanya mobil uji tanah, petani tidak perlu lagi mengirim sampel tanah ke laboratorium, yang biasanya memakan waktu dan biaya

Agronomis Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia mengambil sampel tanah di lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Layanan ini dirancang untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang sulit diakses oleh laboratorium konvensional

Agronomis Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia mengambil sampel tanah di lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Proses pengujian meliputi pengambilan sampel tanah, analisis di lokasi menggunakan alat seperti penetrometer, dan penyampaian hasil analisis dalam bentuk laporan

Agronomis Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia menguji sampel tanah dari lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Petani dapat mengetahui kondisi tanah mereka melalui laporan yang disediakan oleh agronomis

Sampel tanah dari lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang yang akan diuji agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Laporan tersebut mencakup analisis pH tanah, kandungan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), bahan organik, hingga kelembapan tanah

Agronomis Mobil Uji Tanah Pupuk Indonesia menguji sampel tanah dari lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Hasil analisis kesuburan tanah dapat diketahui dengan cepat, termasuk rekomendasi yang diberikan kepada petani

Hasil uji sampel tanah dari lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang oleh agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Data ini juga bermanfaat untuk perencanaan pertanian nasional, memberikan wawasan bagi pakar dalam mengembangkan strategi pemupukan yang tepat guna

Hasil uji sampel tanah dari lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang oleh agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Selain analisis, agronomis di mobil uji tanah memberikan konsultasi gratis kepada petani tentang cara meningkatkan hasil panen berdasarkan kondisi tanah mereka

Agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia menyiapkan laporan analisis dan rekomendasi dari hasil uji sampel tanah lahan milik petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Petani juga mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai manajemen tanah dan praktik pertanian berkelanjutan

Agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia memberikan edukasi dan konseling gratis untuk para petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Berdasarkan hasil analisis tanah, agronomis memberikan rekomendasi pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik tanah dan tanaman

Agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia menyampaikan hasil uji sampel tanah para petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dengan memahami kondisi tanah, petani dapat menghindari pemupukan berlebihan atau kurang, sehingga menghemat biaya dan mencegah kerusakan tanah akibat pemupukan yang tidak tepat

Agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia memberikan edukasi dan konseling gratis mengenai pertanian untuk para petani di daerah perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Layanan mobil uji tanah mendukung praktik pertanian berkelanjutan dengan mengurangi limpasan nutrisi yang dapat mencemari air dan lingkungan

Ilustrasi lahan pertanian produktif.(IDN Times/Dhana Kencana)

Pemanfaatan layanan ini berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan hasil panen, yang pada gilirannya mendukung ketahanan dan swasembada pangan

Hasil pertanian petani setelah sebelumnya dilakukan uji tanah oleh agronomis mobil uji tanah Pupuk Indonesia di Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berupaya meningkatkan daya saing petani melalui layanan mobil uji tanah, yang saat ini berjumlah 26 unit dan tersebar di 21 provinsi di Indonesia. Layanan tersebut memberikan kemudahan bagi petani dalam menganalisis kesuburan tanah guna meningkatkan hasil panen yang lebih optimal.

Di Provinsi Jawa Tengah, sepanjang tahun 2024, mobil uji tanah telah melakukan sekitar 1.000 kali pengujian dan sosialisasi kepada petani. Memasuki tahun 2025, Pupuk Indonesia menargetkan peningkatan jumlah layanan melampaui 1.000 kegiatan, dengan harapan dapat memperluas jangkauan edukasi dan pendampingan kepada petani, sehingga mereka makin berdaya saing di sektor pertanian.

Mobil uji tanah menjadi solusi inovatif yang menghubungkan petani dengan teknologi modern, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan layanan gratis dan jangkauan luas, inisiatif tersebut membantu petani memahami kebutuhan tanahnya secara lebih akurat. Termasuk melalui rekomendasi pemupukan yang spesifik berdasarkan karakteristik tanah di setiap lokasi, yang memungkinkan efisiensi penggunaan pupuk dapat ditingkatkan.

Selain itu, layanan mobil uji tanah memainkan peran penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan, terutama di daerah dengan keterbatasan akses terhadap fasilitas laboratorium pertanian. Dengan adanya teknologi tersebut, pengelolaan lahan pertanian menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat sektor agraria.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us