Mayat Juragan Depot Isi Ulang Dicor Beton, ART Sempat Serahkan Kunci Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Seorang pemilik depot air isi ulang Arga Tirta bernama Iwan dipastikan menjadi korban pembunuhan. Aparat kepolisian menyatakan Iwan meninggal dunia dengan kondisi tubuh dicor beton di rumah sekaligus depot air isi ulang di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang Semarang.
1. Tubuh dan kepala korban dicor beton
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan berkata tubuh korban terkubur di dalam cor beton.
Menurutnya pengungkapan keberadaan korban dilakukan setelah polisi melihat kaki korban yang terlihat dari permukaan tanah.
"Kepala dan bagian tubuh terpendam, hanya kaki yang tertinggal. Tapi, dugaannya adalah pemilik tempat usaha, korban pembunuhan," jelasnya, Selasa (9/5/2023).
Upaya penyelidikan sedang dikerjakan personelnya. Pihaknya juga melakukan olah TKP. Dony mengatakan ada sejumlah yang diperiksa untuk mengorek keterangan lebih mendalam.
Baca Juga: Jasad Dicor Beton di Tembalang Semarang Korban Mutilasi
2. Mayat yang dicor beton bernama Iwan
Sementara itu, seorang warga Jalan Mulawarman Raya, Ismagono mengatakan lokasi penemuan mayat yang dicor beton merupakan ruko miliknya.
Editor’s picks
Ismagono bilang penyewa rukonya bernama Iwan. Setahunya, Iwan memiliki dua karyawan yang bekerja di depot air isi ulang.
3. Punya dua karyawan
Dua karyawan Iwan atas nama Husen dan Yuli. Yuli, katanya sudah bekerja di depot milik Iwan dua tahun terakhir. Sedangkan Husen baru bekerja sebulan terakhir.
"Pak Iwan kan punya dua rewang (pembantu). Satunya namanya Mas Husen dan satunya lagi Mbak Yuli," terangnya.
4. Salah satu karyawan sempat pamit pulang
Dari pengakuan Ismagono, Husen terakhir kali terlihat di rumah Iwan. Kemudian Husen memberikan kunci rumah kepada Yuli.
Ia mengatakan Husen sempat berpamitan pulang ke desanya. Saat pamit, yang bersangkutan juga menyerahkan kunci rumah Iwan dan juga memintanya untuk pulang.
"Katanya Mbak Yuli, Mas Husen Sabtu masih ke sini. Ngasihkan kunci kontrakan. Terus Mas Husen pulang, ditanya Mbak Yuli enggak nunggu pak Iwan? Katanya udah pamit," akunya.
Baca Juga: Jateng Kemarau Mulai Mei 2023, BMKG Minta Warga Irit Pakai Air