Pandemik, Penyembelihan Hewan Kurban di Semarang Pakai Cara Kilat 

Panitia larang warga datang ke masjid

Semarang, IDN Times -  Penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha 1442 Hijriyah di Kota Semarang akan dilakukan secara kilat. Cara ini dilakukan mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19 pada momen tersebut.

1. Warga dilarang datang menyaksikan penyembelihan hewan kurban

Pandemik, Penyembelihan Hewan Kurban di Semarang Pakai Cara Kilat Ilustrasi pemotongan hewan kurban (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Salah satu pemukiman yang melaksanakan dengan cara itu adalah lingkungan RW 05 Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Semarang. Dua pekan sebelum hari H Idul Adha, panitia kurban sudah menyebarkan imbauan ke warga terkait pelaksanaan kurban yang akan digelar di Masjid Ash Shiddiq.

Panitia kurban Masjid Ash Shiddiq, Suwignyo mengatakan, pelaksanaan kurban pada Idul Adha tahun ini tidak akan melibatkan banyak warga baik sebagai panitia maupun mereka yang ingin datang menyaksikan penyembelihan. Adapun, agar penyembelihan berjalan lancar dan cepat pihaknya akan mendatangkan penyembelih atau jagal dari luar.

Baca Juga: 79 RPH di Jateng Ngaku Kewalahan Sembelih Hewan Kurban saat COVID-19

2. Panitia kurban Idul Adha maksimal hanya 20 orang

Pandemik, Penyembelihan Hewan Kurban di Semarang Pakai Cara Kilat IDN Times/Helmi Shemi

‘’Untuk menghindari kerumunan warga, maka kami melarang mereka untuk datang ke masjid saat penyembelihan. Demikian juga bagi panitia kurban, jumlahnya kami batasi maksimal hanya 20 orang saja,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Kamis (15/7/2021).

Jumlah warga yang dilibatkan dalam panitia kurban juga dikurangi pada tahun ini. Jika pada Idul Adha tahun lalu lebih dari 50 orang, tahun ini hanya 15-20 orang.

‘’Ya, kami benar-benar mengantisipasi agar tidak terjadi penyebaran virus corona saat pelaksanaan kegiatan penyembelihan hewan kurban ini,’’ tuturnya.

3. Jagal yang menyembelih wajib menunjukkan hasil swab negatif

Pandemik, Penyembelihan Hewan Kurban di Semarang Pakai Cara Kilat IDN Times/Helmi Shemi

Maka, langkah yang ditempuh yaitu mendatangkan penyembelih atau jagal dari luar. ‘’Dengan mendatangkan tenaga ahli yang menyembelih hewan kurban harapannya proses penyembelihan bisa lebih cepat selesai,’’ katanya.

Panitia kurban Masjid Ash Shiddiq akan mendatangkan jagal dari daerah Kendal. Namun, sebelum masuk ke lingkungan RW 05, para penyembelih itu wajib melakukan tes swab antigen dan menunjukkan hasil negatif dari COVID-19. Selain itu, panitia juga menyediakan masker dan APD bagi para jagal.

Kemudian, aturan lain untuk pelaksanaan penyembelihan kurban nanti, tenda untuk penyembelihan juga akan dibuat lebih banyak. Dari yang sebelumnya dua tenda nanti akan ada 4--5 tenda dengan jarak yang agak berjauhan.

4. Pembagian daging kurban dilakukan dengan door to door

Pandemik, Penyembelihan Hewan Kurban di Semarang Pakai Cara Kilat IDN Times/Daruwaskita

Suwignyo menjelaskan, penambahan jumlah tenda penyembelihan ini juga agar prosesnya lebih cepat selesai. Jika penyembelihan dimulai setelah salat ied paling tidak pukul 09.00 sudah rampung.

‘’Apalagi tahun ini minat warga yang berkurban juga turun. Saat ini saja baru ada 8 sapi dan satu kambing. Padahal tahun lalu bisa 11 sapi dan 25 kambing,’’ ungkapnya yang juga sebagai koordinator penerima hewan kurban dari warga.

Sementara itu terkait pembagian daging kurban, panitia akan membagi secara door to door dan melarang orang luar masuk ke lingkungan permukiman tersebut. ‘’Setelah penyembelihan dan pemotongan hewan kurban kami akan membagikan ke masing-masing rumah warga. Kemudian, mengantar ke panti asuhan atau yayasan. Jadi tidak ada orang luar masuk untuk meminta daging ke kami,’’ tandasnya.

Baca Juga: Jagal Hewan Kurban di RPH Penggaron Semarang Harus Swab

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya