Sertifikasi 1.500 Tanah Lewat PTSL di Semarang Ditarget Rampung Tahun 2024

Sebanyak 8.249 sertifikat sudah diserahkan ke masyarakat

Semarang, IDN Times - Sertifikasi tanah melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) akan berlangsung hingga tahun 2025. Untuk di Kota Semarang, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang akan menyelesaikan sertifikasi 1.500 bidang tanah di tahun 2024. 

1. Kurang dari 1 persen tanah belum tersertifikasi

Sertifikasi 1.500 Tanah Lewat PTSL di Semarang Ditarget Rampung Tahun 2024Ilustrasi sertifikat tanah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Kantor Pertanahan Kota Semarang, Sigit Rachmawan Adhi mengatakan, untuk di Kota Semarang tinggal sekitar 1500-an tanah yang akan BPN selesaikan pada tahun 2024 ini. PTSL merupakan program nasional yang berlangsung hingga 2025 mendatang.

‘’Tahun 2023, ada 8.000 sertifikat yang sudah selesai. Kota Semarang jumlah bidang tanah yang belum bersertifikat tinggal kurang dari satu persen," ungkapnya saat penyerahan sertifikat tanah program PTSL di wilayah Kecamatan Semarang Barat, Senin (15/1/2024).

Untuk diketahui, total ada 8.249 sertifikat yang sudah diserahkan kepada masyarakat Kota Semarang. Pada tahun 2023, program PTSL menggunakan anggaran pemerintah daerah. Kemudian di tahun 2024, sebanyak 1.500 bidang tanah akan diselesaikan oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang menggunakan anggaran dari kementerian atau pemerintah pusat.

"Program ini kegiatan nasional sampai 2025. Tahun ini, dianggarkan dari kementerian atau pemerintah pusat," terang Sigit.

Baca Juga: Kejari Kudus Periksa Dua Laporan Pungutan Biaya PTSL Capai Rp700 Ribu

2. Sebanyak 579 sertifikat diserahkan kepada warga Semarang Barat

Sertifikasi 1.500 Tanah Lewat PTSL di Semarang Ditarget Rampung Tahun 2024Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyerahkan sertifikat tanah program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) kepada warga di wilayah Kecamatan Semarang Barat, Senin (15/1/2024). (dok. Pemkot Semarang)

Pada kesempatan tersebut sebanyak 579 sertifikat program PTSL diserahkan kepada warga dari 14 kelurahan di Kecamatan Semarang Barat. Para warga Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang merasa senang dan lega karena pengurusan sertifikat tanah melalui program PTSL akhirnya selesai.

Salah satu warga Gisikdrono, Indah Yani tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat menerima sertifikat tanah dari Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Setelah penantian dua tahun, akhirnya ia bisa memiliki sertifikat tanah untuk rumah yang ia tinggali.

"Saya sudah mengajukan dua tahun lalu, baru kali ini selesai. Dua tahun saya menunggu dan hari ini yang saya tunggu-tunggu,’’ ujarnya.

Tak hanya indah, Puryanti warga Gisikdrono yang sudah satu tahun mengajukan sertifikat program PTSL juga memperlihatkan wajah bahagianya.

3. Proses PTSL dirasa mudah oleh warga

Sertifikasi 1.500 Tanah Lewat PTSL di Semarang Ditarget Rampung Tahun 2024Warga Sotek Penajam penerima sertifikat PTSL saat menandatangani bukti serah terima (IDN Times/Ervan)

"Alhamdulillah prosesnya mudah sekali. Langsung dibantu dari RT dan RW, tidak dipungut biaya. Terima kasih kepada Bu Wali Kota dan kepala BPN," tuturnya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, program PTSL ini bertujuan untuk memberikan kepastian atas aset dan nilai objek tanah, sehingga diharapkan mampu menjadi akses peningkatan modal dan ekonomi warga pemilik aset.

Adapun, penyerahan sertifikat dari program PTSL dilakukan secara bergantian. Pihaknya bersama Kantor Pertanahan Kota Semarang akan safari ke setiap kecamatan di Kota Semarang.

4. Pemkot Semarang safari serahkan sertifikat PTSL

Sertifikasi 1.500 Tanah Lewat PTSL di Semarang Ditarget Rampung Tahun 2024Ilustrasi

"Kemarin penyerahan sertifikat di Kecamatan Candisari. Hari ini safari di tiga kecamatan, Semarang Barat, menyerahkan 579 sertifikat, Ngaliyan 225-an, Tugu 400 sertifikat. Harapannya, seluruhnya bisa kita serahkan pada Januari ini," katanya.

Selanjutnya, Pemkot Semarang akan terus melakukan safari untuk penyerahan sertifikat PTSL, antara lain ke Banyumanik, Gunungpati, Mijen, dan wilayah timur. Selain penyertifikatan PTSL, Pemkot Semarang juga fokus dalam program penyertifikatan aset. Hingga saat ini, seluruh aset pemkot sudah tersertifikat. Tinggal pensertifikatan prasarana dan sarana umum (PSU) yang akan diselesaikan pada 2024 ini.

"PTSL ini yang anggaran 2023. Yang 2024 tidak ada anggaran, karena diselesaikan oleh BPN. Sisa anggaran kemarin juga dibalikin (ke Pemkot Semarang)," tandasnya.

Baca Juga: Muncul 11 Kasus Konflik Agraria di Jateng Gegara Program PTSL

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya