1.445 Warga ODP COVID-19, Semarang Belum Tetapkan PSBB, Cuma Karantina

Semarang masih jadi perlintasan dari beberapa kota lain

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti yang diberlakukan di Jakarta, guna menangani virus corona (COVID-19). Salah satu alasannya karena Kota Semarang masih menjadi perlintasan dari beberapa kota baik di Jawa Tengah ataupun provinsi lain. 

1. Semarang belum perlu terapkan PSBB

1.445 Warga ODP COVID-19, Semarang Belum Tetapkan PSBB, Cuma KarantinaJakarta berstatus PSBB. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam rekaman audio resmi yang diterima IDN Times, Jumat (10/4).

"PSBB nggak lah, rasanya di Semarang masih belum perlu," ungkapnya

Baca Juga: [FOTO] Intip 3 Tempat Karantina Pemudik di Solo, Bernuansa Jawa Kuno

2. Semarang hanya menerapkan karantina saja

1.445 Warga ODP COVID-19, Semarang Belum Tetapkan PSBB, Cuma KarantinaInfografis PSBB (IDN Times/Arief Rahmat)

Lelaki yang akrab dipanggil Hendi itu menjelaskan, indikator PSBB sejauh ini sudah dilaksanakan di Jawa Tengah khususnya Kota Semarang. Seperti diliburkannya anak sekolah yang, ASN yang diatur jam kerjanya, hingga pembatasan jam operasional transportasi.

"Namun, hingga sekarang kami belum mengajukan PSBB ke pemerintah pusat. Sebab, jika mau menerapkan, kami harus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," jelasnya.

Hendi menilai, jika hanya Semarang yang menerapkan karantina. Namun jika kabupaten/kota lain di Jawa Tengah tidak melakukan hal serupa, maka akan muspro

"Kecuali kalau nanti Pak Gubernur mengeluarkan surat edaran memutuskan terapkan PSBB, ya kami pasti ikut. Kalau nggak ya begini saja," tuturnya. 

3. Sosialisasi secara persuasif untuk memutus rantai COVID-19

1.445 Warga ODP COVID-19, Semarang Belum Tetapkan PSBB, Cuma KarantinaPetugas Dishub Kota Semarang menyemprotkan disinfektan ke angkutan umum yang masuk ke Semarang. Dok. Dishub Kota Semarang

Saat ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, Pemkot Semarang terus melakukan sosialisasi secara persuasif kepada masyarakat. Agar mereka tetap di rumah saja dan menjauhi kerumunan. Selain itu, untuk membantu warga yang terdampak COVID-19, Pemkot Semarang memberikan bantuan sembako. 

"Kami juga mengimbau ke tempat makan atau restoran untuk melayani take away atau layanan pesan antar saja. Sehingga, semua lini bisa jalan beriringan. Ekonomi juga berjalan, meski sangat kecil karena kejadian ini dampaknya luar biasa," tandasnya.

Untuk diketahui, saat ini dari data resmi Pemkot Semarang yang didapat IDN Times, Jumat (10/4), per pukul 08.00 WIB, ada 58 pasien positif virus corona (COVID-19) yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Semarang. Sedangkan pasien positif yang sembuh berjumlah 21 orang dan 16 meninggal dunia.

Untuk orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 1.445 orang dan pasien dalam pemantauan (PDP) sebanyak 173 orang.

Baca Juga: Penutupan Jalan Protokol di Semarang Ditingkatkan Jadi 24 Jam 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya