Minat Masyarakat Tinggi, 136 Unit Rumah Terjual di Jateng Omah Expo

Semarang, IDN Times - Minat masyarakat untuk memiliki hunian tinggi. Hal ini tampak dari transaksi pameran perumahan Jateng Omah Expo 2024 yang berhasil menjual 136 unit rumah selama pameran di Mal Ciputra Semarang, 24 Juli—4 Agustus 2024.
1. Sebanyak 136 unit rumah terjual

Pada pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah itu diikuti oleh 60 pengembang perumahan. Tak hanya dari Kota Semarang, tapi juga beberapa wilayah lain seperti Kabupaten Demak, Kendal, Kota Salatiga, Grobogan, Batang, Kudus, Pati, Jepara, dan Temanggung.
Kepala Disperakim Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko mengatakan, sebanyak 136 unit rumah baik subsidi maupun komersial terjual selama pameran yang berlangsung 12 hari. Adapun, nilai transaksi mencapai Rp45,588 miliar.
2. Rumah komersial dominasi penjualan

“Meskipun jumlah unit yang terjual sedikit turun dibandingkan tahun lalu, tapi ini pencapaian luar biasa. Sebab, antusias dan minat masyarakat tinggi untuk datang mencari informasi tentang perumahan dan membeli rumah selama pameran. Tercatat ada 3.555 pengunjung yang datang selama pameran,” ungkapnya saat menutup Jateng Omah Expo 2024 di Mal Ciputra Semarang, Minggu (4/8/2024).
Kegiatan Jateng Omah Expo 2024 ini menawarkan rumah komersial dan subsidi. Adapun, penjualan rumah komersial mendominasi dibandingkan rumah subsidi.
Dalam capaian penjualan, rumah subsidi terjual 62 unit dengan total nilai transaksi sebesar Rp11,950 miliar. Sedangkan, rumah komersial sebanyak 74 unit dengan total transaksi mencapai Rp33,638 miliar.
3. Pengembang desak kuota rumah subsidi ditambah

“Ternyata pameran yang tujuan awalnya memfasilitasi masyarakat untuk membeli rumah subsidi, justru lebih banyak konsumen yang berminat untuk membeli rumah komersial,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Developer Jateng, Sugiyatno menambahkan, penyelenggaraan Jateng Omah Expo 2024 ini sangat membantu dan memfasilitasi masyarakat membeli rumah.
‘’Namun, ada satu kendala yaitu terbatasnya kuota rumah subsidi atau FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Maka itu, kami dari pengembang perumahan berusaha mendesak pemerintah untuk menambah kuota FLPP di tahun depan,’’ katanya.