TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Respon Unnes Soal Mahasiswa Keolahragaan Terlibat Kekerasan Seksual

Unnes selidiki kebenaran kasus tersebut

Gerbang Utama Universitas Negeri Semarang (instagram/unnes_semarang)

Semarang, IDN Times - Seorang mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Semarang (Unnes) diduga terlibat kasus kekerasan seksual.

Mahasiswa bernama JP tersebut terseret kasus kekerasan seksual setelah ada postingan yang viral di akun X. 

Kepala UPT Humas Unnes, Rahmat Petuguran membenarkan ihwal dugaan kekerasan seksual yang melibatkan Jati. Kampusnya pun kini memberi perhatian khusus terhadap kasus tersebut. 

"Pada Selasa (20/8/2024) malam muncul perbincangan di media sosial X mengenai dugaan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Unnes," tutur Rahmat dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (21/8/2024). 

Baca Juga: Ketahuan Jiplak, TikToker Rico Dwi Gagal Lulus Empat Mata Kuliah di Unnes

1. Tim etik FIK telisik informasi

Untuk saat ini, katanya tim etik FIK, tim Seksi Kemahasiswaan Unnes dan tim Etik Unnes telah bekerja dengan menggali informasi dari berbagai sumber. Sehingga nantinya memperoleh informasi yang benar dan berimbang.

Selain itu, tim kemahasiswaan langsung menggali informasi melalui pemilik akun @araoulette dan mengupayakan pertemuan dengan korban agar dapat memperoleh informasi lebih detail. 

"Pertemuan direncanakan dilakukan pada Rabu siang," tambahnya. 

2. Unnes akan lakukan sidang etik kalau ditemukan indikasi kekerasan seksual

Kegiatan program pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) di Unnes juga diselingi dengan acara konser musik dan acara menarik lainnya di Lapangan Prof Dumadi. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Kemudian hari ini pukul 08.00 WIB tim etik FIK telah menghubungi terduga pelaku untuk mendapatkan informasi lebih detail. Komunikasi juga dilakukan melalui orang tua terduga pelaku.

Tim Etik FIK akan mendalami dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk memastikan kesahihan informasi dan memperoleh informasi secara berimbang.

Jika berdasarkan informasi tersebut ditemukan indikasi kekerasan atau pelecehan seksual atau bahkan tindak pidana pemerkosaan, kampusnya akan melakukan sidang etik. 

Berita Terkini Lainnya