Pemkab Batang Lockdown RT, Saat 5 Rumah Terpapar COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batang, IDN Times - Kasus aktif COVID-19 terus meningkat di Kabupaten Batang. Melihat kondisi itu Pemerintah Kabupaten Batang akan menerapkan pembatasan wilayah (lockdown) mulai di tingkat rukun tetangga (RT).
1. Bupati Batang keluarkan surat edaran kebijakan lockdown RT
Bupati Batang, Wihaji mengatakan, bahwa jumlah kasus positif COVID-19 terus meningkat. Maka, pihaknya akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk menerapkan kebijakan lockdown RT akan lebih jelas.
“Lockdown RT rencananya akan diberlakukan jika ada minimal 5 rumah yang terpapar COVID-19. Ini bentuk ketegasan dari pemerintah daerah untuk penanganan virus corona di Kabupaten Batang,” ungkapnya melansir laman batangkab.go.id, Kamis (1/7/2021).
Kemudian, pemkab juga akan memusatkan isolasi bagi warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di setiap kecamatan. Upaya ini perlu dilakukan karena isolasi mandiri di rumah sendiri kurang efektif.
Baca Juga: 7.600 RT di Jateng Zona Merah, Ganjar Intruksikan Lockdown
2. Warga yang positif COVID-19 dapat bantuan uang tunai
Editor’s picks
‘’Nanti yang positif, wajib isolasi mandiri terpusat selama 10 hari dan akan mendapatkan bantuan sebesar Rp500 ribu dan keluarganya mendapatkan Rp500 ribu untuk makan di rumah,’’ kata Wihaji.
Dukungan bantuan uang isolasi tersebut agar masyarakat yang terpapar COVID-19 tidak pergi kemana-mana. ‘’Ini bentuk tanggung jawab pemerintah karena warganya sedang terisolasi,” imbuhnya.
Berdasarkan data dari laman corona.batangkab.go.id, per Kamis (1/7/2021), jumlah kasus aktif di Kabupaten Batang mencapai 320 orang dan hampir semua kecamatan ada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.
3. Rumah sakit darurat COVID-19 akan segera disiapkan
Sementara, meski berada di zona orange penyebaran COVID-19 dan tidak masuk dalam 10 besar zona merah di Jawa Tengah, tidak membuat Batang sedang baik-baik saja.
“Untuk masyarakat Kabupaten Batang agar tidak panik pemda akan menyiapkan semua potensi yang akan terjadi seperti rumah sakit darurat. Hanya saja pesan saya, tolong protokol kesehatan benar-benar diperhatikan dan jangan menggampangkan,” kata Wihaji.
Kemudian, imbuh dia, titip kepada ketua RT dan kepala desa agar tidak bosan mensosialisasikan pentingnya protokol kesehatan. ‘’Ayo, bareng-bareng ketuk hati kita untuk ikhtiar agar pandemik COVID-19 segera usai. Karena saya tahu masyarakat Batang sudah jenuh dengan COVID-19 ini belum selesai,’’ tandasnya.
Baca Juga: Daftar Daerah PPKM Darurat 3-20 Juli, Jateng 22 Kabupaten