Jateng Inflasi 0,19 Persen di November 2025, Emas jadi Pemicu

- BPS mencatat inflasi Jateng 0,19 persen di November 2025.
- Inflasi tahunan Jateng mencapai 2,79 persen dengan IHK 109,43.
- Emas menjadi pemicu inflasi tersebut.
1. Penyumbang inflasi dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau

Plt. Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, inflasi bulan November lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di angkat 0,4 persen.
‘’Penyumbang utama inflasi bulan November, yaitu dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, akibat kenaikan harga bawang merah. Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga menyumbang inflasi pada November, karena kenaikan harga emas perhiasan,’’ ungkapnya dalam siaran pers secara daring, Senin (1/12/2025).
Adapun, lima komoditas penyumbang inflasi pada bulan November di antaranya bawang merah, emas perhiasan, kacang panjang, angkutan udara, dan cabai merah.
2. Tingginya permintaan emas perhiasan picu inflasi

‘’Bawang merah ini adanya faktor cuaca, musim yang tidak bersahabat memengaruhi pasokan dari sentra produksi bawang merah, sehingga harganya naik. Kemudian, kenaikan harga emas perhiasan. Emas perhiasan memberikan andil inflasi 0,04 persen,’’ tuturnya.
Kenaikan harga emas ini, kata Endang, dipengaruhi oleh meroketnya harga emas global seiring tingginya permintaan sebagai aset yang safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Selanjutnya, harga kacang panjang dan angkutan udara juga menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,02 persen.
3. Inflasi tertinggi di Kota Semarang

Sedangkan, lima komoditas yang memiliki andil deflasi antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, beras, bawang putih, dan kentang.
Sementara, dari sembilan kabupaten/kota IHK seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang sebesar 2,92 persen dengan IHK sebesar 108,64 dan terendah terjadi di Kabupaten Wonogiri sebesar 2,47 persen dengan IHK sebesar 109,75.


















