Penyaluran KPR Subsidi BTN di Jateng dan DIY Capai 14.018 Unit Rumah

- BTN Jateng dan DIY menyalurkan 14.018 unit KPR Subsidi.
- Capaian tersebut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kredit konsumer BTN di wilayah tersebut.
- Penyaluran KPR Subsidi BTN di Jateng dan DIY berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.
Semarang, IDN Times - Bank Tabungan Negara (BTN) Jateng dan DI Yogyakarta berhasil menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi untuk 14.018 unit rumah. Capaian tersebut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kredit konsumer BTN di wilayah tersebut sepanjang tahun 2025.
1. Nilai pembiayaan KPR Subsidi capai Rp2 triliun

Kepala Kanwil BTN Jateng–DIY, Fitri Novianty Ratna K mengatakan, realisasi penyaluran KPR Subsidi per bulan Oktober 2025 itu menempati porsi dari total penyerapan rumah subsidi yang mencapai 17.000-18.000 se-Jawa Tengah.
‘’Adapun, nilai penyaluran pembiayaan KPR Subsidi itu mencapai sekitar Rp2 triliun. Program KPR Subsidi ini disalurkan melalui skema konvensional dan syariah,’’ ungkapnya, Sabtu (15/11/2025).
Realisasi KPR Subsidi tersebut mendorong pertumbuhan kredit konsumer BTN Jateng dan DI Yogyakarta. Hingga saat ini, penyaluran kredit konsumer BTN di wilayah tersebut meningkat 8,75 persen secara tahunan.
2. Berikan suku bunga KPR mulai 3,5 persen

‘’Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap produk kredit BTN. Kami terus berusaha untuk memberikan kemudahan layanan dan proses KPR serta memberikan suku bunga promosi mulai dari 3,5 persen kepada nasabah,’’ jelas Fitri.
Untuk diketahui, selain KPR Subsidi, BTN juga turut menjadi penyalur Kredit Program Perumahan (KPP) pemerintah. Program ini dirancang mendukung pelaku usaha perumahan agar lebih produktif dan kompetitif.
"Pembiayaan diberikan bagi developer, kontraktor, dan toko material sebagai penyedia hunian. Masyarakat yang ingin membeli atau merenovasi rumah juga dapat mengakses fasilitas ini," jelasnya.
Pada program tersebut, suku bunga yang ditetapkan sebesar 5,99 persen untuk sektor permintaan. Sementara bagi pelaku usaha penyedia hunian, bunga berada pada kisaran 6 persen.
3. Perkuat akselerasi penyaluran kredit perumahan

Kemudian, BTN juga membuka akses kredit bagi pekerja formal maupun informal. Pekerja informal tetap dapat mengakses KPR subsidi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kami berharap melalui berbagai inisiatif ini, BTN dapat semakin memperluas akses masyarakat terhadap rumah tinggal serta mendukung program pembangunan perumahan nasional,” ujar Fitri.
BTN berkomitmen untuk terus memperkuat perannya dalam mengakselerasi penyaluran kredit perumahan dan pemberdayaan Masyarakat. Sejalan dengan salah satu misi perseroan untuk menjadi mitra utama pemerintah dalam inklusi perumahan dan keuangan.


















