Jurus Jitu HIPMI Jateng Ajak Industri Olahan Go Global

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Tengah sedang getol mengajak para pelaku usaha industri olahan untuk memperluas pangsa pasar ke luar negeri.
Dengan meningkatkan segmentasi pasar, pelaku industri olahan bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.
Ketua Umum HIPMI Jateng, Teddy Agung Tirtayadi mengatakan upaya memperluas pasar bisa melalui program HIPMI Jawa Tengah Wirausaha Juara (Jawara) Go Global.
Ia menyampaikan pihaknya hadir tidak hanya sebagai organisasi, tetapi sebagai enabler dan motor ekonomi daerah.
“HIPMI Jateng ini sekarang berkomitmen untuk bisa membawa UMKM-UMKM kami ini untuk punya manfaat yang nyata," katanya, Jumat (28/11/2025).
1. UMKM didorong naik kelas

Lebih jauh lagi program HIPMI Jawara Go Global juga mendorong misi besar bagi UMKM Jawa Tengah supaya bisa naik kelas dan menembus pasar dunia.
“Kami berharap kami bisa mengajak UMKM kami ini untuk scale up untuk bisa naik kelas hingga bisa menembus menembus pasar ekspor," ujarnya.
2. HIPMI Jateng sedang kurasi di tiap kabupaten kota

Pihaknya kini sedang melakukan seleksi besar-besaran terhadap produk unggulan dari 35 kabupaten/kota. Setiap daerah bisa mengirimkan 10 kandidat terbaik, sebelum akhirnya disaring menjadi 60 produk paling potensial untuk go internasional.
Kesepuluh produk UMKM yang terpilih dibawa mengikuti dua ajang pameran bisnis internasional: Thailand pada 19–21 Desember 2025 dan Malaysia pada 26–28 Desember 2025.
Disamping kurasi ketat, pihaknya pun memberi fasilitasi. Mulai mengurus legalitas, penyempurnaan kemasan, penguatan branding, hingga pembekalan pemasaran.
3. Lirik para pengusaha mikro

Menurut Ketua Kompartemen Perindustrian HIPMI Jateng, Erick Wijaya industri olahan masih menjadi penyumbang produk domestik regional bruto terbesar bagi Jawa Tengah.
"Kalau kemarin data yang disajikan itu kan 30 persen dari sektor PDRB itu datangnya dari industri olahan. Paling besar ketimbang pertanian, perdagangan," ungkapnya.
Dari data itu, pihaknya akan membantu pemerintah daerah dalam proses transformasi UMKM.
“Kami ingin membuat pengusaha-pengusaha yang kelasnya mikro bisa scale up jadi medium enterprise, yang medium bisa naik jadi industri besar. Yang dulu transaksinya antar desa, provinsi, kota, jadi bisa antar negara," ujar Erick.
Erick menambahkan bahwa produk-produk yang akan diboyong ke kawasan ASEAN tidak dipilih secara sembarangan. Produk-produk yang jadi incaran ialah olahan kelapa dan turunannya. "Jadi kita fokus pada FNB, handicraft dan furniture," tuturnya.
4. HIPMI berikan pendampingan bagi UMKM

Ketua Bidang Investasi dan Hubungan Internasional HIPMI Jateng, Wisanggeni Damar Panuluh menekankan perannya sebagai pendamping UMKM.
“Saat ini HIPMI hadir untuk membantu UMKM di Jawa Tengah di program kami namanya HIPMI Jawara Go Global. Semoga menjadi sarana untuk UMKM di Jawa Tengah maju bersama," kata Damar.


















