RSJ di Magelang Lakukan Terapi Membatik Untuk Penderita Gangguan Jiwa

Tak hanya pemberian obat

Magelang, IDN Times - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. dr. Soerojo Magelang, Jawa Tengah memiliki cara unik untuk terapi pada gangguan jiwa yakni dengan diajak membatik.

Membatik diberikan kepada para pasien satu diantaranya diharapkan fungsi dan perannya bisa kembali seperti sebelum sakit.

Baca Juga: Museum Batik Danar Hadi Solo, Koleksinya Ribuan dan Masuk Rekor MURI

1. Terapi membatik bertujuan mengembalikan kondisi seperti sebelum sakit selain juga melestarikan tradisi

RSJ di Magelang Lakukan Terapi Membatik Untuk Penderita Gangguan JiwaANTARA News/Heru Suyitno

Terapi membatik menjadi satu diantara yang dilakukan oleh RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang selain keterampilan lainnya yakni sablon, menjahit, tata boga, pertanian dan keterampilan lainnya.

"Rehabilitasi ini secara umum merupakan bagian dari terapi kejiwaan. Rehabilitasi ini fungsinya untuk mengembalikan kondisi agar yang dipunyai tidak hilang sama sekali," kata Koordinator Pelayanan dan Mutu RSJ Prof dr Soerojo, Yulianto, di Magelang, Kamis, seperti dikutip dari Antara.

Keterampilan membatik di RSJ Magelang diperkirakan sudah sejak zaman dulu dipraktekkan bahkan sejak zaman Belanda.

2. Setelah terapi kondisi pasien stabil dan tenang

RSJ di Magelang Lakukan Terapi Membatik Untuk Penderita Gangguan JiwaDok.IDN Times/istimewa

Satu diantara manfaat yang dirasakan dengan adanya terapi membatik dan terapi keterampilan lain tersebut menurut Yulianto pasien menjadi lebih tenang dan stabil.

"Pasien setelah rawat inap kondisinya memang cukup stabil, tenang, terus bisa siap dibimbing dan nanti oleh psikolog akan diseleksi sesuai dengan minat dan bakatnya," katanya.

3. Penyembuhan penderita gangguan jiwa tak hanya dengan pemberian obat

RSJ di Magelang Lakukan Terapi Membatik Untuk Penderita Gangguan Jiwahealthline.com

Direktur Medik dan Keperawatan RSJ Prof dr Soerojo Magelang Nur Dwi Esthi mengatakan terapi bagi penderita gangguan jiwa tidak hanya sekadar dengan pemberian obat.

"Penyembuhan ODGJ tidak hanya melulu dengan pengobatan, tetapi dari kelima faktor tersebut harus mendapatkan intervensi. Oleh karena itu, penyembuhan pasien ODGJ pastinya setelah di RSJ ini dilakukan rawat inap dinyatakan baik dan boleh dibawa pulang tidak berhenti di situ, tetapi harus mengembalikan fungsi-fungsi, termasuk fungsi sosial, kultural, spiritual dan sebagainya," katanya.

Selain itu, katanya, termasuk juga untuk mengembalikan kualitas hidup, mulai dari mengurus dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Jokowi dan Iriana Pakai Batik Tambal Pamiluto, Filosofinya Dalam Lho

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya