Jaga Warga Positif COVID-19, Camat di Klaten Nginap di Tempat Isolasi

Gotong royong penuhi kebutuhan warga yang jalani isolasi

Klaten, IDN Times - Meningkatnya kasus COVID-19 di berbagai wilayah di Jawa Tengah membuat pemerintah daerah bekerja ekstra keras memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayahnya.

Salah satu yang mengalaminya yakni Camat Karangdowo, Klaten Tomisila Adhitama (46) yang rela mengorbankan waktunya untuk terus memantau kasus COVID-19 di wilayahnya.

Baca Juga: Kiprah Alviyanto Bagas, Atlet Klaten yang Main di Olimpiade Tokyo 2020

1. Rela menginap di tempat isolasi terpusat

Jaga Warga Positif COVID-19, Camat di Klaten Nginap di Tempat Isolasiilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Tidak saja memantau kepatuhan masyarakat atas protokol kesehatan, Tomisila juga ikut menjaga warganya yang menjalani isolasi terpusat di Desa Pugeran, Karangdowo.Bahkan camat rela berhari-hari menginap di kompleks isolasi terpusat untuk menunggui warganya.

"Sejak diberlakukan PPKM darurat 3 Juli 2021 lalu mungkin sudah lebih sepuluh hari saya harus menginap di kompleks isolasi terpusat Pugeran. Mengantar buah, makanan dan minuman untuk pasien COVID-19 biasa saya lakukan sendiri," katanya

Berada di tempat yang rawan penularan COVID-19 karena mesti berbaur dengan warga yang menjalani isolasi mandiri, Tomi mengaku menerapkan protokol kesehatan ketat.
Tapi ya tetap prokes.

"Alhamdulillah anak-anak dan istri tidak protes banyak waktu saya tinggalkan di rumah untuk bertugas di lapangan. Keluarga saya sangat support dan mengerti tugas saya sebagai pengayom masyarakat," kata Tomi beberapa waktu lalu.

2. Fasilitas di lokasi isolasi disediakan dengan gotong royong warga

Jaga Warga Positif COVID-19, Camat di Klaten Nginap di Tempat IsolasiCamat Karangdowo Tomisila Adhitama beserta dengan Satgas COVID-19 berpatroli pantau ketaatan warga terhadap Prokes. (klatenkab.go.id)

Selama pemberlakuan PPKM Tomi mengaku hanya sebentar pulang ke rumah untuk mempersiapkan baju ganti dan bekal yang dibutuhkan. Untuk komunikasi dengan keluarga dilakukan dengan telepon jika sangat penting.

"Magrib itu biasanya saya pulang sebentar ke rumah untuk mempersiapkan bekal. Saat ini di isolasi terpusat Pugeran ada 10 pasien yang terkonfirmasi COVID-19. Sedangkan daya tampung ada 24 tempat tidur," katanya.

Lokasi isolasi terpusat di Kecamatan Karangdowo ini menurut Tomi merupakan salah satu bentuk gotong royong warga di tiap desa yang ada di Karangdowo. Bahkan demi kenyamanan warga yang tengah menjalani isolasi warga bergotong royong menyediakan berbagai fasilitas mulai dari konsumsi hingga hiburan.

"Isolasi terpusat ini disokong atas semangat gotong – royong kepala desa dan potensi masyarakat. Di sini kepala desa kompak. Untuk kenyamanan pasien selama melakukan isolasi terpusat, pemerintah setempat menyediakan televisi untuk hiburan, buah, makanan ringan dan makan rutin tiga kali. Di sela-sela itu kalau malam hari, kami bersama jajaran Forkompinca terus melakukan patroli dan pemantauan malam," jelasnya.

3. Terkendala sarana pemulasaraan jenazah COVID-19

Jaga Warga Positif COVID-19, Camat di Klaten Nginap di Tempat IsolasiPemulasaraan jenazah dengan protokol COVID-19. Dok/Tim Pemulasaraan Polresta Malang Kota

Pria lulusan STPDN angkatan 1997 itu menuturkan kalau kondisi covid 19 di Karangdowo sudah mulai menurun, tapi dinilai belum aman.

“Angka penularan covid 19 di Karangdowo sendiri mulai menurun, tapi kondisinya belum aman. Masih membutuhkan kewaspadaan dan kepatuhan warga dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Tomi.

Rata-rata di Kecamatan Karangdowo, kasus COVID-19 terjadi pada warga yang telah berumur. Agar bisa ditangani dengan baik dan COVID-19 tak lebih luas menyebar pasien COVID-19 ini dibawa ke tempat isolasi terpusat.

Sementara itu salah satu kendala yang dihadapi oleh pihaknya yakni minimnya sarana pemulasaraan jenazah COVID-19.

"Di sini yang sakit terutama menjangkiti orang-orang yang sudah tua. Harapan saya dari pemerintah kabupaten dan kecamatan bisa lebih bersinergis dalam menekan penyebaran COVID-19. Di lapangan kebutuhan sarana untuk pemulasaraan jenazah covid sering habis untuk bisa dibantu. Bagi kami hal tersebut urgen," pungkas.

4. Klaten masih menjadi zona merah dan mesti menjalankan PPKM level 4

Jaga Warga Positif COVID-19, Camat di Klaten Nginap di Tempat IsolasiBupati Klaten pada saat peringatan HUT Klaten ke-217. (klatenkab.go.id)

Kabupaten Klaten saat ini masih menjadi zona merah dan mesti menjalankan PPKM level 4. Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan per tanggal 27 Juli kemarin ada 1.966 warga Klaten yang meninggal dunia.

Jumlah komulatif terpapar COVID-19 ada sekitar 28 ribu dan 26 ribu dinyatakan sembuh. Diharapkan melalui Peringatan Hari Jadi Klaten Ke-217 semua komponen harus ikhlas bekerja dan menguatkan semangat gotong – royong.

"Saya mengingatkan kepada seluruh ASN dan komponen Klaten agar terus bergotong-royong dan bekerja ikhlas mengatasi musibah pandemi ini Seperti tema yang diusung peringatan HUT Klaten tahun ini yakni Makarya kanti legowo sinartan pandonga amrih corona enggal sirna. Artinya diharapkan semua jajaran Pemkab Klaten dan masyarakat dapat bekerja dengan ikhlas dan doa semoga corona segera sirna," katanya.

Baca Juga: Sosok Kiai Mlati, Orang Sakti Cikal Bakal Berdirinya Klaten 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya